Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ambulans Kehabisan BBM, Bayi di Kendari Meninggal Sesaat Setelah Tiba di RS, Dokter Ungkap Sebabnya

Kejadian seorang bayi meninggal dunia lantaran diduga terlambat mendapatkan penanganan medis terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Inza Maliana
zoom-in Ambulans Kehabisan BBM, Bayi di Kendari Meninggal Sesaat Setelah Tiba di RS, Dokter Ungkap Sebabnya
Tribun Pekanbaru/Net
Ilustrasi bayi meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit yang sebelumnya ambulans mogok karena kehabisan BBM. 

Mulai menunggu ambulans lain datang hingga meminta bantuan kendaraan yang melintas.

Sejumlah mobil yang ditahan tak mau berhenti untuk memberikan tumpangan.

Selanjutnya, tak berapa lama, taxi online Maxim melintas dan memberikan tumpangan ke RSUD Kota Kendari.

Dalam taksi online, bayi tidak diberikan oksigen lantaran tabung yang di dalam ambulan berukuran besar dan tidak bisa diangkut dengan mobil.

Sekira lima menit kemudian tiba di RSUD Kendari, petugas medis menyatakan bayi tersebut sudah meninggal dunia.

Jenazah bayi kemudian dibawa kembali ke Puskesmas Poasia dengan mobil pribadi.

Baca juga: Temuan Janin Bayi di Saluran Air Hotel Kawasan Bogor, Polisi Periksa 7 Saksi dan CCTV

Penjelasan pihak dokter

Berita Rekomendasi

Direktur RSUD Kendari, dr Sukirman membantah, bayi meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.

Ia menyebut, anak pasangan Fandi dan Juli meninggal karena kondisinya mengalami gangguan sejak sebelum lahir.

Ibu dari bayi tersebut mengalami serotinus.

Kehamilan serotinus atau juga disebut postterm merupakan kehamilan lewat waktu dengan umur kehamilan selama 294 hari (42 minggu).

"Di mana kondisinya sejak sebelum lahir memang sudah gawat janin. Seharusnya sang ibu melahirkan bulan lalu, tapi tidak ada tanda-tanda mau melahirkan," kata Sukirman.

"Jadi bukan keterlambatan penanganan. Bukan karena mogok mobilnya, tapi karena memang pasien ini sudah mengalami kelainan sejak lahir, namanya pasien patologis, serotinus," sambungnya.

Ia menambahkan, karena sakit yang diderita ibunya, bayi tersebut harus mengalami asfiksia sejak lahir.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas