Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Markas Khilafatul Muslimin Surabaya Digeledah: 15 Barang Bukti, 16 Anggota Diperiksa Besok

Polda Jatim bakal memeriksa 16 anggota kelompok Khilafatul Muslimin Surabaya Raya besok

Editor: Erik S
zoom-in Markas Khilafatul Muslimin Surabaya Digeledah: 15 Barang Bukti, 16 Anggota Diperiksa Besok
Luhur Pambudi/TribunJatim.com
Kondisi dan situasi depan masjid Khilafatul Muslimin di Jalan Gadel Madya IA-2, Tandes, Kota Surabaya, Rabu (8/6/2022) sore 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Polda Jatim mengamankan sekitar 15 item barang bukti dari penggeledahan markas Khilafatul Muslimin, di Jalan Gadel Madya, Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/6/2022).

Polisi menghabiskan waktu tiga jam selama penggeledahan.

Anggota menyita berbagai macam atribut yang identik dengan keberadaan kelompok tersebut.

Misalnya kain bendera berwana hijau dan putih, namun pada permukaannya terdapat tulisan perpaduan susunan kalimat dalam huruf hijaiyah.

Kemudian, berapa dokumen berbentuk buku ataupun selebaran berbahan kertas bertema literatur, sedangkan tumpukan kertas yang dimaksud berupa lembaran surat.

Baca juga: Warga Lampung Timur: Saya Jemaah Khilafatul Muslimin

Lalu, ada tumpukan pamflet bertuliskan 'Indonesia Titik Awal Kebangkitan Khilafah', dengan perpaduan warna font tiap kata yang berbeda.

Ada juga ID Card lengkap dengan foto wajah yang diduga anggota atau pimpinan kelompok tersebut.

Berita Rekomendasi

Semua atribut tersebut diperoleh penyidik dari berbagai macam ruangan di dalam masjid, seperti tidak ada yang luput dari pantauan petugas yang tersebar di seluruh area bangunan.

Baca juga: Polisi Ungkap Ormas Khilafatul Muslimin tak Terdaftar di Kemenkumham Tapi Terdaftar sebagai Yayasan

Bahkan selebaran yang tertempel di papan etalase penunjuk informasi yang berada di dinding sisi utara masjid, juga tak ketinggalan untuk dicabut oleh petugas.

16 anggota besok diperiksa

Polda Jatim bakal memeriksa 16 anggota kelompok Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Kamis (9/6/2022) besok.

"Kalau panggilannya kemarin itu ada 16 tapi informasi yang saya terima tadi, kemungkinan yang hadir 12. Yang lain mungkin ada kesibukan," ujar Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Taufiqurahman pada awak media di markas Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Rabu (8/6/2022).

Taufiqurahman mengungkapkan pemeriksaan tersebut diagenda secara maraton menyusul adanya proses penggeledahan yang dilakukan pihaknya atas keberadaan aktivitas kelompok tersebut di Kota Surabaya.

Baca juga: Pengakuan Pimpinan Khilafatul Muslimin Jakarta, Sebut Jumlah Anggota Sebanyak 20 Ribu di Dunia

Penyidik Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim juga mengamankan 15 item atribut Khilafah dari tempat kumpul kelompok tersebut, dalam kurun waktu tiga jam.

Penggeledahan tersebut berkaitan dengan adanya aksi konvoi yang dilakukan oleh kelompok tersebut, termasuk dengan selebaran yang beberapa kali disebarkan oleh kelompok Khilafatul Muslimin di Kota Surabaya ataupun Jatim.

Disinggung mengenai penyelidikan yang berujung pada penggeledahan hingga penyitaan atribut kelompok tersebut, dilatarbelakangi oleh tertangkapnya pimpinan pusat Khilafatul Muslimin yang berlokasi di Lampung, beberapa waktu lalu.

Taufiqurahman menegaskan proses penyelidikan lebih lanjut masih terus bergulir, termasuk pemeriksaan sejumlah orang anggota kelompok tersebut, sebagai saksi.

"Terkait dengan konvoinya dia, terkait dari pamflet, brosur yang disebarkan. Masih ada analisa nanti oleh penyidik, dikaitkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah dikumpulkan oleh penyidik," jelasnya.

