Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buya Syafii Wafat Setelah Dirawat Selama 13 RS PKU Muhammadiyah Gamping karena Serangan Jantung

Buya Syafii Maarif kembali harus dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena mengalami serangan jantung kedua

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Buya Syafii Wafat Setelah Dirawat Selama 13 RS PKU Muhammadiyah Gamping karena Serangan Jantung
Theresia Felisiani
Buya Syafii Maarif 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, dr Ahmad Faesol, memberikan penjelasan terkait wafatnya Buya Syafii Maarif.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meninggal setelah mengalami serangan jantung.

dr Ahmad Faesol mengatakan, Buya Syafii Maarif dirawat karena mengeluhkan sesak napas.

"Beliau masuk rumah sakit ini yang kedua, tanggal 14 Mei, jadi kurang lebih 13 hari yang lalu," ujar Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dr Ahmad Faesol dalam jumpa pers, Jumat (27/5/2022).

Ahmad Faesol menyampaikan, RS PKU Muhammadiyah Gamping kemudian membentuk tim medis dari berbagai staf medis yang akan merawat Buya Syafii Maarif.

Tim medis ini juga berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan yang juga sudah datang ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Baca juga: Ketua Fraksi PAN Kenang Sosok Buya Syafii: Sering Beri Nasihat yang Tajam dan Kritis

Tim medis kepresidenan sudah melihat situasi dan disepakati bahwa Buya Syafii Maarif dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Berita Rekomendasi

"Alhamdulillah kita berjalan 13 hari di sini dan Allah menghendaki untuk yang terbaik, beliau pada hari ini dipanggil," ungkapnya.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Evita Devi Nur Rahmawati menuturkan, kondisi Buya Syafii Maarif saat masuk adalah serangan jantung.

"Bisa kembali membaik sehingga kontrol rutin.

Beliau sangat patuh juga dengan obat," ucapnya.

Buya Syafii Maarif kembali harus dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena mengalami serangan jantung kedua.

"Ada koordinasi juga seperti yang sudah disebutkan sebelumnya dengan tim dokpres akhirnya memang diputuskan untuk dilakukan tindakan berupa kateterisasi jantung di sini," tegasnya.

Setelah dilakukan kateterisasi jantung, ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantung Buya Syafii Maarif sudah terdapat sumbatan yang banyak dan terlalu keras.

Dengan demikian, sudah sulit untuk dilakukan pemasangan ring ataupun dilakukan suatu operasi bypass jantung.

Setelah dilakukan perawatan yang optimal, lanjut Evita, kondisi Buya Syafii Maarif sudah menunjukkan perkembangan yang baik, bahkan direncanakan Buya Syafii Maarif sudah diperbolehkan pulang.

"Dalam perawatannya, beliau sebetulnya sudah mulai ada perkembangan yang cukup baik. Oksigen mulai dilepas pelan, kemudian sudah mulai mobilisasi ,sudah mulai fisioterapi, bahkan kami sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," urainya.

Evita mengungkapkan, Kamis (26/5/2022) sore, Buya Syafii Maarif mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas kembali.

Setelah dilakukan evaluasi ternyata Buya Syafii Maarif mengalami serangan jantung kembali.

Baca juga: Buya Syafii Wafat, Dewan Syuro: Kita Kehilangan Sosok yang Tidak Pernah Absen Membela yang Lemah

Tim medis lalu melakukan tindakan sesuai SOP.

"Semalaman memang sudah mengeluhkan merasa tidak nyaman. Ternyata tadi pagi beliau mengalami henti jantung. Kami lakukan resusitasi, pengobatan, serta resusitasi jantung dan paru selama lebih kurang satu jam karena henti jantung," urainya.

"Kemudian, satu jam setelah kami melakukan yang semaksimal mungkin. Alhamdulillah kembali lagi denyut jantungnya," imbuhnya.

Namun, menurut Evita, kondisi sumbatan sudah berat sehingga Buya Syafii Maarif kembali mengalami henti jantung.

Hal itu terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU.

"Pertolongan kembali resusitasi kami lakukan.

Namun, pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal sehingga kami nyatakan meninggal dunia," pungkasnya. (kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RS PKU Muhammadiyah Gamping: Buya Syafii Maarif Meninggal karena Serangan Jantung"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas