Guru SMP Cabuli 7 Muridnya, Rekam Aksi Pakai Laptop Sekolah, Punya 4.000 Video Kartun Dewasa
Aksi bejat dilakukan seorang guru mata pelajaran seni musik SMP di Kabupaten Purbalingga. Dia melecehkan tujuh siswinya yang masih di bawah umur.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Aksi bejat dilakukan seorang guru mata pelajaran seni musik SMP di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Oknum guru berinisial ASP (38) itu tega melecehkan tujuh siswinya yang masih di bawah umur.
Aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak 2013 hingga 2021.
Para korbannya saat itu rata-rata masih berusia 14 tahun.
Pelaku merekam tindakan asusila itu, yang kemudian digunakan untuk mengancam para korbannya.
Dari laporan masyarakat, Polres Purbalingga kemudian mengamankan ASP pada Jumat (2/3/2022).
Baca juga: Sopir Bajaj di Jakarta Timur Nyaris Diamuk Massa Gara-gara Cabuli 3 Anak Perempuan
Baca juga: Usai Rudapaksa, Kakek Ini Ancam Santet Gadis Berkebutuhan Khusus Jadi Gila Kalau Melapor
Modus Ajak Korban Ambil Buku
Mengutip Kompas.com, modus yang dilakukan pelaku yakni mengajak korban ke ruang seni musik untuk mengambil buku.
Sesampainya di ruang seni musik, pelaku mengunci pintu dari dalam dan mengajak korban mengobrol.
Pelakuu lalu memperlihatkan video rekaman kakak kelas korban yang sebelumnya pernah dirudapaksa oleh pelaku.
"Lalu tersangka memeluk korban dari belakang."
"Saat korban berteriak langsung dibungkam mulutnya dan memegangi tangannya hintta tak beradaya," kata Kapolres Purbalingga, AKBP Era Johny Kurniawan, Selasa (8/3/2022).
Dari ketujuh korban, lima di antaranya sudah melakukan hubungan badan.
Sementara satu siswa dicabuli, dan satu lainnya sebatas menonton video dewasa bersama pelaku.
Rekam Aksi Pakai Laptop Sekolah
Dikutip dari Tribun Jateng, parahnya, aksi cabul itu direkam oleh pelaku menggunakan laptop yang merupakan inventaris sekolah.
Video itu kemudian dipakai pelaku untuk mengancam korban agar mau melayani nafsu bejat tersangka berulang kali.
"Tersangka mengancam korban jika tidak mau melayani maka akan diberi nilai jelek dan video mesum korban akan disebarkan," ungkap Era.
Era melanjutkan, rata-rata, korbannya sudah dirudapaksa oleh pelaku lebih dari dua kali.
Perbuatan itu seluruhnya dilakukan di sekolah, baik saat jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
Baca juga: Siswi SMP di NTT Dirudapaksa 10 Pria, 9 Pelaku Ditangkap, 1 Lainnya Masih Diburu Polisi
Baca juga: Ancam Beri Nilai Jelek, Oknum Guru di Purbalingga Rudapaksa 7 Siswinya Sejak 2013
Terobsesi Hentai
Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan perbuatan itu karena terobsesi komik dewasa atau hentai.
Gambar-gambar kartun dewasa tersebut disimpan pelaku di ponsel miliknya, serta laptop milik sekolah yang dibawanya.
"Tersangka menyimpan koleksi lebih dari 4.000 video kartun dewasa yang diperlihatkan kepada korban sebelum beraksi."
"Kami juga telah mengonfirmasi kepada para korban yang sebagian saat ini telah lulus sekolah," beber Eka, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Saking terobsesinya dengan kartun hentai, pelaku juga memaksa korban untuk memperagakan sejumlah adegan yang ada di dalam video kartun tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Oknum Guru di Purbalingga Cabuli 7 Murid, Dilakukan Sejak 2013, yang Diincar Dikunci Dalam Ruangan
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Permata Putra Sejati, Kompas.com/Iqbal Fahmi)