Pesan pimpinan

Pimpinan atau Amir Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Aminnudin, mengimbau anggotanya jujur menjawab setiap pertanyaan yang diajukan penyidik. 

Baca juga: Penjelasan Polri: Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja Ajak Ubah Ideologi Pancasila

"Saya kira apa adanya saja. Kita ini kalau berbohong nanti berpikir lagi, untuk bohong kedua. Jadi yg namanya kebenaran itu tidak pernah berubah," ujarnya, saat ditemui awak media, di kediamannya Jalan Gadel Madya, Tandes, Kota Surabaya, Rabu (8/6/2022). 

Aminnudin juga menambahkan pihaknya tetap akan mengikuti alur proses hukum yang bergulir. 

"Kami tidak merasa benar sendiri. Tapi kalau memang ini salah, buktikan kesalahannya di mana," pungkasnya.

Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu SURYA.co.id sempat bertemu dengan pemimpin atau Amir Wilayah Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, bernama Aminuddin.

Aminnudin menyayangkan upaya paksa penangkapan terhadap pimpinan mereka oleh Polda Metro Jaya, Abdul Qadir Hasan Baraja.

Ia menuding penangkapan itu tak berdasar sama sekali.

Baca juga: Bendahara Umum GP Ansor Ingatkan Masyarakat Bahaya Organisasi Khilafatul Muslimin

"Hanya karena konvoi syiar Khilafah yang kami lakukan,sehingga menimbulkan persepsi sepihak yang belum tentu benar," kata Amin saat ditemui di Masjid Jalan Gadel Madya Surabaya, Selasa (7/6/2022) kemarin.

Ia menuturkan konsep khilafah selama ini disalahartikan hingga membuat umat islam di Indonesia terpecah belah.

Ia mengklaim konsep Khilafah yang diperjuangkan sama sekali tak bertentangan dengan NKRI dan Pancasila.

"Kami bukan ingin melawan pemerintah, melawan negara. Pancasila bahkan sudah menjadi kesepakatan untuk mendirikan negara ini," terangnya.

Khilafah yang disampaikan menurutnya adalah keinginan umat islam menjadi satu dengan pemimpin yang tunggal sebagaimana dicontohkan kekhalifahan setelah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

"Gerakan kami bukan memberontak. Melainkan dengan menyebarkan paham ini ke semua orang. Selebihnya, kami serahkan kepada mereka mau menerima atau tidak. Kami sama sekali tidak memaksakan. Karena prinsipnya, menyampaikan kebenaran itu adalah sebuah kewajiban," bebernya.

Aminuddin juga mengatakan, jika dirinya sempat memenuhi panggilan Polda Jatim untuk melakukan klarifikasi terkait syiar motor pada 1 Juni lalu.

"Ada sekitar 101 pertanyaan yang diajukan. Semua terkait syiar motor apa motifasi dan tujuannya. Kami semua jelaskan. Ini sudah ke sepuluhnya dilaksanakan. Sejauh ini baru kali ini yang dipersoalkan," imbuhnya.

Baca juga: Bukan Sekedar Konvoi, Polisi: Khilafatul Muslimin Ingin Ganti Pancasila dengan Ideologi Khilafah

Amin berharap, Abdul Qodir Hasan Baraja, pimpinannya segera dibebaskan atas tuduhan makar dan radikal yang diterimanya.

"Kalau dituduh, buktinya mana. Ustadz Baraja dulu memang mengakui salah, bahkan di penjara beliau sudah bertaubat. Kalau sekarang diungkit lagi, maka nilai pertaubatan beliau tidak ada artinya dong," tandasnya.

Sekadar diketahui, Aminuddin membawahi ratusan jamaah di Kota Surabaya yang berbaiat dengan Khilafatul Muslimin pusat, pimpinan Abdul Qadir Hasan Baraja.

Penulis: Luhur Pambudi

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Polisi Amankan 15 Item Barang Bukti Seusai 3 Jam Geledah Markas Khilafatul Muslimin Surabaya Raya

dan

16 Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya Bakal Diperiksa Besok

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas