Kasus Pasien di Medan Meninggal Usai Disuntik Antibiotik: Keluarga Murka, Dokter Dipolisikan
Lima menit setelah disuntik, Sakti sesak nafas dan pusing. Kemudian, Sakti kejang-kejang hingga mulutnya berbuih.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Seorang oknum dokter rumah sakit umum (RSU) Eshmun, Medan, Sumatera Utara dilaporkan ke polisi terkait dugaan malapraktik.
Laporan tersebut berawal dari meninggalnya seorang pasien bernama Sakti Fernando Napitupulu setelah disuntik antibiotik oleh oknum dokter di RSU Eshmun.
Keluarga mengatakan mereka telah memberitahu dokter bahwa korban alergi antibiotik.
Menurut cerita Rosnani Napitupulu, kakak kandung Sakto Fernando Napitupulu, kasus dugaan malapraktik bermula saat Sakti Fernando Napitupulu mengalami kecelakaan ketika mengendarai motor.
Baca juga: Mengapa Hasil Tes PCR Bisa Berbeda? Ini Penjelasan Dokter Reisa
Saat itu, Sakti tergelincir dari motor ketika melintas di Jalan Bawal, Kecamatan Medan Belwan pada Senin (14/2/2022) kemarin.
Setelah kejadian, pihak keluarga membawa Sakti ke RS Eshmun Jalan Marelan Pasar 1.
"Saat itu kami menjelaskan bahwa adik kami ini ada alergi antibiotik," kata Rosnani sambil menangis sesenggukan, Selasa (15/2/2022) sore.
Namun, dokter di RSU Eshmun tetap saja menyuntikkan antibiotik ke tubuh Sakti.
Lima menit setelah disuntik, Sakti sesak nafas dan pusing.
Kemudian, Sakti kejang-kejang hingga mulutnya berbuih.
Melihat kondisi Sakti, pihak keluarga marah.
Baca juga: Oknum Brimob Pelaku Penembakan Warga di Gunung Botak Pulau Buru Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Namun pihak RSU Eshmun dengan gampangnya mengatakan bahwa mereka tidak sengaja menyuntikkan antibiotik ke tubuh Sakti.
Setelah kejadian, Sakti akhirnya meninggal dunia.
Pihak keluarga kemudian membuat laporan ke Polsek Medan Labuhan.
Dokter bilang tidak sengaja
Rosnani Napitupulu histeris ketika menunggu kedatangan jenazah adiknya itu di rumah duka, Lingkungan IV Kelurahan Tanah Enamratus Kecamatan Marelan, Selasa (15/2/2022).
Rosnani mengungkapkan adiknya paling bungsu itu meninggal setelah 5 menit mendapatkan suntikan antibiotik di Rumah Sakit Umum Eshmun.
Baca juga: Dokter Spesialis Paru Ungkap Perbedaan Gejala Omicron yang Dialami Anak serta Orang Dewasa
Padahal Rosnani sebelumnya sudah melarang dokter memberikan suntikan kepada Sakti.
Soalnya, Sakti memiliki alergi, namun dokter lalai dan meyuntikkan antibiotik.
"Ada alergi obat buk, kata dokternya. Ada, kami bilang. Dan langsung larang biar gak disuntikkan antibiotik itu. Tapi disuntik juga, dan setelah disuntik mereka bilang enggak sengaja,"ujar Rosnani.
Kata Rosnani, Sakti yang sehari-hari sebagai Satpam ini sebelumnya pergi bekerja dari rumah, dan tergelincir di sekitar Jalan Kol Yos Sudarso, Jalan Bawal Belawan pada Senin (15/2/2022).
Penulis: Arjuna Bakkara
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul NGERI KALI BAH, Pasien Tewas setelah Disuntuk Dokter RSU Esmun, Keluarga Lapor Polisi
dan
USAI Disuntik, Pasien RSU Eshmun Kejang-kejang dan Meninggal, Kakak Ungkap Kelalaian Dokter