Sanur Penting dan Legendaris
Pelabuhan Sanur ini menjadi satu titik kumpul dan titik konektivitas beberapa pulau serta destinasi lain.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai Sanur penting untuk menghubungkan ke Nusa Penida dan Lembongan.
"Sanur adalah satu tempat yang legendaris. Mungkin hampir semua orang Indonesia tahu tentang Sanur. Maka Kementerian Perhubungan melihat bahwa potensi konektivitas yang ada di Sanur ini sangat penting dibuat sebagai suatu hub menghubungkan beberapa titik, terutama untuk pulau-pulau yang ada di sekitar Bali," ujar Menhub Budi saat meninjau Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali Sabtu (4/6)..
Menurut Menhub, kita tahu bahwa G20 berlangsung di Bali, Oktober dan November. Oleh karenanya pihaknya mengecek progres pembangunan yang akan diselesaikan pada September.
Jika pada September selesai, Oktober sudah dapat beroperasi. Jadi saudara-saudara kita yang akan menyeberang ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan tidak harus berjalan di air, tetapi melewati dermaga.
"Satu potensi wisata yang luar biasa kita harapkan bisa jadi bagian daripada G20 ini. Tentu apa yang kita lakukan adalah kerjasama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan para arsitek lokal. Oleh karena itu ekspresi arsitektur bangunan ini unik. Kita mengadopsi arsitektur Bali yang sangat kuat, tetapi mengambil konsep perahu cadik sebagai konsep pelabuhan ini," ujar Menhub Budi.
Diharapkan Pelabuhan Sanur ini menjadi satu titik kumpul dan titik konektivitas beberapa pulau serta destinasi lain. Dan kita sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN untuk membuat daerah Sanur ini lebih besar sebagai suatu daerah tujuan wisata, fungsi-fungsinya tentu di sini ada rumah sakit dan kegiatan lain.
Menhub menilai, ini memperkaya Bali sebagai destinasi wisata internasional. Menurutnya, Pak Presiden selalu menyampaikan kepadanya bahwa setiap pembangunan itu harus dipergunakan dengan baik atau delivered atau netes, bahasa Jawanya.
"Kita harapkan proyek ini bisa memberi makna yang besar bagi Bali. Dan ada satu destinasi lagi yang tadinya hanya seadanya ini kita buat secara modern sehingga mereka confidence melakukan perjalanan (ke Penida dan Lembongan)," katanya.
Gubernur Bali Wayan Koster saat mendampingi Menhub menyampaikan, progres pembangunan Pelabuhan Sanur sudah mencapai 81 persen, pelabuhan Bias Munjul sudah 77 persen dan Sampalan sudah selesai.
"Semoga Bapak Menteri bisa melaporkan kepada bapak Presiden supaya beliau berkenan meresmikan Pelabuhan Sanur, Sampalan dan Bias Munjul secara sekaligus. Karena ini infrastruktur pertama terbesar yang kita bangun di Bali kaitannya dengan infrastruktur kelautan. Jadi ini sesuatu yang sangat fenomenal dan fundamental bagi Bali," imbuh Gubernur Koster.
Pembangunan pelabuhan yang dikenal segitiga emas ini tidak saja bagi kepentingan transportasi masyarakat dan untuk berwisata ke Nusa Penida yang jadi favorit wisata dunia sekarang.
Tetapi juga pelabuhan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Denpasar dan akan berdampak kepada masyarakat sekitar sehingga keekonomiannya ini akan sangat besar untuk masyarakat Bali.
Menhub Budi juga berharap dengan adanya Pelabuhan Sanur ini akan menambah masa length of stay wisatawan dari 3 sampai 4 hari menjadi 5 hari, baik wisatawan mancanegara maupun domestik.
"Misalkan total hampir 17 juta kunjungan wisatawan ke Bali saat normal selama setahun, let say 30 persen atau 5 jutanya ke Nusa Penida. Katakanlah satu hari average mereka mengeluarkan uang Rp 1 juta. Itu suatu jumlah yang besar sekali. Penambahan sehari tinggal mereka sudah besar," ungkapnya.
Penambahan masa tinggal mereka akan membangkitkan investasi juga di Nusa Penida. Belum lagi yang ada di Sanur sehingga kedepan multiplier effect-nya tinggi sekali dari investasi akan terjadi pembangunan-pembangunan dan itu akan memberikan ruang kerja bagi masyarakat.
Setelah Pelabuhan Sanur ini jadi akan menjadi daya Tarik. Menurut Menhub, orang-orang Jakarta akan berpikir untuk harus ke Nusa Penida karena mereka tidak ada risiko naik kapal, apalagi wisatawan mancanegara yang length of stay-nya satu bulan, paling tidak di sana 5 sampai 6 hari.
"Safety menjadi satu pegangan baru bagi konektivitas yang akan kita bangun. Oleh karenanya saya minta kepada Ditjen Hubla dan Hubdar mempersiapkan kapal-kapal, terutama yang dimiliki swasta diutamakan sisi safety-nya, karena safety adalah keharusan kita untuk menjaganya," tegasnya.
Pembangunan Pelabuhan Sanur telah dimulai Desember 2020 yang meliputi pekerjaan jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi (fisik). Pembangunan dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020-2022, yang bersumber dari APBN Kemenhub dengan total anggaran Rp 398 miliar.
Pekerjaan konstruksi (fisik) Pelabuhan Sanur yang dilakukan Hutama-Bangun-Virama KSO ini meliputi, Pekerjaan Persiapan; Pekerjaan Breakwater 1 (Sisi Selatan); pekerjaan Breakwater 2 (Sisi Utara); Pekerjaan Pengerukan; Pekerjaan Talud; Pekerjaan Dermaga Apung; Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Darat (gedung terminal); Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi; dan Pekerjaan Lain-Lain. (zae)
Baca juga: Habibie Tak Mengenal Ibnu Sutowo, Padahal Bawa Pesan Penting dari Presiden Soeharto