Diskors Usai Tulis Organ Wanita di Karya Seni Kritik Pelecehan Seksual, Mahasiswi IAIN Ambon Melawan
Karya tersebut diciptakan sebagai kritik terhadap pelecehan seksual yang belakangan marak terjadi dilingkungan perguruan tinggi di Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
![Diskors Usai Tulis Organ Wanita di Karya Seni Kritik Pelecehan Seksual, Mahasiswi IAIN Ambon Melawan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/payudara1212.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Ambon Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Gara-gara memajang karya seni di pameran seni di Taman Baca dan menyebut kata 'payudara, Indah Sari Ibrahim, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon mendapat sanksi skors selama 6 bulan atau satu semester.
Pihak kampus menilai karya seni tersebut tidak sopan dan melanggar aturan kampus.
Hukuman tersebut diberikan pihak Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam terkait karya seni yang dinilai melanggar kode etik.
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Husin Anang Kabalmay bersama wakilnya Nasaruddin Umar pun menurunkan paksa karya tersebut.
“Kita pimpinan bertanggungjawab menjaga marwah kampus.
Menyampaikan ekspresi, pendapat itu boleh, tapi kita punya aturannya. Kalau di luar tidak apa-apa, kalau di sini kita diatur,” kata Anang kepada lembaga pers mahasiswa (LPM) Lintas, Selasa (22/2/2022).
Indah Sari Ibrahim, mahasiswa semeter empat belas yang merupakan salah satu panitia pelaksana kegiatan pameran,menolak penurunan karya tersebut.
Baca juga: Korupsi Kampus IPDN Riau, KPK Periksa Dirut PT Hutama Karya Budi Harto dan Dirkeu Hilda Savitri
“Mereka mempermasalahkan tulisan 'Payudara' menurut mereka karya itu tidak sopan untuk dipajang makanya disuruh turunkan,” kata Indah, Selasa (22/2/2022).
Indah berdalih karya tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Juga, karya tersebut diciptakan sebagai kritik terhadap pelecehan seksual yang belakangan marak terjadi dilingkungan perguruan tinggi di Indonesia.
“Sedang marak-maraknya pelecehan seksual di kampus, IAIN juga harus merespons hal tersebut, salah satunya dengan membuat pameran ini,” tegasnya.
Adapun kalimat utuh yang tertulis pada karya tersebut adalah "Payudara Intelektual Pukul Balik Pelecehan Seksual".
Kalimat tersebut tertulis dalam tinta atau cat ungu di atas papan putih.
Baca juga: Jasad Wanita Ditemukan di Kamar Hotel Kawasan Mangga Besar, Diduga Korban Malpraktik Suntik Payudara
Dari sebelas karya yang dipampang dalam pameran itu, hanya satu karya seni yang diturunkan.
“Hanya satu karya yang diturunkan, yaitu karya yang mengkritik pelecehan seksual di kampus. Karya yang lain tidak diturunkan,” ujarnya.
Terkait latar belakang karya seni yang menyinggung soal pelecehan seksual, Anang memberikan tanggapannya.
Ia mengaku akan menindak pelaku kekerasan seksual jika terjadi di lingkungan fakultasnya.
“Kalau betul ada siapa? Karena ini menyangkut nama baik kampus. Kalau benar ada kita proses. Bikin surat resmi, kita respons," tutur Anang.
Anang juga menegaskan akan memberikan sanksi sesuai statusnya, baik dosen maupun mahasiswa.
"Kalau dosen kita sanksi sesuai kode etik pegawai, kalau mahasiswa ada peraturannya,” tambahnya.
Tak hanya mencopotan paksa karya seni dari pameran, pihak fakultas juga memberi sanksi terhadap Indah Sari Ibrahim.
Buntut kasus ini, Dekan, Husin Anang Kabalmay melayangkan surat panggilan kepada Indah.
Indah dituding melanggar kode etik mahasiswa dan dinilai menuduh adanya pelecehan seksual di lingkungan kampus IAIN Ambon.
“Kita pimpinan bertanggung jawab menjaga marwah kampus. Menyampaikan pendapat, ekspresi, itu boleh. Tapi kita punya aturan. Kalau di luar tidak apa-apa, kalau di sini kita diatur,” tegas Anang.
Mendapat surat tersebut, Indah mengaku heran dan merasa bahwa karya itu tak melanggar kode etik.
Baca juga: Terbanyak di Indonesia, Pengobatan Kanker Payudara Habiskan Pembiayaan BPJS 7,6 Triliun
“Beta mau tanya kode etik mana yang beta langgar sesuai isi surat ini? Beta bingung,” kata Indah pada LPM Linta, Rabu (23/2/2022).
Indah menilai justru keputusan dekan dan wakil dekanlah yang tak beretika lantaran tak menghargai kreativitas mahasiswa.
“Beta rasa itu seng etis (Saya rasa itu yang tak etis).
Dong seng hargai katong punya kreativitas sebagai mahasiswa (Mereka tak menghargai kreativitas kita sebagai mahasiswa),” ujarnya.
Indah meminta agar Anang bersama Umar bertanggung jawab untuk mengembalikan hasil karya mereka yang dirampas secara paksa.
“Katong (kita) punya karya, karena itu hasil keringat sendiri dan hasil kreativitas sendiri. Kembalikan, jangan dong intimidasi katong,” ujarnya.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Mahasiswi IAIN Ambon Diskors 6 Bulan karena Tulis Payudara di Karya Seni Kritik Pelecehan Seksual
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.