Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Berbuat Nakal, Pembeli Minyak Goreng di Majalengka harus Celupkan Jari Kelingking di Tinta

Minyak goreng murah memang menjadi barang yang langka hari-hari ini dan kalau pun ada, harganya Rp 20 ribuan seliternya, bahkan lebih

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hindari Berbuat Nakal, Pembeli Minyak Goreng di Majalengka harus Celupkan Jari Kelingking di Tinta
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Warga yang didominasi emak-emak mengantre membeli minyak goreng murah di supermarket di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (15/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA -  Antrean ibu-ibu terlihat di sebuah supermarket di Jalan Raya Lanud Sugiri, Sukani, di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (15/2) siang.

Mereka rela antre hingga berjam-jam hanya untuk satu atau dua liter minyak goreng murah.

Minyak goreng murah memang menjadi barang yang langka hari-hari ini dan kalau pun ada, harganya Rp 20 ribuan seliternya, bahkan lebih.

Minyak goreng murah yang harganya Rp 14 ribu seliter hanya ada di beberapa tempat saja dan pembelian pun dibatasi.

Antrean ibu-ibu yang hendak membayar minyak goreng murah juga terlihat di depan meja kasir.

Untuk mempercepat pembayaran, petugas satuan pengamamanan supermarket bahkan ikut mengatur.

Baca juga: Disebut Timbun Minyak Goreng, Berikut Respons Minimarket di Pringsewu Lampung

Berita Rekomendasi

Ibu-ibu diminta berbaris rapi sambil terus menjaga jarak.

Dua jalur ke meja kasir, sama ramainya.

Imah (56), warga Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, mengaku mulai mengantre di depan Supermarket sejak pukul 06.00 WIB. 

Ia baru bisa membeli minyak goreng kemasan sekitar pukul delapan pagi saat supermarket buka.

"Saya sengaja datang pagi-pagi biar dapat minyak, takut kehabisan kalau telat," ujar Imah.

Setelah mengantre sekitar dua jam, Imah hanya bisa membeli sebungkus minyak goreng dengan kemasan dua liter.

Rp 14 ribu," sebutnya.

Imah berharap, kondisi seperti ini bisa segera berlalu.

"Harapannya semoga enggak kayak gini lagi. Mudah-mudahan cepet biasa lagi, bisa belanja nyaman, enggak perlu dateng pagi-pagi buat beli minyak goreng," ujarnya.

Sama senada dikatakan Sinta (26). Ia bahkan rela datang jauh-jauh dari rumahnya di Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Seperti pembeli lainnya, ia juga dibatasi hanya bisa membeli maksimal 2 liter minyak goreng kemasan harga Rp 14 ribu per liternya.

"Saya tahu kalau di sini (supermarket Jatiwangi) ada jual minyak. Ya sudah saya datang tadi pagi-pagi jam 06.30 WIB,

Alhamdulillah dapat jam 08.30 WIB," jelas Sinta.

Buyer supermarket tersebut, Mila Aryani, mengatakan setiap hari mereka menyediakan 100-200 karton minyak goreng.

Ia memastikan, tak ada kelangkaan minyak goreng seperti yang ramai dibicarakan masyarakat akhir-akhir ini.

Baca juga: Pegawai Minimarket Panik saat Disidak, Petugas Temukan Puluhan Liter Minyak Goreng di Gudang

"Sebenarnya bukan langka si, setiap hari kita sediakan 100 hingga 200 karton.

Tapi itulah, ketika datang, habis lagi dalam waktu satu jam," katanya.

Agar tak ada konsumen yang nakal datang berkali-kali membeli minyak goreng, pihak supermarket melakukan penandaan.

Setiap pembeli diminta mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta, seperti saat pemilu. (eki yulianto/tribun cirebon)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Antre Minyak Goreng di Majalengka Seperti Pemilu, Jari Dicelup Tinta biar yang Nakal Ketahuan

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas