Polisi Duga Relawan Gunung Semeru Mengalami Kecelakaan Tunggal
Namun, polisi menduga relawan asal Malang itu tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Minimnya saksi dalam kasus kecelakaan seorang relawan Gunung Semeru di Pronojiwo, membuat banyak orang berteka-teki soal kronologi kejadian.
Cukup banyak warga menduga Luhur Rachman P menjadi korban tabrak lari.
Namun, polisi menduga relawan asal Malang itu tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal.
Semestinya, untuk membuktikan penyebab kecelakaan tersebut, jajaran Satlantas Polres Lumajang melakukan penyelidikan. Yakni dengan cara olah TKP.
Akan tetapi, pihak Satlantas mengaku kesulitan melakukan penyelidikan.
Baca juga: Ketua DPD RI Minta Relawan Bencana Diberi Penghargaan
Pasalnya, pasca Jembatan Gladak Perak putus akses menuju Malang lewat jalur selatan benar-benar terputus total.
"Untuk olah TKP sudah diback up Polsek Pronojiwo, kalau kami ke sana gak bisa gak ada jalan," kata Ipda Loni Roi Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang.
Dari hasil keterangan jajaran Polsek Pronojiwo, Loni meyakini kuat, Luhur tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal.
Luhur terjatuh dari sepeda motor tepat di jalan tikungan.
Tubuhnya terjatuh beberapa meter dari kendaraannya.
Baca juga: Kronologi HF Tendang Sesajen di Semeru, Dilakukan saat Hari Kedua Jadi Relawan, Minta Teman Videokan
Kecelakaan ini membuat Luhur mengalami luka serius di bagian kepala sebelah kiri.
Dia mengalami pendarahan hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Kalau dugaan korban tabrak lari bukan. Bisa jadi penyebabnya soalnya jalannya belok-belok, banyak pasir, dan roda sepeda motornya juga tipis," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Surya berjudul:
Berita LumajangJembatan Gladak Perak Lumajang Putus, Polisi Kesulitan Olah TKP Kecelakaan Relawan di Pronojiwo