Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Rob Semarang Tahun Ini Dinilai Paling Parah, Wali Kota Hendi: Ada Tanggul Jebol

Wali Kota Semarang, Hendi, menilai banji rob tahun ini adalah yang paling parah lantaran ada tanggul laut yang jebol.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Banjir Rob Semarang Tahun Ini Dinilai Paling Parah, Wali Kota Hendi: Ada Tanggul Jebol
KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf
Situasi banjir rob di Tambaklorok Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Wali Kota Semarang, Hendrar Priadi alias Hendi, mengatakan banjir rob tahun ini adalah yang terparah. Ia mengatakan penyebab banjir rob ekstrim ini karena tanggul laut jebol. 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir rob yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah dinilai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi, mengatakan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas biasanya tak terendam ketika banjir rob terjadi.

Namun, kali ini kawasan pelabuhan tersebut terendam cukup dalam, sekitar satu hingga 1,5 meter.

"Kita lihat ini situasi selama beberapa tahun terkahir paling parah. Tidak biasanya pelabuhan terendam."

"Kali ini, sampai terendam. Kami perlu lakukan solusi terbaik dengan koordinasi antar instansi," terang Hendi saat meninjau banjir rob, Senin (23/5/2022), dikutip dari TribunJateng.com.

Tim SAR gabungan mengevakuasi karyawan, masyarakat dan bantu evakuasi seorang ibu hamil di kawasan berikat PT Lamicitra akibat banjir rob, Senin (23/5/2022)
Tim SAR gabungan mengevakuasi karyawan, masyarakat dan bantu evakuasi seorang ibu hamil di kawasan berikat PT Lamicitra akibat banjir rob, Senin (23/5/2022) (istimewa)

Baca juga: Fenomena Perigee Jadi Penyebab Banjir Rob di Pesisir Utara Jateng, Apa Pengaruhnya?

Baca juga: Dampak Banjir Rob, Aktivitas Pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Dihentikan Sementara

Lebih lanjut, Hendi mengatakan kawasan Tanjung Emas terendam karena ada tanggul di daerah Lamicitra yang jebol.

Kendati banjir rob tahun ini cukup parah, Hendi menyebut masyarakat sekitar Tanjung Emas enggan pindah.

BERITA REKOMENDASI

Lantaran, mereka sudah membangun rumah cukup tinggi.

"Masyarakat menyesali kenapa ada kejadian seperti ini."

"Mereka tidak mau pindah karena rata-rata rumahnya sudah cukup tinggi," ujarnya.

Sementara ini, Hendi menyebut pihaknya akan membangun tanggul darurat untuk mengurangi upaya banjir rob terjadi lagi.

Nantinya, tanggul darurat itu dibangun dengan menumpuk karung berisi pasir.


"Kawan-kawan malam hari ini (Senin) mulai membuat tanggul dari karung diisi pasir sebanyak mungkin."

"Pembuatan tanggul itu akan kita upayakan dari malam ini hingga besok (Selasa) dini hari," tegasnya, dilansir TribunJateng.com.

Baca juga: BMKG Sebut Potensi Banjir Rob Terjadi hingga Besok, Termasuk di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Baca juga: Banjir Rob di Semarang Mulai Surut, Ratusan Warga Sudah Dievakuasi hingga Karyawan Diliburkan

BMKG: Bukan karena Tanggul Jebol

Aktivitas sejumlah warga di tengah air rob yang melanda wilayah Tambak Mulyo Kota Semarang, Senin (23/5/2022).
Aktivitas sejumlah warga di tengah air rob yang melanda wilayah Tambak Mulyo Kota Semarang, Senin (23/5/2022). (Tribun Jateng/ Budi Susanto)

Berbeda dengan Wali Kota Semarang, Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Emas Semarang, Retno Widiyaningsih, mengungkapkan banjir rob terjadi karena air laut pasang.

Retno mengatakan air laut pasang hingga melewati tanggul.

"Itu bukan tanggul jebol. Tapi, airnya melewati tanggul. Tapi, kalau jebol saya belum terinfo," ujarnya, Senin (23/5/2022), dikutip dari TribunJateng.com.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo, menerangkan penyebab banjir rob adalah karena fenomena Perigee.

Sebagai informasi, fenomena Perigee adalah kondisi jarak terdekat Bumi dengan Bulan.

"Tinggi gelombang di perairan utara Jawa Tengah mencapai 1,25-2,5 meter. Kondisi di akhir bulan Syawal, di mana masa itu adalah mendekati fase puncak pasang."

"Pada 23 Mei 2022, pukul 16.00 WIB tercatat tinggi pasang 210 cm," kata Ganis saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Ganis melanjutkan, peringatan dini banjir rob dan gelombang tinggi sudah dikeluarkan Forecaster on Duty untuk wilayah pesisir utara Jawa Tengah pada 23-24 Mei 2022.

"Kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap terjadinya kejadian banjir rob ekstrem yang diprakirakan akan terjadi sampai dengan tanggal 25 Mei 2022," ungkapnya.

Baca juga: Semarang Diterjang Banjir Rob, KAI: Jalur KA dari dan ke Semarang Masih Aman

Baca juga: Banjir Rob Landa Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Karyawan PT Lamicitra Dievakuasi

BPBD Kota Semarang Evakuasi 300 Orang

Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang Jawa Tengah dan sekitarnya dilanda banjir rob, Senin (23/5/2022)
Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang Jawa Tengah dan sekitarnya dilanda banjir rob, Senin (23/5/2022) (ISTIMEWA)

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, hingga Senin (23/5/2022) malam pukul 20.30 WIB, petugas masih menyisir kawasan berikat Lamicitra.

"Iya sampai malam ini pukul 20.30, kami evakuasi di PT YIP ada tujuh orang. Pelindo tadi 12 orang," ucap Relawan Semarang, Deas. 

Petugas BPBD Kota Semarang, Ian, mengatakan korban banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas yang dievakuasi sekira 300 orang.

Korban lainnya memilih jalan kaki karena ketinggian air rob masih dapat diakses.

"Ya tadi evakuasi dilakukan dengan Polairud, Basarnas, dan relawan gabungan," katanya.

Ia menyebut, ada tiga titik lokasi evakuasi masing-masing di pos 4 pelabuhan, pos 2 pelabuhan, dan Bandarharjo.

"Kalau kami kerahkan truk, perahu karet, dan peralatan lainnya untuk proses evakuasi," paparnya.

Ketinggian banjir air rob bervariasi di dalam kawasan Pelabuhan.

Genangan air paling tinggi mencapai 1,5 meter.

Baca juga: UPDATE Banjir Rob Semarang: Ribuan Pekerja Terdampak hingga Tindakan Ganjar Pranowo

Baca juga: Tim SAR Evakuasi Seorang Ibu Hamil dari Kawasan Berikat PT Lamicitra Akibat Banjir Rob

Karyawan PT Best di Kawasan Industri area Tanjung Emas, Teguh Kristianto, mengatakan ribuan pekerja pabrik merasakan dampak banjir air rob.

Jumlah pekerja di kawasan dapat mencapai ribuan orang.

Apalagi di kawasan Lamicitra banyak perusahaan garmen.

"Kalau satu pabrik saja bisa sampai 1 ribuan orang, bisa dibayangin banyaknya berapa, " terangnya.

Dari ribuan korban itu ada yang belum berani keluar, lantaran air semakin tinggi.

Ada juga yang menerabas banjir dengan menebeng truk trailer, meskipun harus berdiri antara bodi belakang dan depan truk.

"Airnya dalam, sampai seleher orang dewasa. Sekitaran PT Best. Ketinggian sampai 1,5 meter," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Banjir Rob Semarang: Ribuan Pekerja Terdampak hingga Tindakan Ganjar Pranowo

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Daryono, TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajilin/Rahdyan Trijoko Pamungkas, Kompas.com/Riska Farasonalia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas