Kisah Tragis Wanita di Sukabumi Tewas di Tangan Mantan Pacar Setelah Rujuk dengan Bekas Suami
Siti Umi Kulsum alias Eneng Kulsum (35) meninggal dunia setelah diserang mantan kekasihnya di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (15/5/2022) malam.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Siti Umi Kulsum alias Eneng Kulsum (35) meninggal dunia setelah diserang mantan kekasihnya, Jumat (15/5/2022) malam.
Peristiwa terjadi di rumah korban, Kampung Babakan Sirna, RT. 05, RW.13, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sekira pukul 20.30 WIB.
Diduga pembunuhan tersebut dilatarbelakangi cemburu.
Terduga pelaku tidak menerima korban yang kembali rujuk dengan mantan suaminya dahulu.
"Jadi korban itu merupakan seorang janda, Informasinya, korban itu sudah dua hari yang lalu rujuk kembali dengan mantan suaminya yang dulu," ujar Dadang Kepala RT setempat, Sabtu (14/5/2022).
Warga dan RT setempat menduga korban ditusuk mantan pacarnya sendiri, karena kejadian korban sempat berteriak menyebut nama pelaku.
Baca juga: Seorang Janda di Sukabumi Tewas Ditusuk Pacarnya, Begini Penjelasan Ketua RW
"Iya, yang nusuknya ini diduga mantan pacarnya yang berinisial R, karena ketika ditusuk korban teriak dan menyebutkan nama pelaku itu adalah mantan pacarnya," kata Dadang.
Pelaku sempat dikejar warga
Korban ditusuk di depan rumahnya sendiri, usai melakukan aksinya, pelaku kabur dan sempat dikejar warga setempat.
"Sempat dikejar. Namun berhasil melairikan diri ke arah jalan kereta yang kondisinya gelap dan sepi," ucapnya.
Hingga saat ini pelaku masih diburu pihak kepolisian.
Baca juga: Pria Sukabumi Ditemukan Tak Bernyawa dalam Sumur Sedalam 17 Meter
Sementara, meninggal dunia karena menderita dua luka sobek pada bagian leher dan tangan hingga bersimbah darah.
"Ditusuknya bagian leher dan tangannya oleh terduga pelaku," ucapnya.
Teriak Si Gelo
Endang (63), Ayah Korban, kepada Tribunjabar.id korban ditikam pelaku di bagian leher kanan dan tangannya hingga bersimpah darah.
Saat diserang pelaku, korban sempat menjerit.
"Anak saya langsung menjerit, sambil tangannya memegang pagar rumah meminta pertolongan telah ditusuk mantan kekasihnya," tuturnya.
"Almarhum berkata pada saat itu, si R si gelo (sebutan terduga pelaku sekaligus mantan pacarnya korban) saya langsung memeluknya dan berteriak minta tolong, hingga akhirnya dibawa ke Rumah sakit" ujar Dadang.
Baca juga: Warga Bogor Ditemukan Tewas Mengambang di Pantai Karang Hawu Sukabumi
Setelah mengetahui kejadian tersebut, warga dan keluarga korban langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak untuk diberikan penanganan tim medis secara intensif.
Hingga akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusukan parah di lehernya.
Forensik RS Polri, dr Arif Wahyono menjelaskan, korban meninggal akibat luka parah tusukan benda tajam di bagian leher dan tangannya.
"Setelah kita periksa penyebab korban meninggal luka dileher kanan dan tangan kanan. Kami temukan ada pembuluh darah yang sobek," jelasnya.
Sempat ancam korban
Disinyalir, terduga pelaku merencana aksi pembunhan tersebut.
Pasalnya pelaku sempat datang tengah malam sambil keadaan mabuk mendobrak pintu keluarga korban dan mengacamnya.
Kakak korban, Iyan Sofyan (40), mengatakan, terduga pelaku merupakan warga Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Sebelum terjadinya pembunuhan terhadap korban, korban sama pelaku menjalin hubungan asmara selama empat bulan.
"Jadi pas mau lebaran itu, adik saya menyudahi hubungannya. Karena adik saya mulai tahu dan menyadari bahwa pelaku ini berkelakuan jelek lah," jelasnya.
Kemudian, setelah lebaran, pelaku pernah datang ke rumah korban seusai diputuskan.
"Ada seminggu setelah. Pelaku datang ke rumah, awalnya datang baik-baik dan meminta maaf kepada adik saya," jelasnya.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba tengah malam, pelaku mendobrak pintu rumah keluarga korban dengan keadaan mabuk sambil mengancam.
"Nah keluarga kaget tiba-tiba masuk rumah keadaan mabuk. dengan memgancam korban," jelasnya.
Iyan menjelaskan, adiknya tidak mau balikan dengan terduga pelaku, karena adiknya memilih untuk kembali rujuk dengan mantan suaminya.
"Tanggal 12 kemarin malam itu, keduanya rujuk di rumah saya, dengan tujuan berpikir untuk masa depan kedua anaknya yang masih pada kecil," jelasnya.
Sebelum terjadi rujuk, Iyan menyebut, terduga pelaku sempat mengancam adiknya.
"Jika tidak mau balikan dengannya akan membunuhnya, dan saya kasih tau untuk ngasih tau RT supaya tidak terjadi yang tidak diinginkan," ucapnya.
Ayah korban, Endang (63), menceritakan seminggu setelah lebaran tahun 2022 kemarin, terduga pelaku sempat datang ke rumahnya meminta bertemu dengan korban.
"Jadi pas waktu itu jam 9 malam datang ke sini, awalnya ia baik-baik ngomong dan meminta maaf lalu pergi," ujarnya.
Kemudian setelah itu.
Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu rumah serta melakukan ancaman.
"Nah tidak tau apa masalahnya. Pas jam 11 malam datang lagi yang langsung tanpa permisi masuk ke dalam rumah memaksa ingin bertemu korban (kayaknya lagi mabuk), sambil mengancam kalau tidak dipertemukan awas lihat saja nanti akibatnya," ucapnya. (Tribunjabar.id/ Dian Herdiansyah)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sebelum Rajapati Wanita di Sukabumi, Pelaku Pernah Dobrak Pintu dan Ancam Korban saat Mabuk