Oknum Polisi Nekat Bakar Pacar, Keluarga Korban Ungkap Sikap Pelaku yang Kasar
Brigadir AN nekat bakar Ningsih Marlina, pacarnya. Ia tak terima Ningsih memutuskan mengakhiri hubungan mereka.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNEWS.COM - Brigadir AN nekat membakar kekasihnya bernama Ningsih Marlina (24) --sebelumnya disebut Diana Ningsih.
Keluarga korban benar-benar syok dan tak menyangka.
Namun, Brigadir Andriansyah alias Brigadir AN, menurut keluarga korban, memang dikenal arogan dan tak sungkan melakukan kekerasan.
Peristiwa nahas itu terjadi di Gang Kolam, Rumah Tumbuh, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (10/3/2022) malam sekira pukul 22.30 WIB.
Brigadir AN nekat melakukan hal itu karena tak terima Ningsih memutuskan mengakhiri hubungan mereka.
Alasan Ningsih karena Brigadir AN sudah punya istri dan anak.
Namun, Brigadir AN tidak terima hingga akhirnya mencari Ningsih yang selalu berusaha menghindar.
Namun belakangan Brigadir AN mengetahui keberadaan Ningsih yang bersembunyi di kediaman temannya.
Baca juga: Kolonel Priyanto Penabrak Sejoli di Nagreg Terancam Hukuman Mati, Didakwa Pembunuhan Berencana
Baca juga: Trik Bandar Narkoba di Kampung Muara Bahari Hindari Polisi: Nyalakan Mercon hingga Pasang CCTV
"Kata dokter, adik saya lukanya mencapai 80 persen di sekujur tubuhnya," kata Trisnawati, kakak korban, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Trisnawati, korban adalah saudara kandungnya dari empat bersaudara.
Saat ini, keluarga masih sangat syok atas kejadian yang menimpa Ningsih.
Sebab apa yang dialami adiknya memang sangat tragis. Ia tak menyangka ada yang tega melakukan hal tersebut pada adiknya.
Saat ini, adiknya sudah menjalani operasi pertama dan sudah mulai membaik dari sebelumnya. Namun, masih harus mendapatkan perawatan intensif di ruang icu.
"Kalau sakit sudah pasti, sebab adiknya sepanjang malam merintih terus kesakitan. Kami berharap bisa sembuh seperti sedia kala," tuturnya.
Dikatakan Trisnawati, adiknya memang tidak sering membicarakan pelaku. Tapi yang diketahuinya pelaku merupakan orang yang arogan dan sering melakukan kekerasan.
Baca juga: Peran 5 Oknum Polisi yang Terlibat Kasus Kerangkeng Terbit Rencana, Ada Adik Ipar sang Bupati
Sebab, sebelumnya pernah mereka bertengkar. Pelaku datang ke rumah orang tua kami sambil mengancam menggunakan senjata tajam.
"Jelas kami ketakutan saat itu," ucap Trisnawati.
Pihak keluarga melaporkan ke Polres Muara Enim. Namun, selesai dengan berdamai.
"Tapi perlakuan kasar itu tidak sampai di situ saja, saya pernah lihat dia pernah ajak Neng pergi tapi memaksa dan menariknya untuk masuk ke mobil tangannya dijepitkan ke pintu mobil, biadab sekali dia kan, kami yang melihat saja sakit hati apalagi adik kami yang mengalami," tuturnya.
Setelah melihat adiknya sering diperlakukan kasar, termasuk kepada keluarganya bahkan ibunya sendiri, ia pun meradang dan emosi.
Puncaknya, akhirnya adik saya tahu bahwa pelaku ini sudah berkeluarga, dan sudah punya anak dua.
Mengetahui hal tersebut, jelas adik saya tidak mau dicap sebagai pelakor dan memilih untuk putus dan berpisah agar tidak merusak rumah tangganya.
Namun, ternyata pelaku ini tidak terima dan terus berusaha mengajak balikan bahkan dengan cara mengancam.
"Dia terus mengancam dimana sebelumnya nomor HP pelaku itu diblok oleh korban namun tetap mengirimkan SMS. Ada SMS yang mengancam akan membakar salon saya, jadi adik saya buka blokiran WA si pelaku, nah disana banyak rekaman suara dari ancaman si pelaku," ulasnya.
Anehnya, lanjut Trisnawati, saat kejadian, ia mendapatkan informasi pelaku ini tidak mengalami luka yang begitu parah bahkan bisa jalan sendiri ke rumah sakit.
Dan ia tidak tahu, mengapa pelaku seperti menderita luka bakar yang parah juga, padahal adiknya yang disiram dengan bensin dan dibakar oleh pelaku.
Diduga, mungkin pelaku ingin memutarbalikkan fakta kalau dia adalah korban bukan pelaku.
"Korban itu jelas adik saya dan semua bukti jelas, kalau perbuatan yang dilakukan terhadap adik saya sudah direncanakannya," terangnya.
Terlepas dari itu,ia sangat mengharapkan doa dan dukungan dari semua masyarakat atas kesembuhan adiknya sehingga bisa beraktifitas seperti semula.
Ia berharap kepada aparat kepolisian untuk berlaku adil dan transfaran dalam memproses pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya.
"Pelaku ini, orang yang kejam. Jadi tolong diproses hukum seberat beratnya, hukuman mati atau seumur hidup, pecat juga dari kepolisian karena telah mencoreng kesatuannya," harapnya. (sp/ari)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Oknum Polisi Bakar Pacar Sering Mengancam, Keluarga Korban: 'Tolong Dihukum Seberat-beratnya'