Tim Pencari Temukan Potongan Tubuh Korban Terkaman Buaya di Tanah Tidung
Agus menyebutkan, ada sebanyak delapan titik lokasi yang dipasangi umpan daging monyet dan yang dimakan umpannya itu ada dua titik
Editor: Eko Sutriyanto
Tujuh Hari tak Ditemukan
Berita sebelumnya, pencarian korban diterkam buaya di kanal Sungai Supa, Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung belum menemui titik terang.
Pencarian pun resmi dihentikan Basarnas Tarakan, saat pencarian hari ketujuh, Selasa (22/2/2022) kemarin.
Kepala Operasi Basarnas Tarakan, Dede Hariana mengatakan, sesuai Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014, pencarian dilakukan selama 7 hari.
"Kemarin, Basarnas sudah menutup operasi pencarian korban diterkam buaya.
Jadi sesuai SOPnya, 7 hari tidak ditemukan, kita tutup operasi," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Rabu (23/2/2022).
Dia menambahkan, selama 7 hari pencarian, pihaknya telah menyisir baik di lokasi kejadian maupun di darat.
Selain itu, Basarnas juga menggunakan alat AquaEye untuk mendeteksi keberadaan korban namun, selama 7 hari pencarian menggunakan alat itu, Basarnas tak menemukan korban.
"Kita juga melakukan pencarian ini dengan 5 personel beserta Tim SAR gabungan dengan membagi area pencarian.
Jangkauan kita sejauh 2-3 nautical mile, tapi kita tetap fokus ke tempat kejadian tersebut," terangnya.
Adapun kendala yang dihadapi selama pencarian, yakni area pencarian yang berbahaya bagi penolong.
Dia mengatakan, tidak hanya buaya.
Binatang-binatang buas lainnya pun akan mengancam dalam pelaksanaan pencarian.
Baca juga: Cerita Kekhawatiran Nyoman Nuarta Saat Mendesain Istana Garuda di IKN
"Tentu memperhatikan keamanan kita juga, yang lebih riskan terhadap penolong.