Kesaksian Baru Mantan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat, Alami Penyiksaan tapi Tidak Bisa Melawan
Berikut kesaksian baru mantan penghuni kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Perangin Angin.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan penghuni kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Perangin Angin, memberi kesaksian baru terkait penyiksaan yang dilakukan kepada para tahanan.
Sigit, bukan nama sebenarnya, mengaku melihat sendiri bagaimana para pengurus kerangkeng melakukan penyiksaan kepada tahanan.
Menurutnya, penyiksaan dilakukan oleh para pengurus hingga keluarga Bupati Langkat sendiri.
Para tahahan pun disiksa dengan bermacam-macam cara, seperti dipukul, disiram, hingga disundut besi panas.
"Yang saya lihat dibakar pakai besi pun ada dadanya, dipukuli pakai martil, disiram pakai jeruk nipis, dilakban matanya, macem-macem lah," kata Sigit, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Soal Kerangkeng Manusia, LPSK Ungkap Sosok Anak Bupati Langkat yang Disebut Punya Senjata Api
Baca juga: Temuan LPSK: 53 Tahanan di Kerangkeng Bupati Terbit Menderita Cacat dan Gangguan Jiwa
Selain itu, Sigit juga membenarkan anak Bupati Langkat, yakni Dewa Peranginangin, ikut terlibat dalam penyiksaan.
Menurutnya, saat melakukan penyiksaan, Dewa dibantu oleh para anggotanya yang berjumlah sekitar 20 orang.
Ia mengungkapkan, Dewa melakukan penyiksaan dengan memukuli tangan tahanan hingga kukunya terlepas.
Bahkan, ada tahanan yang sampai kehilangan jarinya karena dipukuli oleh Dewa.
"Terutama anaknya si Dewa, dia sekali turun berbondong-bondong 30 orang sama anggota-anggotanya."
"Itu ada anak baru yang agak payah sama dia kena, tangannya dipukuli sampai lepas-lepas kukunya, ada yang tangan jarinya kehilangan," ungkap Sigit.
Meski disiksa oleh para pengurus kerangkeng dan keluarga sang Bupati, Sigit mengaku tidak berani melawan.
Jadi, ia menyebut para tahanan hanya bisa diam saja ketika disiksa.
"Nggak ada yang berani (melawan), jadi kaya batang pisang mau di bagaimanakan itu nggak bisa melawan," jelasnya.
Ia pun mengaku tidak memiliki keberanian untuk melarikan diri.
Sebab, ia mengaku trauma melihat beberapa tahanan yang mencoba kabur, justru lebih mengalami penyiksaan.
"Ada niat saja nggak berani (melarikan diri), saya trauma, saya melihat rekan-rekan saya yang lari itu dapat perilaku yang tidak wajar."
"Itulah yang kukunya lepas dipukul pakai martil, ya yang disiram jeruk nipis, jadi kena siksa setengah mati," tuturnya.
Sosok Dewa Peranginangin
Inilah sosok Dewa Peranginangin, putra Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin yang diduga terlibat penyiksaan di kerangkeng manusia milik sang ayah.
Dugaan ini muncul usai Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melakukan pemeriksaan dan menemui ada empat korban mengalami jari tangan putus.
Keempatnya diketahui merupakan korban Dewa.
“Iya, DW atau DP (Inisial anak Terbit),” kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, pada Kompas.com, Selasa (15/3/2022).
Lantas, siapakah sosok Dewa Peranginangin?
Baca juga: Soal Kerangkeng Manusia, LPSK Ungkap Sosok Anak Bupati Langkat yang Disebut Punya Senjata Api
Mengutip Wikipedia, ia adalah anak pertama Terbit Rencana dari dua bersaudara.
Dewa memiliki saudara perempuan bernama Ayu Jelita br Peranginangin.
Menurut Edwin, Dewa menjabat sebagai Wakil Ketua dalam struktur pengurusan kerangkeng manusia.
Sementara, Terbit Rencana sebagai Ketua.
Saat ini, Dewa tengah menduduki jabatan sebagai Ketua Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Langkat periode 2017-2022, sebagaimana diberitakan Tribun-Medan.com.
Ia juga menjadi Bendahara SAPMA PP Sumatera Utara.
Kekejaman Dewa Peranginangin
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, mengklaim apa yang dilakukan Dewa Peranginangin termasuk kekerasan sadis.
Menurut Edwin, baru kali ini ia menemui aksi sesadis ini selama puluhan tahun dirinya bekerja.
"Semuanya sadis. Puluhan tahun saya berkerja, belum pernah menemukan kekerasan sesadis ini," ujar Edwin dalam konferensi pers, Rabu (9/3/2022), dikutip dari Tribun-Medan.com.
Baca juga: Polda Sumut Ungkap Sudah Ada Calon Tersangka Kasus Penyiksaan di Kerangkeng Bupati Langkat
Baca juga: Temuan LPSK: Bupati Langkat Dapat Keuntungan Lebih dari Rp 177 Miliar terkait Praktik Perbudakan
Ia mengatakan, ada tahanan kerangkeng yang mengalami jari putus lantaran dipukul menggunakan palu oleh Dewa.
Tak hanya itu, Dewa juga menyundut tahanan menggunakan api rokok.
Ia juga pernah meneteskan plastik yang sebelumnya sudah dibakar pada tahanan.
Bahkan, ada satu korban meninggal berinisial SG akibat kekerasan yang dilakukan anak sang bupati ini.
Masih Belum Juga Ditangkap
Dewa Peranginangin dan pelaku penyiksaan tahanan di kerangkeng milik Terbit Rencana hingga saat ini belum juga diamankan.
Bahkan, keberadaan Dewa saat ini belum diketahui.
"Para pelaku masih terlihat bebas berkeliaran dan masih dirasa sebagai ancaman bagi korban dan keluarganya," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, melalui rilis, Selasa (15/3/2022), dilansir Tribun-Medan.com.
Mengenai hal ini, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, buka suara.
Ia mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mendalami kasus kekerasan di kerangkeng milik Terbit Rencana.
Baca juga: Update Kerangkeng Bupati Langkat: Daftar Hukuman Keji, Tahanan Disuruh Melakukan Hubungan Sejenis
Baca juga: Investigasi LPSK, Ada Penyiksaan di Kerangkeng Bupati Langkat, Korban Disundut Rokok hingga Disetrum
Hadi berjanji, pihaknya akan menginformasikan kepada masyarakat jika mendapati ada temuan fakta lain.
"Proses sidiknya masih terus berjalan hingga sekarang ini," kata Hadi melalui pesan singkat WhatsApp pada Tribun-Medan.com, Kamis (17/3/2022).
"Secepatnya kami update," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana/Pravitri Retno W, Tribun-Medan.com/Satia/Anugrah Nasution, Kompas.com/Tatang Guritno)