Detik-detik Ibu di NTT Gali Lumpur demi Selamatkan 2 Anaknya yang Tertimbun Longsor
Banjir dan tanah longsor menerjang Kampung Dintor, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, NTT.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Banjir dan tanah longsor menerjang Kampung Dintor, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bencana banjir dan tanah longsor itu terjadi pada Minggu (12/6/2022), sekira pukul 02.30 WITA.
Sejumlah rumah warga terdampak banjir dan material longsor.
Sementara ada satu rumah yang dihuni enam anggota keluarga ambruk.
"Dari hasil pendataan kami, ada 18 rumah warga yang menjadi korban banjir dan satu masjid," kata Camat Satarmese Barat, Fransiskus Janggut, Minggu malam, seperti dilansir Tribun Kupang.
Baca juga: Seorang Penambang Tewas Tertimbun Longsor di Gunung Botak, 2 Lainnya Luka-luka
Baca juga: Apa Itu Banjir Rob? Ini Daftar Wilayah yang Berpotensi Banjir Rob pada 11-23 Juni 2022
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun, ada cerita haru dari seorang ibu yang menyelamatkan dua anaknya dari timbunan longsor.
Fransiskus menceritakan, saat longsor terjadi dua kakak beradik itu sedang terlelap di dalam rumah bersama anggota keluarga lainnya.
Diketahui, rumah tersebut dihuni oleh enam orang.
Saat mereka terlelap, sempat terdengar suara gemuruh, dan seketika tanah menerjang rumah milik Hamsyah tersebut.
Suami istri beserta dua orang anaknya langsung lari keluar rumah.
Baca juga: Waspada Empat Wilayah di Pesisir Jakarta Ini Terancam Banjir Rob 11-17 Juni
"Istrinya kembali masuk ke dalam rumah untuk melihat dua orang anaknya sudah tertimbun lumpur."
"Syukur, ia berhasil menggali lumpur dan menarik kedua anaknya keluar," terang Fransiskus saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/6/2022).
Dia mengatakan, setelah sang ibu menyelamatkan dua anaknya, warga sekitar datang untuk membantu mengevakuasi korban ke tempat yang lebih aman.
"Mereka mengalami luka-luka, bahkan indikasi patah kaki, mereka kini dirawat di fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya.
Dikatakannya, rumah milik keluarga tersebut kini hancur berantakan.
Baca juga: Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Blusukan ke Ciwidey, Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor
"Rumah ukuran 5x6 m, yang berdindingkan anyaman bambu dengan kondisi telah telah hancur berantakan," terangnya.
Kendati demikian, belum dirinci berapa total kerugian yang dialami keluarga tersebut.
Fransiskus menambahkan, longsor terjadi disebabkan intensitas hujan besar yang berlangsung selama tiga hari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul 18 Rumah dan Satu Masjid di Dintor Satarmese Barat Jadi Korban Banjir
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Pos-Kupang.com/Charles Abar, Kompas.com/Nansianus Taris)