POPULER REGIONAL: Cerita Kapolres Gendong Nenek untuk Vaksin | Pria di Lampung Dibunuh Keluarganya
Berita populer regional cerita seorang Kapolres rela menggendong seorang nenek untuk vaksin hingga pria di Lampung dibunuh keluarganya sendiri.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari cerita seorang Kapolres rela menggendong seorang nenek untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Diketahui kejadian ini terjadi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Kemudian Wali Kota Medan Bobby Nasution mencopot pasangan suami istri yang bekerja di Pemerintah Kota Medan.
Disebutkan keduanya terlibat dalam pungutan liar (pungli).
Baca juga: POPULER Nasional: Jenderal Dudung Menangis | Ali Ngabalin Laporkan Terduga Pencatutan Nama KSP
Terakhir, ada kasus seorang pria di Lampung yang dihabisi oleh keluarganya sendiri.
Pelaku merupakan ayah dan dua adik dari korban sendiri.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:
1. Kapolres Situbondo Gendong Seorang Nenek ke Lokasi Vaksinasi: Tetap Tidak Bisa Divaksin
Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya spontan menggendong seorang nenek diantarkan ke lokasi vaksinasi, Rabu (6/4/2022) malam.
Sedianya nenek bernama Tija (70) asal Dusun Tanjung Geger itu akan mengikuti vaksinasi di depan masjid di Desa Tanjung Pecinan.
Tetapi ternyata si nenek tidak bisa berjalan, dan tidak bisa melihat.
Kapolres yang mengetahui kondisi si nenek, spontan merangkul lalu menggendongnya menuju ke mobil anggota untuk membawanya ke tempat vaksinasi.
Sontak saja, aksi orang nomor satu di jajaran Kepolisian Resort Situbondo itu respon apresiasi dari masyatakat yang juga datang untuk divaksin.
Sayangnya, wanita renta itu ternyata tidak diperkenankan divaksin, karena tensi darahnya tinggi.
Kepada SURYA, Tija mengaku dijemput mobil oleh petugas.
"Saya datang ditemani cucu," ujar Tija sembari duduk di warung saat menunggu antrean divaksin.
Meski tidak bisa berjalan, ia menegaskan tidak menolak untuk divaksin.
"Mon bule enggi bei ben tero beden sehat, tape cakna bekto epareksa bule tak bisa evaksin derena tenggi (Saya mau saja karena ingin badan sehat, tapi saat diperiksa tidak bisa divaksin karena tensi darah tinggi Red)," jelasnya dalam bahasa Madura.
2. Bobby Nasution Copot Pasangan Suami Istri Pejabat di Pemko Medan: Ini Kasusnya
Pasangan suami istri yang menjadi pejabat di Pemerintah Kota Medan Sumatera Utara dicopot Wali Kota Bobby Nasution.
Keduanya adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD dan PSDM) Zainal Noval dan Kepala Bagian Hubungan Antarkota Daerah dan Lembaga (Hakda) Ummi Wahyuni.
Saat memberikan keterangan, Bobby Nasution sempat menyinggung adanya pungutan liar (pungli), berkenaan dengan pencopotan pasangan suami istri ini.
"Saya tekankan berkali-kali kepada jajaran pemerintahan Kota Medan untuk selalu melayani masyarakat. Kalau kita dalam memberikan pelayanan, kita coba dan wajibkan tidak ada yang namanya pungli, transaksi di dalamnya," kata Bobby Nasution, Selasa (5/4/2022).
Menantu Presiden RI ini menekankan, semua pegawai, baik itu ASN maupun honorer, harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Jangan sampai melakukan pungli dan melanggar aturan.
"Harusnya di dalam pemerintahan Kota Medan, bisa menerapkan hal itu (tidak ada pungli dalam melayani masyarakat)," kata Bobby Nasution.
Disinggung lebih lanjut soal pencopotan kepala BKD, Bobby Nasution mengatakan bahwa hal itu sifatnya hanya sementara.
Pencopotan Kepala BKD, sudah dilakukan sejak Kamis (31/3/2022).
"Bukan secara definitif dicopot. Penonaktifan ini sudah sejak Kamis (lalu). Ini lagi diperiksa," kata Bobby.
3. Fakta Pria di Lampung Dihabisi Keluarganya: Korban Dianggap Sudah Durhaka dan Ada 3 Tersangka
Kasus seorang pria dibunuh oleh 3 anggota keluarganya sendiri terjadi di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Diketahui yang menjadi korbannya adalah pria 36 tahun bernama Firman Firdaus.
Korban dihabisi lantaran dianggap telah durhaka kepada ibu kandungnya sendiri.
Sementara pelaku dari kasus ini merupakan ayah dan dua adik kandung pelaku.
Mereka masing-masing bernama Sahri (65), Deni Irawan (31), dan Riswan Efendi (27).
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menjelaskan, kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi sakit hati atas perbuatan korban.
"Para pelaku menganggap perilaku korban yang berstatus anak kandung dan kakak pelaku sudah meresahkan dan dianggap sudah kurang ajar kepada Nur Aminah, kandung ibu mereka," jelas Doffie Fahlevi Sanjaya, Selasa (5/4/2022).
Tak hanya itu, korban juga sudah meresahkan masyarakat Kampung Simpang Rengas.
Korban diketahui merupakan residivis sejumlah kasus pencurian dengan dua kali mendekam di penjara.
Emosi ketiga pelaku memuncak saat korban menampar ibunya hingga tersungkur.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini.