Puluhan Pekerja Migran Asal Bali Pulang dari Ukraina
Sebanyak 29 PMI tersebut kebanyakan berprofesi sebagai terapis dan 29 PMI tersebut merupakan perempuan.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sebanyak 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Ukraina telah dievakuasi dan tiba di Indonesia kini masih menjalani karantina.
Mayoritas WNI diantaranya merupakan warga asal Bali. Saat ini seluruh PMI tengah menjalani karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan, sebelum dipulangkan ke kampung halaman.
Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Denpasar, Wiam Satryawan mengatakan, ada 29 PMI asal Bali yang bekerja di Ukraina.
Sebanyak 29 PMI tersebut kebanyakan berprofesi sebagai terapis dan 29 PMI tersebut merupakan perempuan.
"Insyaallah, Senin mereka semua akan terbang ke Bali. Tinggal menunggu info dari UPT BP2MI Serang yang akan memulangkan," ujarnya, Sabtu (5/3).
Rencananya, para PMI asal Bali tersebut akan selesai melakukan karantina di Jakarta dan akan melalui prosedur test swab PCR sebelum pulang ke Bali.
"Rencananya besok (hari ini, Red) mereka selesai karantina dan dites swab PCR. Yang negatif akan dipulangkan ke Bali, Senin, jadwal menyusul," tambahnya.
Seluruh biaya pemulangan PMI tersebut gratis dan ditanggung oleh pemerintah dan BP2MI.
Ia pun akan memberikan kepastian kembali terkait jam kedatangan PMI tersebut, Senin mendatang.
"Terkait biaya pemulangan para PMI, free of charge. Jadi gratis. Nanti kalau sudah pasti jam kedatangan di Bali," katanya.
Terpisah, Kepala BP2MI BP2MI Benny Rhamdani, saat dikonfirmasi Tribun Bali, Sabtu, menjelaskan kepulangan PMI tersebut.
“Dari keseluruhan warga yang kembali ke tanah air, ada 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang turut dievakuasi. Mereka terdiri dari 29 orang perempuan dan satu orang laki-laki yang mayoritas berasal dari Bali dan bekerja sebagai terapis di Ukraina," terang Benny.
Benny mengatakan, saat ini masih ada 14 WNI yang tidak ikut pulang bersama rombongan ke tanah air. 12 orang terpapar Covid-19 serta 2 orang anggota keluarga yang memilih tinggal di karantina.
Enam orang diantaranya merupakan PMI yang saat ini menjalani karantina di Bucharest, Rumania, sebelum dipulangkan ke tanah air.
“14 WNI yang saat ini menjalani karantina akan dipantau dan didampingi KBRI di Bucharest. Mereka akan dipulangkan menggunakan pesawat komersial, jika kondisi kesehatan sudah membaik dan terkonfirmasi negatif Covid-19. Yakin dan percayalah, negara senantiasa berupaya maksimal untuk melindungi warganya yang ada di luar negeri," jelasnya.
Dinyatakannya, ada 80 WNI serta 3 WNA yang merupakan keluarga WNI berada dalam rombongan yang tiba dari Ukraina via Bucharest di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (3/3) pukul 17.10 WIB.
Para PMI dipulangkan ke Indonesia menggunakan pesawat charter Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7730.
BP2MI bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri mengevakuasi warganya sebagai akibat dampak invasi Rusia terhadap Ukraina yang belum mereda hingga hari ini.
"BP2MI diberikan mandat untuk melakukan pelindungan menyeluruh kepada Pekerja Migran, termasuk dalam kolaborasi penyelamatan anak bangsa dari pusaran konflik Rusia-Ukraina," ujar dia.
Benny mengapresiasi langkah kolaboratif dan cepat yang dimotori oleh Kemenlu bersama Kementerian Pertahanan dan BP2MI sehingga meminimalisir ancaman terhadap WNI yang tinggal dan bekerja di Ukraina.
“Saya tidak berhenti menghubungi Dubes Indonesia di Ukraina untuk mendapatkan kabar terkini dari warga negara kita yang ada di sana," kata dia.
Proses pemulangan WNI menjadi kewenangan dari perwakilan Indonesia di bawah komando Kemenlu, sedangkan tugas untuk memastikan PMI tiba dengan selamat hingga kampung halaman merupakan tanggungjawab penuh dari BP2MI.
"Sinergi dan kolaborasi antarlembaga ini membuktikan kehadiran negara dan menempatkan keselamatan warga negara sebagai tujuan utama," kata Benny.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Arda mengatakan, PMI yang sempat bekerja di Ukraina telah sampai di Jakarta dan sedang melakukan karantina.
Untuk informasi sementara, ia belum mendengar berapa jumlah PMI Bali yang bekerja di Ukraina. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan BP2MI.
"Kita kemarin ada selingan libur Nyepi. Jadi saat ini masih mengumpulkan data jumlah PMI yang bekerja di Ukraina dari Bali," tambahnya.
Sementara untuk membantu kepulangan PMI tersebut, Arda mengatakan hal tersebut wewenang pemerintah pusat, bukan Pemda. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan BP2MI Denpasar yang kebetulan juga sedang mendata jumlah PMI asal Bali.
"Yang jelas mereka sudah pulang dengan selamat (PMI yang bekerja di Ukraina). Sampai saat ini, pihak keluarga belum ada yang bertanya ke kantor. Kami sedang memonitor itu terkait PMI Bali yang bekerja di Ukraina," katanya. (ian/sar)
Baca juga: Kisah Astrid, Penari Ular dari Tabanan, Sanggup Menjinakkan Ular Sanca Buas dan King Cobra