Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Bantul Prank Satu Kampung: Kabarkan Orangtuanya Meninggal, Warga Sudah Gali Kuburan

Warga tersebut memberitahu bahwa orangtuanya, Mbah Trisno Diarjo (80) meninggal dunia.

Editor: Erik S
zoom-in Warga Bantul Prank Satu Kampung: Kabarkan Orangtuanya Meninggal, Warga Sudah Gali Kuburan
Tribunnews
Ilustrasi Seorang warga prank satu kampung di Padukuhan Ngambah, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL-  Seorang warga prank satu kampung di Padukuhan Ngambah, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.

Warga tersebut memberitahu bahwa orangtuanya, Mbah Trisno Diarjo (80) meninggal dunia.

Warga pun sudah menyiapkan liang lahat, namun ternyata belakangan diketahui yang bersangkutan tidak meninggal.

"Jadi anak Mbah Trisno itu memberi tahu tetangganya bahwa orang tuanya meninggal tadi pagi dini hari sekitar pukul 01.00 WIB," kata Dukuh Ngambah, Satri Bujono, Sabtu (19/2/2022).‎

Baca juga: Wanita Muda di Bantul Minum 16 Pil untuk Gugurkan Kandungan, Terungkap dari Temuan Makam Baru

Tetangga yang mendapatkan informasi Mbah Trisno meninggal kemudian melaporkan hal tersebut kepada Ketua RT 03.

Satri mengatakan bahwa dirinya dihubungi oleh ketua RT 03 bahwa Mbah Trisno meninggal di rumah sakit dan akan dikuburkan secara protokol kesehatan karena positif Covid-19.

Dirinya pun meminta warga mempersiapkan liang lahat untuk mengubur jenazah Mbah Trisno.

Berita Rekomendasi

Sementara warga lainnya juga merebus air hingga keliling kampung mengumpulkan beras (jimpitan) untuk diberikan kepada keluarga yang berduka.

"Karena tahunya warga, Mbah Trisno Positif Covid-19 maka memasak air dan lainnya dilakukan di rumah tetangga terdekat karena warga tak berani datang ke rumah Mbah Trisno," ungkapnya.

Baca juga: Makam Misterius di Bantul, Bayi Hasil Hubungan Terlarang dan Korban Aborsi

Warga pun berusaha menghubungi anak dari Mbah Trisno memastikan kapan jenazah tiba untuk dimakamkan.

Namun usaha tersebut gagal, mereka tidak dapat berkomunikasi dengan anak Mbah Trisno hingga diputuskan warga akan kumpul lagi setelah azan subuh.

Setelah itu, warga melanjutkan membuat liang lahat makam Mbah Trisno.

Baru menggali separuh, warga kemudian mendapat kabar dari anak Mbah Trisno bahwa Mbah Trisno tidak jadi meninggal, namun terpapar Covid-19 .

"Jadi anaknya Mbah Trisno tanpa rasa bersalah memberitahu warga dengan girang bahwa ayahnya tidak jadi meninggal namun dinyatakan positif Covid-19 ,"ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas