SOSOK Wanita yang Curhat ke Jokowi soal Pamannya Dipenjara, Disebut Pedagang yang Sering Melawan
Seorang pedagang Pasar Bogor curhat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa pamannya ditangkap polisi karena menolak pungutan liar (pungli).
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pedagang Pasar Bogor curhat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa pamannya ditangkap polisi karena menolak pungutan liar (pungli).
Pedagang perempuan itu mengadu kepada Jokowi saat Presiden meninjau sejumlah pasar di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/4/2022).
Lantas, siapa sosok perempuan yang curhat ke Jokowi itu?
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir, mengenali wajah perempuan yang mengenakan pakaian merah itu.
Ia menyebut, sosok perempuan yang menyampaikan curahan hatinya ke Jokowi itu bukan warga biasa.
Menurutnya, pedagang tersebut bukan orang asing di Pasar Bogor.
Baca juga: Soal Kasus Ujang Sarjana: Polisi Sebut Sudah Sesuai Prosedur, Pengacara Ungkap Ada Kejanggalan
Baca juga: Kasus Ujang Sarjana Ditangkap: Keluarga Sebut Karena Tolak Pungli, Satpol Tegaskan Rebutan Lapak
Muzakkir menyebut, perempuan itu dan sang paman, Ujang Sarjana (36), merupakan PKL di Pasar Bogor yang sering berurusan dengan petugas.
Ia mengatakan, sang paman dipenjara lantaran kasus pengeroyokan.
Dirinya berujar, penahanan tersebut sudah sesuai dengan kasus yang terjadi.
Perempuan tersebut, kata dia, merupakan pedagang ilegal di Pasar Bogor yang kerap melawan petugas saat ditertibkan.
Bahkan, Muzakkir mengklaim memiliki video saat pedagang itu melawan petugas.
"Kasus itu saya dengar ribut sesama PKL, rebutan lapak, akhirnya pengeroyokan, ada yang lapor polisi, sempat peninjauan ulang kalah juga makanya dia (Ujang) ditahan," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (22/4/2022).
Baca juga: Profil Kapolresta Bogor Kombes Susatyo Purnomo Condro, Sebut Kasus Ujang Sarjana Sesuai Prosedur
Baca juga: FAKTA Kasus Ujang Sarjana yang Diadukan Pedagang Pasar ke Jokowi, Ada Versi Kronologi yang Berbeda
Sebelumnya, video pedagang yang menangis histeris tersebut viral di media sosial, salah satunya di akun instagram fotografer Istana, Agus Suparto.
“Bapak, tolong kami, bapak. Om kami menolak pungli, ditangkap polisi,” ucap pedagang perempuan sambil menangis histeris, seperti diberitakan Tribunnews.com, Jumat.
Presiden Jokowi, Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung, dan anggota Paspampres mencoba menenangkan pedagang tersebut, namun pedagang itu tetap menangis histeris.
“Di sini banyak pungli, pak. Bapak, tolong kami. Masalah pungli, ditangkap polisi. Ditangkap polisi, om kami."
“Pak Jokowi kami menolak pungli ditangkap polisi," tambahnya.
Baca juga: POPULER REGIONAL: Viral Curhatan Pedagang ke Jokowi soal Pungli | Kecelakaan Maut Mobil di Pidie
Baca juga: Perintah Jokowi ke Kapolda Jabar: Usut Kasus Pedagang yang Kerabatnya Ditangkap karena Tolak Pungli
“Tenang-tenang, tenang dulu, ibu tenang,” ujar Jokowi sambil mencoba menenangkan pedagang.
“Melawan preman ditangkap polisi Pak, om kami menolak preman ditangkap polisi Pak. Kami bingung. Udah tiga bulan lebih dipenjara,” kata pedagang itu.
“Tenang, tenang, tenang,” ucap Jokowi.
Pramono Anung lantas menanyakan identitas orang yang ditangkap polisi tersebut.
Pedagang itu kemudian menyebut nama kerabatnya yang ditangkap.
“Ujang Sarjana. Mana mau lebaran anaknya ada empat. Hanya bapak yang bisa bantu kami,” jawab pedagang itu.
Baca juga: Polisi Pastikan Kasus Pedagang Pasar Bogor Yang Ditangkap dan Klaim Tolak Pungli Sah Secara Hukum
Baca juga: Polisi Jelaskan Duduk Perkara Pedagang Pasar di Bogor Ditangkap Karena Mengklaim Tolak Pungli
Polisi Sebut Bukan Kasus Pungli
Sementara itu, Ujang Sarjana ternyata ditangkap polisi bukan karena dugaan kasus pungli.
Dia ditangkap karena diduga menjadi pelaku penganiayaan karena berebut lahan berjualan.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan, kejadian bermula saat korban berinisial A sedang berdagang minuman kemasan jualannya kepada pedagang sayuran di Jalan Bata Pasar Bogor, Jumat (26/4/2022).
"Pada hari Jumat, 26 November 2021 sekira pukul 02.30 WIB, pelapor bersama temannya A sedang membagikan minuman kemasan jualannya kepada pedagang sayuran yang uang pembayarannya biasanya ditagih kepada pelapor pada pagi harinya," ujarnya, Jumat, dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: Oknum Anggota DPRD Diduga Pungli Parkir di Pasar Mranggen Demak, Begini Penjelasan Pengelola
Baca juga: Berantas Pungli, Tunjangan Kinerja Penguji Kendaraan Bermotor Diusulkan Ditingkatkan
Gatot menerangkan, area berjualan korban dinilai menjadi wilayah berjualan terlapor yang tak lain Ujang Sarjana.
Perebutan wilayah inilah yang diduga menjadi pemicu pengeroyokan Ujang terhadap korban.
Ia menambahkan, Ujang Sarjana sempat memarahi korban karena dinilai merebut area berjualannya.
Namun, amarah Ujang dihiraukan oleh korban dan tetap memilih berjualan di tempat tersebut.
Baca juga: Pengamat Menduga Pungli Uji KIR ODOL Sampai Rp 4 Juta Per Kendaraan
Baca juga: Penjelasan Polisi terkait Penahanan Paman PKL di Bogor yang Curhat ke Jokowi, Kasusnya Pengeroyokan
Gatot menyatakan, Ujang Sarjana tiba-tiba menyerang korban karena amarahnya merasa tak didengar.
Ujang Sarjana dibantu oleh 7 orang lainnya saat pengeroyokan tersebut.
Akibat kejadian itu, pelapor mengalami luka memar pada pergelangan lengan sebelah kanan.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail/Igman Ibrahim) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)