Kasatpol PP Makassar Disebut Ingin Habisi Najamuddin 3 Tahun Lalu, Cemburu Lantaran Wanita Simpanan
Tidak hanya sebatas cinta segitiga saja, namun disusul dengan tewasnya Najamuddin Sewang, dengan luka tembak di bagian dada.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus cinta segitiga yang melibatkan Kasatpol PP Makassar nonaktif, Muhammad Iqbal Asnan dengan seorang wanita pejabat eselon di Dishub Makassar berinsial RA, dan pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang menjadi sorotan banyak pihak.
Tidak hanya sebatas cinta segitiga saja, tapi disusul dengan tewasnya Najamuddin Sewang, dengan luka tembak di bagian dada.
Sebelum tewas, Najamuddin dan Iqbal Asnan ternyata sudah berkonflik lama.
Disebut-sebut pemicunya adalah sosok wanita RA.
Berdasarkan keterangan polisi, Iqbal Asnan telah menjalin hubungan dengan RA.
Padahal Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar tersebut telah mempunyai keluarga dan istrinya merupakan seorang lurah di Kota Makassar.
Baca juga: Dua Pemuda di Manggala Makassar Duel Usai Pesta Miras, Menewaskan Satu Orang
Namun belakangan beredar isu, RA pun menjalin hubungan dengan Najamuddin Sewang.
Senada dengan Iqbal Asnan, Najamuddin Sewang telah beristri dan mempunyai anak.
Hal tersebut pun yang membuat Iqbal Asnan cemburu dan sakit hati.
Sosok si Wanita RA
Dikutip dari Kompas.com wanita RA diketahui seorang single parents.
Ia telah bercerai dengan sang suami yang merupakan anggota kepolisian.
RA pun merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mempunyai jabatan di Dinas Perhubungan Kota Makassar.
RA rupanya pernah bekerja satu atap dengan Iqbal Asnan dan Najamuddin Sewang di Dinas Perhubungan Kota Makassar.
Hubungan asmaranya dengan dua laki-laki tersebut pun dibenarkan Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Polisi Budi Haryanto ketika menggelar konfrensi persi di kantornya, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Polisi: Kasatpol PP Makassar Enggan Mengakui Perbuatannya sebagai Otak Pembunuhan ASN Dishub
Budi menjelaskan, kasus ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan.
Menurut Budi, cinta segitiga ini sudah lama terjalin.
Bahkan, sudah lama perseteruan antara pelaku dan korban terjadi.
“Motif peristiwa ini terjadi didasari asmara atau cinta segitiga. Makanya saya ingatkan, jangan punya simpanan. Karena asmara bisa menutup mata hati kita semua,” katanya.
Ingin Habisi Korban 3 Tahun Lalu
Polisi menyebut Iqbal Asnan merupakan otak pembunuhan Najamuddin Sewang.
Kombes Polisi Budi Haryanto menyebut, hal tersebut terungkap dari hasil pengumpulan informasi, keterangan saksi, dan pengumpulan bukti.
“Dari situ diyakini ada satu orang yang kita duga pelaku dan dilakukan penangkapan. Kemudian kita kembangkan dan rupanya perkara ini sudah direncanakan dari 2020 dan baru 2022 terlaksana,” ungkapnya.
Kasus tersebut pun masuk dalam kasus pembunuhan berencana.
Budi juga membeberkan, Iqbal Asnan juga pernah berupaya menghilangkan nyawa Najamuddin beberapa kali.
Termasuk melempar sesuatu ke rumah, tapi korban tidak meninggal, hingga mencari dukun untuk menyantet korban.
Di sisi lain, kakak kandung korban, Juni Sewang mengungkap, keinginan Iqbal Asnan untuk menghabisi Najamuddin sudah ada sejal 3 tahun lalu.
Dikutip dari TribunMakassar.com, kata-kata bernada ancaman sempat dilontarkan Iqbal Asnan jauh sebelum Najamuddin Sewang dieksekusi.
Baca juga: Bersaing Dapatkan Cinta Wanita, Seorang Pejabat di Makassar Sewa Oknum Aparat Habisi Saingan
Juni Sewang mengatakan ancaman tersebut disampaikan Iqbal Asnan pada dirinya pada tahun 2019.
Juni Sewang menceritakan, pada saat itu Iqbal Asnan menuding Najamuddin dekat dengan RA.
Iqbal Asnan yang diduga cemburu, menelepon Juni yang merupakan juniornya di salah satu perguruan tinggi di Makassar.
"Pak Iqbal pernah menghubungi saya secara langsung dan mengatakan kata-kata yang ada tekanan pengancaman di dalamnya," kata Juni Sewang.
"Ancamannya itu disampaikan ke saya. Dia bilang, 'kalau bukan adikmu itu (Najamuddin Sewang) saya habisi," ucap Juni Sewang menirukan perkataan Iqbal Asnan.
Anggota Polri jadi Eksekutor
Dalam perkara itu, polisi telah menetapkan lima orang tersangka yang masing-masing berinisial MIA (Kasatpol PP Makassar), SU, CA, AS, dan SL.
MIA atau Iqbal Asnan sendiri bertindak sebagai otak dari pembunuhan dibantu empat orang lainnya sebagai perencana dan eksekutor.
Iqbal Asnan menggunakan jasa eksekutor, dan sang eksekutor adalah oknum anggota Brimob berinsial SL.
Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto pun membenarkan hal tersebut.
Meskipun pelaku penembakan anggota Polri, kata Budhi, pihaknya memastikan bakal menindak tegas anggota Polri tersebut, dikutip dari Kompas TV.
"Sesuai instruksi pimpinan, tidak ada yang kebal hukum dan proses tegas semua yang terlibat," kata Budhi melalui keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (19/4/2022).
Budhi menuturkan, meski mengakui pelaku SL berprofesi sebagai anggota Polri, ia enggan merinci di mana tempat SL bertugas dan berapa lama ia menjadi seorang Bhayangkara.
Lebih lanjut, Budhi mengatakan bahwa keinginan SL membantu otak pembunuhan yakni Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan untuk melenyapkan korban Najamuddin Sewang karena SL ikut merasakan sakit.
"Kalau SL ini tidak meminta bayaran dia sama-sama satu kampung dengan MIA. SL merasa ikut sakit ketika MIA disakiti," ujarnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunMakassar.com) (Kompas.com/Hendra Cipto) (Kompas TV/Tito Dirhantoro)