Siswi Madrasah Ibtidaiyah di Pati Trauma Masuk Sekolah Setelah Diraba-raba oleh Oknum Guru
Seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendadak menangis ketika dijemput keluarganya di rumah teman.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendadak menangis ketika dijemput keluarganya di rumah teman.
Siswi yang masih di bawah umur itu trauma dengan apa yang baru saja dialaminya.
Diduga dia jadi korban pelecehan seksual uyang dilakukan wali kelas alias gurunya berinisial Z.
Tak berani pulang ke rumah orangtua, siswi malang itu memutuskan menuju kediaman temannya.
Kasat Reskrim Polres Pati, AKP Ghala Rimba Doa Sirrang mengatakan pihaknya telah menerima aduan dari keluarga korban.
Saat ini kepolisian masih mendalami laporan mengenai tindakan asusila yang dialami siswi tersebut.
"Sudah ada aduan dari pelapor soal tindak asusila yang menimpa siswi MI di Gembong. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan," kata kasatreskrim, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Kronologi Mayat Mahasiswi Ditemukan di Kamar Sebuah Apartemen Jakarta Selatan
Advokat dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Rumah Setara yang mendampingi korban, Honis Andrea mengatakan bahwa peristiwa pelecehan seksual ini terjadi pada Mei 2022 lalu.
Saat itu hari libur sekolah.
"Tapi korban dan teman-temannya disuruh masuk sekolah untuk mengumpulkan tugas," kata Honis ketika dihubungi kepada Tribunbanyumas.com.
Di antara teman-temannya, lanjutnya, korban pulang paling akhir.
Ia diminta pelaku mengantarkan tugasnya ke ruang guru.
Di sanalah pelecehan terjadi.
Pelaku meraba dada korban, mencium, dan menyingkap roknya.
"Setelah kejadian, awalnya korban tidak berani pulang. Dia ketakutan, nangis di rumah temannya. Baru kemudian dijemput, setelah sampai rumah ditanya. Awalnya sulit untuk cerita karena trauma. Tapi akhirnya mau bercerita," jelas Honis.
"Kemarin sudah diperiksa untuk lapor hari Sabtu, tinggal tunggu proses berikutnya, kami tunggu saja. Sudah ditangani unit PPA Polres Pati," ujar Honis menambahkan.
Menurut Honis, saat ini pelaku belum ditangkap.
Proses hukum masih pada tahap pemeriksaan korban dan saksi.
"Keluarga korban berharap ada keadilan," tandasnya.