Dinas Kesehatan Sulsel Catat Penambahan 557 Kasus Positif Covid-19
Peningkatan kasus positif di Sulsel diprediksi terjadi pada Februari ini, mengingat kasus di Jawa sudah mengalami peningkatan sejak Januari lalu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Timur Siti Aminah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penyebaran virus Corona di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan derastis hingga 100 persen.
Data Dinas Kesehatan Sulsel pada Sabtu (5/2/2022) kemarin sudah mencapai 557 kasus positif.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Arman Bausat mengatakan, peningkatan kasus mulai terjadi sekira dua pekan lalu di atas sepuluh kasus.
Sepekan terakhir mengalami peningkatan hingga 50 kasus pada 2 Februari 2022.
Lalu tiga hari terkahir sudah menyentuh angka 100 kasus per hari, masing-masing 106 kasus pada 3 Februari, 118 kasus pada 4 Februari, dan 123 kasus pada 5 Februari.
"Sudah 100 persen peningkatannya, dulu kita masih dibawah 10 kasus terus," ucapnya kepada Tribun Timur, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, Bar and Lounge di Jakarta Selatan Ditindak Hingga Dipasang Garis Polisi
Dari 557 positif aktif, 63 diantaranya dirawat di rumah sakit, lima di ruang ICU dan 58 di ruang isolasi biasa.
Tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Sudiang juga sudah mulai terisi, sudah ada 29 pasien yang menjalani perawatan di sana.
Ia menyampaikan, peningkatan kasus positif di Sulsel memang diprediksi terjadi pada Februari ini, mengingat kasus di Jawa sudah mengalami peningkatan sejak Januari lalu.
Apalagi, varian omicron saat ini sudah masuk di Indonesia, termasuk Sulsel sehingga penyebaran virus lebih cepat.
"Prediksinya kalau di Jawa sudah tinggi dua pekan kedepan wilayah Sulawesi juga akan ikut, sekarang terbukti kan," katanya.
Menurutnya, salah satu sebabnya adalah perjalanan masyarakat keluar masuk wilayah yang tak terbendung, meskipun pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperketat arus keluar masuk Sulsel.
Kendati demikian, Arman tak mau pusing soal jenis virus yang menginfeksi masyarakat, varian apapun itu yang namanya positif covid-19 tetap harus ditangani.
"Mau omicron, delta kita tidak mau pusing, Jakarta boleh memilah-milah jenisnya karena alatnya lengkap, kita di Sulsel tidak punya alat itu, jadi intinya tetap ditangani dengan perlakuan sama," tuturnya.
Kini, pemerintah hanya akan melakukan penangan semaksimal mungkin di rumah sakit atau layanan kesehatan.
Menggencarkan tracing, testing, dan treatment agar warga yang terinfeksi Corona bisa diidentifikasi dengan cepat.
Disamping itu, masyarakat dimbau untuk tetap patuh protokol kesehatan.
Baca juga: Indonesia Dorong Pembangunan Sistem Ketahanan Kesehatan Dunia di Presidensi G20
"Masyarakat diharap patuh 5 M, kemudian ikut vaksinasi bagi yang belum karena itu akan membantu saat virus menyerang tubuh," jelasnya.
Pemprov Sulsel juga menyiapkan tempat isolasi mandiri bagi masyarakat di dua tempat.
Di Asrama Haji Sudiang dan di Balai Pengembangan SDM (BPSDM) yang berlokasi di Jl AP Pettarani.
Sejauh ini, sudah ada 29 warga yang dirawat di Asrama Haji, mereka adalah penderita covid dengan gejala ringan.(Tribun-Timur.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Breaking News: Pasien Covid-19 Naik 100% di Sulsel, Isolasi di Asrama Haji Makassar Mulai Terisi