TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dinilai tepat lantaran dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. 

Salah satu upaya yang dilakukan presiden yakni dengan membangun ratusan pelabuhan di seluruh pejuru Tanah Air sebagai wujud konkret langkah menuju poros maritim dunia.

Menurut Dekan Fakultas Perikanan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr Djanib Achmad, mendorong Indonesia menjadi poros maritim merupakan pilihan tepat.

Mengingat Indonesia memiliki ratusan pelabuhan yang tersedia untuk dimanfaatnya keberadaannya. 

Dia menilai dengan dukungan anggaran yang mumpuni Indonesia sangat mungkin mewujudkan visi dari Jokowi. Apalagi sedari awal perhatian presiden begitu besar terhadap sektor maritim. 

“Karena kita punya potensi. Kalau itu terjadi maka eksekusi APBN dan APBD harus mengarah ke sana. Kemiskinan paling besar di wilayah pesisir, para nelayan. Kalau itu (kebijakan) mau diangkat akan mengangkat hajat hidup (warga pesisir),” kata Djanib di Ternate, Maluku Utara seperti dikutip, Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Hubungkan Daerah dengan Tol Laut, Jokowi Disebut Cerdas Manfaatkan Potensi Maritim

Lebih lanjut dia menyebut selama ini Jokowi tekah berkerja cepat untuk membawa Indonesia menjadi poros maritim dunia. Karenanya dia berharap melalui visi Jokowi ke depan sumber daya perikanan dan kelautan Indonesia menjadi lebih maju lagi.

“Kita berharap dengan kebijakan yang baru ini, kebijakan poros maritim kemudian memperkuat kebijakan. Semua kepala daerah menjadi tahu dan memiliki keinginan kuat untuk melakukan terobosan tentang pengelolaan perikanan dan keluatan kita,” jelas Djanib.

Sejak menjabat sebagai kepala negara, Presiden Joko Jokowi begitu gencar membangun infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia. Terkhsus untuk pelabuhan, dalam waktu dekat pemerintah akan memulai pembangunan Ambon New Port.

Rencananya pelabuhan tersebut akan menjadi lumbung ikan nasional. Pembangunan Ambon New Port akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp 5 triliun.