Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Isi Museum Holocaust di Sulut: Ada Foto Tokoh Islam Abdelkader Ben Ghabrit, Ini Perannya

Adapun dari 19 foto di Museum Holocaust, pengelola memajang foto sosok Abdelkader Ben Ghabrit

Editor: Erik S
zoom-in Melihat Isi Museum Holocaust di Sulut: Ada Foto Tokoh Islam Abdelkader Ben Ghabrit, Ini Perannya
Tribunmanado.co.id/Majer Lumantow
Museum Holocaust ini merupakan satu satunya Museum di Asia Tenggara dan kedua di Asia 

TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA- Museum Holocaust di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara diresmikan pada Kamis (27/1/2022).

Museum Holocaust ini satu-satunya yang ada di Indonesia, bahkan yang pertama ada di Asia Tenggara.

Memuas rasa penasaran, travelers bisa mengunjungi tempat ini.

Museum ini didirikan Komunitas Yahudi di Sulawesi Utara. Letaknya persis di samping Sinagoga Shaar Hasyamayim, tempat ibadah agama Yahudi.

Penampakan musuem holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Penampakan musuem holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. (Tribun Manado)

Dari Kota Manado ke Tondano, travelers bisa menggunakan jalur Manado - Tomohon, lanjut mengikuti ruas Tomohon-Tondano.

Tiba di Tondano tak sulit menemukan keberadaan museum ini menggunakan aplikasi peta, apalagi letak tempatnya persis di tepi jalan raya.

Namun karena masih dibuka terbatas maka sebelum berkunjung ada baiknya berkomunikasi lebih dulu dengan Rabi Yakoov Baruch untuk meminta izin.

BERITA REKOMENDASI

Rabi Yakoov Baruch, pendiri Museum Holocaust mengatakan, museum ini terbuka untuk umum.

Baca juga: MUI Soal Pembangunan Museum Holocaust: Tidak Berguna dan Tak Berarti

Bagi yang hendak berkunjung diberikan akses. Namun untuk saat ini, mengakui masih memberikan akses terbatas pengunjung tertentu saja.

"Kita siapkan nanti untuk dibuka untuk umum," kata dia.

Saat ini di Museum ini baru dipajang foto terkait peristiwa Holocaust, ke depan kata Rabi Yakoov Baruch akan ada meletakkan artefak terkait Holocaust di museum ini.

"Kita sedang persiapkan," katanya

Lalu, apa saja yang ditampilkan di museum ini?

Membayangkan museum umumnya jangan kemudian langsung menggambarkan sebuah gedung megah.

Museum Holocaust dibangun di sebuah ruang kecil kira-kira berukuran 4,5 x 3 meter. 

Museum Holocaust pun nampak sederhana, dengan penerangan lampu minimalis.

Di dalam ruangan itu hanya memajang 19 Foto semacam poster menampilkan potret tokoh dan perisitiwa yang jadi penggalan sejarah tragedi kemanusiaan itu. Traveler bisa mengikuti narasi sejarah lewat teks berbahasa Inggris yang tertera di foto tersebut.

Pengelola museum juga menyiapkan sebuah layar monitor elektronik menampilkan sejumlah narasi dokumenter, bahkan ada juga film populer berjudul Schneider List yang bertema holocaust.

Baca juga: Bukan Ditutup, PKB Sarankan Museum Holocaust Yahudi di Sulut Diganti Namanya

Adapun dari 19 foto di Museum Holocaust, pengelola memajang foto sosok Abdelkader Ben Ghabrit atau dikenal dengan nama Si Kaddour Benghabrit.

Sosok tokoh Islam ini merupakan Imam Masjid Paris, Perancis ketika masa Perang Dunia Kedua.

"Sosok ini selama Perang Dunia kedua menyelamatkan 500 orang Yahudi dari agresi Nazi," kata dia.

Oleh Bangsa Yahudi, sosok tokoh Islam, Si Kaddour Benghabrit dianggap sebagai pahlawan.

Di foto tersebut pun dijelaskan sejarah singkat kepahlawanan Si Kaddour Benghabrit Selain itu, di antara 19 foto yang ada juga menampilkan potret Adolf Hitler.

Foto sejarah itu menampilkan Sang Fuhrer sedang berada di mobil disambut para simpatisan.
Rabbi Yaakov Baruch sempat khawatir potret Adolf Hitler ini dipajang, orang Jerman biasanya cukup sensitif ketika disinggung sosok ini, apalagi ketika pembukaan Museum Holocaust pekan lalu dihadiri oleh Dubes Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel.

Baca juga: MUI Kritik Pembangunan Museum Holocaust di Tondano: Tidak Relevan, Maksudnya Apa ?

Namun di luar dugaan, Ina Lepel tidak tersinggung, Rabbi Yaakov Baruch punya kesan Dubes Jerman ini merespon positif kehadiran museum menampilkan potret Adolf Hitler.

Adapun Pembukaan Museum Holocaust dilakukan Kamis (27/1/2022) diinisiasi Komunitas Yahudi di Sulut. Hadir dalam kegiatan itu Dubes Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, Bupati Minahasa Roy Roring dan Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey. (ryo)

Tanggapan MUI Sulut

Keberadaan Museum Holocaust Yahudi di Indonesia ini dianggap tidak relevan.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi beberapa waktu lalu.

Ketua MUI Sulut K H Abdul Wahab Abdul Gafur mengatakan pernyataan tersebut merupakan pernyataan perorangan.

"Itu masih pernyataan perorangan, bukan mengatasnamakan organisasi. Karena biasanya MUI kalau mau memberi pernyataan sikap itu harus ada rapat pleno dulu," terang Kyai Abdul Wahab ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Memaknai Peringatan Holocaust dalam Situasi Saat Ini

MUI Sulut sendiri tidak mempermasalahkan adanya Museum Holocaust Yahudi di Minahasa.

Keberadaan museum yang menampilkan sejarah masa lalu sebuah umat, dianggap hanya sebagai pembelajaran agar tidak terjadi di masa sekarang atau yang akan datang.

"Kalau hanya mengingatkan tidak masalah. Memang secara nasional Yahudi belum diakui sebagai agama, tapi kalau merujuk pada Al-Qur'an dan Al Kitab Yahudi adalah agama yang sudah lama ada," tutur Kyai Abdul Wahab.

Selama kerukunan umat beragama dijaga, Kyai Abdul Wahab berpendapat seharusnya keberadaan Museum Holocaust Yahudi di Minahasa tak jadi masalah.

"Kan bukan berarti timbul agama baru karena Yahudi termasuk agama samawi. Yahudi di Palestina juga ada. Yang penting kerukunan dijaga dan aman, kalau rukun apa salahnya?" tandas Kyai Abdul Wahab.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Museum Holocaust Tondano Minahasa, Telusur Sejarah Pembantaian Kaum Yahudi

dan

Museum Holocaust Yahudi di Minahasa Jadi Polemik, Ketua MUI Sulut: yang Penting Rukun

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas