Fakta-fakta Ritual Maut di Pantai Payangan Jember: Ada Korban Polisi hingga Peringatan Ombak Tinggi
Berikut fakta-fakta yang menyelimuti ritual berujung maut di Pantai Payangan Jember dari adanya korban polisi hingga peringatan ombak tinggi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
Peringatan mengenai adanya ombak tinggi di Pantai Payangan pun sudah dilakukan oleh juru kunci makam Bukit Samboja, Saladin, dikutip dari Tribun Jatim.
Ia menuturkan kelompok tersebut sudah meminta izin untuk melakukan ritual.
“Mereka sudah beberapa kali memang. Tadi malam izin juga dan saya pesan supaya tidak turun ke dekat laut karena ombak yang sedang tinggi,” jelas Saladin.
Setelah memberitahu, Saladin pun memilih tidur dan kemudian kelompok tersebut sampai di lokasi pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Lalu, mereka pun memulia ritual sekitar pukul 00.00 WIB.
Saat Saladin sedang tertidur, dirinya pun kaget karena mendenganr kegaduhan dari arah pantai.
Ia pun langsung berlari ke pantai sambil membawa pelampung.
Saladin pun memberanikan terjun ke laut dan berhasil menyelamatkan lima orang.
“Dua orang meninggal dunia dan tiga orang hidup,” jelasnya.
Pencarian pun terus dilakukan oleh Saladin dan dibantu oleh SAR Rimba Laut, polisi, TNI, Basarnas, dan relawan.
Lantas pencarian pun selesai pukul 11.50 WIB dan hasilnya 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan 12 orang selamat.
Fakta Sosok Nur Hasan
Diketahui Nur Hasan merupakan ketua dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara.
Dikutip dari Tribunnews, ia merupakan warga Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi.