Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Nganjuk Jatim Isolasi Ternak Sakit Berbasis Kandang
Pemerintah Kabupaten Nganjuk Jawa Timur mengisolasi ternak sakit berbasis kandang cegah PMK
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Pemerintah Kabupaten Nganjuk Jawa Timur mengisolasi ternak sakit berbasis kandang dalam menangani penyakit mulut dan kuku (PMK).
Selain itu, Pemkab juga menyekat daerah tertular PMK berbasis desa atau kecamatan.
Kemudian, mengobati ternak sakit berbasis simplomatis, penutupan sementara pasar hewan, pembatasan lalu lintas ternak, pemberian desinfeksi kandang dan lingkungan serta penyiapan vaksin PMK.
Hal itu dilakukan dalam upaya mengendalikan penyebaran wabah PMK di Kabupaten Nganjuk, sehingga hewan ternak untuk keperluan kurban dalam keadaan aman serta sehat, khususnya tidak terjangkit PMK.
Baca juga: Wabah PMK, Tiga Lokasi Pasar Hewan di Tuban Ditutup Selama Dua Pekan
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi mengatakan, wabah PMK tersebut merupakan bencana nonalam.
Itu menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Nganjuk, setelah adanya wabah COVID-19.
Ini disebabkan penyebarann PMK yang sangat cepat menyerang hewan ternak.
"Mari bersama- sama mewaspadai penyebaran PMK pada hewan ternak, apalagi sebentar lagi hari raya Idul Adha atau hari raya kurban," kata Marhaen Djumadi dalam rakor percepatan penanganan PMK di Kabupaten Nganjuk, Kamis (2/6/2022).
Selain itu, tambah Marhaen Djumadi, Pemkab Nganjuk akan membentuk Gugus Tugas penanggulangan PMK, kemudian menyiapkan obat-obatan serta sarana pendukung pengendalian petugas lapangan, melakukan pendataan hewan rentan PMK berbasis desa serta menyiapkan paramedic (dokter) hewan.
Baca juga: Di Malang, Kementan Gelar Pengobatan Sapi Gejala Klinis PMK
“Hal itu sesuai dengan arahan dari Gubernur Jawa Timur," ujar Marhaen Djumadi.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nganjuk, Judi Ernanto menambahkan, PMK pada hewan ternak bisa disembuhkan dan tidak berbahaya.
Di mana hewan yang terpapar PMK sebanyak 95 persen bisa disembuhkan dan tingkat kematian akibat PMK relatif kecil pada kisaran angka 5 persen.
Baca juga: MUI Terbitkan Panduan Ibadah Kurban di Tengah Wabah PMK: Hewan dengan PMK Berat Tak Sah untuk Kurban
Lebih lanjut dijelaskan Judi Ernanto, saat ini perkembangan PMK di Kabupaten Nganjuk mencapai 763 kasus. Dengan rincian 628 ekor sapi terjangkit PMK, 133 ekor diantaranya sembuh dan 2 ekor mati.
“Artinya tingkat perkembangan PMK di Kabupaten Nganjuk cukup tinggi, yakni 82 persen dan sembuh 17 persen, dengan demikian dibutuhkan langkah strategis untuk dapat mengendalikan wabah PMK tersebut," tutur Judi Ernanto.
Penulis: Achmad Amru Muiz
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Langkah Strategis Pemkab Nganjuk Kendalikan Wabah PMK, Ada Isolasi Ternak hingga Desinfeksi Kandang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.