1 Siswa SMKN 1 Cirebon Hilang di Laut Flores Saat PKL, Sekolah Kirim Kapal Jemput 10 Siswa Lainnya
Korban bersama 10 siswa lainnya sedang mengikuti PKL di kapal penangkap ikan milik PT Pancuran Samudera Inusantara asal Pati,
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Siswa SMKN 1 Mundu bernama Frans Julius Hutapea (18) dinyatakan hilang di Laut Flores pada Sabtu (5/3/2022) malam kira-kira pukul 19.00 Wita.
Korban bersama 10 siswa lainnya sedang mengikuti PKL di kapal penangkap ikan milik PT Pancuran Samudera Inusantara asal Pati, Jawa Tengah.
Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin, mengakui hingga kini belum mendapatkan informasi terbaru mengenai nasib korban dan 11 siswa lainnya.
Pasalnya, kapal yang dinaiki mereka masih dalam perjalanan laut dan diprediksi baru bersandar di wilayah Pati pada Jumat (11/3/2022).
Baca juga: Bocah Tewas Tenggelam saat Mancing di Waduk, Diduga Terpeleset, Kaki Tersangkut Tutup Kipas Angin
"Kami kesulitan untuk berkomunikasi dengan kapal tersebut. Harus diakui, saat di laut agak susah sinyalnya," kata Ikhwanudin saat ditemui di SMKN 1 Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Kamis (10/3/2022).
Bahkan, pihaknya juga kesulitan berkomunikasi dengan 11 siswa yang melaksanakan PKL di kapal yang beroperasi di perairan sekitar Papua itu.
Ia mengatakan, selama PKL yang dilaksanakan sejak 25 Juli 2021 itu, para siswa hanya sesekali mengabarkan kondisinya kepada pihak sekolah.
Selain itu, mengenai kronologi lengkap musibah yang menimpa Julius juga masih simpang-siur karena pihak sekolah maupun perusahaan tidak dapat berkomunikasi langsung dengan awak kapal.
Baca juga: Banjir di Medan, Warga: Tolong Pak Bobby, Barang Kami Tenggelam
"Selama ini, komunikasinya juga estafet dari kapal ke kapal lain, kemudian ke pos pelabuhan, baru diteruskan ke perusahaan dan kami," ujar Ikhwanudin.
Saat ini, pihaknya juga mengaku waswas karena belum dapat berkomunikasi langsung dengan para siswa yang masih berada di kapal tersebut.
Ketua Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) SMKN 1 Mundu, Lilik Casidi, menyampaikan, Julius merupakan siswa kelas XII Jurusan TKPI.
Menurut dia, para siswa yang mengikuti PKL di kapal itu juga selalu berkabar kepadanya ketika mendapatkan sinyal meski intensitasnya tergolong jarang.
Namun, pekan lalu, satu siswa yang sekelompok dengan Julius mengirimkan pesan singkat bahwa mereka dijemput kapal lain untuk pulang ke Pati.
Pasalnya, masa PKL para siswa berakhir pada 5 Oktober 2021, namun hingga kini kapal belum bisa bersandar di pelabuhan karena sejumlah kendala.
Baca juga: 3 Bocah Tasikmalaya Tewas Tenggelam, Satu Ditemukan Mengapung dan Dua Orang di Dasar Kolam
"Kami belum mendapatkan update informasi terbaru mengenai kabar mereka, karena komunikasinya juga masih putus-putus," kata Lilik Casidi.
Masih Ada 10 Siswa PKL di Kapal Tempat Siswa Hilang di Laut Flores
SMKN 1 Mundu bakal mengirim tim menjemput para siswa yang masih melaksanakan PKL di kapal penangkap ikan.
Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin, mengatakan, tim tersebut dikirim ke Pati untuk menindaklanjuti musibah hilangnya salah satu siswa di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: 2 Korban Tenggelam di Rokan HIlir Ditemukan, Begini Kondisinya
Siswa kelas XII Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) SMKN 1 Mundu bernama Frans Julius Hutapea (18) itu dinyatakan hilang pada Sabtu (5/3/2022) malam kira-kira pukul 19.00 WITA.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dan tim tersebut juga sudah diberangkatkan," ujar Ikhwanudin saat ditemui di SMKN 1 Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Kamis (10/3/2022).
Saat ini, masih terdapat 10 siswa SMKN 1 Mundu yang mengikuti PKL di kapal penangkap ikan yang beroperasi di wilayah perairan Papua tersebut.
Ia mengatakan, pemberangkatan tim itu berdasarkan hasil rapat internal SMKN 1 Mundu dan untuk memfasilitasi keluarga Julius sehingga mendapatkan informasi valid.
Pasalnya, hingga kini komunikasi dengan kapal tersebut terkendala sinyal sehingga PT Pancuran Samudera Inusantara selaku perusahaan pemilik kapal juga kesulitan menghubungi awaknya.
"Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap musibah yang menimpa anak-anak kami, dan masih belum jelas kapan kapal bisa bersandar," kata Ikhwanudin.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kapal Tenggelam di Perairan Rohil Riau, Seorang Tewas, 2 Lainnya Hilang
Bahkan, pihaknya mengupayakan agar para siswa yang masih berada di kapal tersebut untuk segera diturunkan di pelabuhan terdekat kemudian dijemput perwakilan sekolah.
Ikhwanudin menyampaikan, selain masa PKL yang telah selesai sejak 5 Oktober 2021, para siswa juga akan mengikuti ujian sehingga harus secepatnya dipulangkan.
"Kami terus mendesak perusahaan agar para siswa diturunkan dulu di pelabuhan terdekat, misalnya Madura, sehingga bisa dijemput sekolah dan kapalnya lanjut ke Pati," ujar Ikhwanudin.
Berita ini telah tayang di Tribun Jabar berjudul:
Siswa SMKN 1 Mundu Hilang di Laut Flores, Pihak Sekolah Kesulitan Cari Kabar Terbaru Siswa Lainnya
dan
Masih Ada 10 Siswa PKL di Kapal Tempat Siswa Hilang di Laut Flores, SMKN 1 Mundu Kirim Penjemput