Polda Sulsel Periksa Pemilik Kapal, Juragan dan ABK terkait Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi
Polda Sulsel memerika pemilik kapal, juragan hingga ABK Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi, Selasa (31/5/2022) di Mapolda Sulsel.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel memerika pemilik kapal, juragan hingga ABK Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi, Selasa (31/5/2022) di Mapolda Sulsel.
Mereka yang diperiksa adalah H Saiful sebagai pemilik, Supriadi juragan dan Mahfud sebagai ABK.
Kepala Desa Pulau Pamantauan Muhammad Basid juga turut dimintai keterangan.
Pemeriksaan dilakukan setelah keempat orang itu dijemput KN SAR Kamajaya di Pulau Pamantauan.
Mereka tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar pukul 22.15 Wita.
Saat tiba ke empatnya langsung dijemput tim penyelidik polisi lalu dibawa ke Polda Sulsel.
"Kami membawa empat orang itu dalam rangka menyamakan data atau mensinkronkan data terkait dengan jumlah penumpang yang dimuat oleh KM Ladang Pertiwi," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulsel, Muh Rizal kepada wartawan.
Sinkronisasi data dilakukan lantaran terdapat kesimpangsiuran informasi.
Sebab, kata dia, data terakhir diperoleh dari total 42 penumpang masih ada 11 korban yang belum ditemukan hingga saat ini.
Baca juga: Korban Selamat Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi Bertambah Menjadi 31 Orang, 11 Lainnya Dalam Pencarian
"Kami harap ada sinkronisasi data, update data terakhir terkait dengan jumlah penumpang," ujar Muh Rizal.
"Sehingga dari total 31 penumpang yang kita temukan dengan kondisi selamat kita bisa menghitung berapa jumlah korban yang masih dalam pencarian saat ini," sambungnya.
Meski demikian, Rizal menyatakan, jumnlah korban yang dalam pencarian masih bisa berubah sebab datanya belum jelas.
Untuk itu pihaknya juga menunggu laporan dari masyarakat atau kepala desa Pemantauang.
Hal itu juga sesuai diperintahkan Bupati Pangkep untuk mendata semua pulau.
"Ada 5 pulau di sekitaran (Pulau) Pemantauang itu yang ikut di kapal tersebut sehingga didata berapa jumlah warga yang naik di atas kapal," bebernya.
Pihaknya mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari Polda Sulsel.
"Saat ini kita menunggu hasil pemeriksaan dari teman-teman Polda Sulsel untuk mengungkap berapa jumlah korban yang sebenarnya yang harus kita cari saat ini," tuturnya.
Kemarin, Senin (30/5/2022) dini hari tim kembali menemukan 10 korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi.
Dengan ditemukannya 10 korban ini, hingga Senin siang, korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi yang ditemukan bertambah menjadi 31 orang.
Sebelumnya korban yang ditemukan hingga Minggu kemarin total ada 21 orang.
Ke 10 orang ditemukan selamat atas nama perempuan Masliang (50), dan sembilan laki-laki Mahfud (35), Hilal (40), Supriadi (40), Rahmat (30), Khalilul Rahman (28), Panji (32), Rahma (40), Rafa (7) serta Rafi (5).
Ke 10 orang termasuk juragan kapal itu pun telah dievakuasi nelayan ke Pulau Kalmas Pamantauang, Kabupaten Pangkep.
"Hingga hari ini dari 42 penumpang, telah ditemukan 31 korban selamat," kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi.
"Kami memang baru bisa pastikan dari tim SAR yang berada di lapangan mengenai laporan 10 korban yang ditemukan nelayan dan di evakuasi ke Pulau Pamantauan," sambungnya.
Djunaidi menambahkan saat ini KN SAR Kamajaya sedang menuju kembali ke Pelabuhan Soekarno Hatta dengan juragan dan Pemilik Kapal.
Baca juga: Ditjen Hubla Bantu Evakuasi dan Proses Pencarian Korban Tenggelamnya KMN Ladang Pertiwi 02
"KN SAR Kamajaya saat ini sudah bersama dengan juragan dan pemilik kapal dan menuju ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan rencana sandar pada pukul 21.00 Wita," ujarnya.
Kehadiran di Pelabuhan Soekarno-Hatta, lanjut Djunaidi, sekaligus penambahan bahan bakar untuk pencarian korban lainnya sekitar 11 orang yang belum ditemukan.
"KN SAR Kamajaya sekaligus penambahan bahan bakar dan logistik untuk persiapan lanjutan pencarian," tuturnya.
Sebelumnya hingga Minggu (29/5/2022) malam, Tim Basarnas dan PMI berhasil menemukan total sebanyak 21 penumpang kapal KM Ladang Pertiwi yang tenggelam.
Kapal itu awalnya berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Kalmas Pamantauang, Kabupaten Pangkep, Kamis (26/5/2022).
17 penumpang ditemukan pada Sabtu (28/5/2022), sementara 4 korban lainnya ditemukan pada Minggu kemarin.
Seluruh korban yang ditemukan dalam keadaan selamat, hanya menderita luka-luka.
Sementara 21 korban lainnya masih dalam pencarian.
"Untuk pencarian hari ini kita hentikan pukul 21.00 Wita," kata Analis Operasi Basarnas Makassar, Wajid.
"Kami kembali mencari besok," ujarnya.
Di papan informasi, Wahid DJ menulis empat korban yang baru ditemukan.
Mereka ditemukan oleh Kapal KRI Sultan Hasanuddin yang melintas di sekitar lokasi KM Ladang Pertiwi ditemukan.
Keempatnya adalah Nurhasanah (34), Misbahul Hasan (9), Darma (35), dan Suparman (49).
"Nakhoda atas nama Suparman," kata Wajid.
Mereka ditemukan mengapung di sekitar lokasi kejadian.
Kondisi mereka, ditemukan dalam keadaan luka ringan dan sedang.
"Tapi pada intinya semua sehat wal afiat," katanya.
Baca juga: Penyebab KM Ladang Pertiwi I Tenggelam, Kehabisan Bahan Bakar dan Sebagian Besar Penumpang Selamat
Wajid menyebutkan keempat korban tersebut dievakuasi ke Kota Baru Banjarmasin.
"Informasi terakhir mereka dievakuasi ke Banjarmasin," katanya.
Pencarian korban Kapal motor (KM) Ladang Pertiwi dihentikan tepat pukul 21.00 Wita.
Tim Basarnas dan PMI sudah kembali ke posko terpadu, di Pelabuhan Paotere, Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Minggu (29/5/2022).
Sebagian dari mereka makan di dalam posko.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Pemilik, Juragan dan ABK KM Ladang Pertiwi Diperiksa Polda Sulsel