Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA-FAKTA Siswa MTs Tewas Diduga Dianiaya Ramai-ramai, Ibu Korban: Mata Ditutup serta Dipukuli

Berikut fakta-fakta terkait tewasnya siswa MTs di Kotamobagu, Sulu, polisi sebut korban bukan dibully namun dianiaya.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in FAKTA-FAKTA Siswa MTs Tewas Diduga Dianiaya Ramai-ramai, Ibu Korban: Mata Ditutup serta Dipukuli
HO/Facebook
Korban penganiayaan yang merupakan siswa di salah satu Mts wilayah Kotamobagu saat dirawat di rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) tewas, diduga mendapat penganiayaan oleh rekan-rekannya.

Korban, BT (13), meninggal pada Minggu (12/6/2022) setelah dirujuk ke rumah sakit karena mengeluh sakit di bagian perut.

Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian setempat.

Di mana kini telah ada beberapa pelaku yang ditangkap, dan belasan saksi yang diperiksa.

Sementara jenazah korban kini telah dimakamkan.

Bahkan Wakil Wali Kota (Wawali) Kotamobagu, Nayodo Koerniawan SH, menghadiri pemakaman BT di Kecamatan Kotamobagu Selatan, Senin (13/6/2022).

Lantas, berikut fakta-fakta terkait kasus tersebut, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber:

Berita Rekomendasi

1. Kronologi Awal

Korban penganiayaan yang merupakan siswa di salah s
Korban penganiayaan yang merupakan siswa di salah satu Mts wilayah Kotamobagu saat dirawat di rumah sakit.

Polda Sulawesi Utara melalui Kabid Humas Polda Sulut, Julest Abraham Abast mengatakan soal dugaan awal mula terjadinya kasus ini.

Kejadian berawal saat korban dan pelaku terlibat cekcok, dikutip Tribunnews dari Tribun Kotamobagu, Kamis (16/6/2022).

Di mana disebutkannya, kejadian berkisar pukul 11.00 WITA dan 12.00 WITA,

"Artinya kemungkinan dugaan yang bersangkutan (korban) menyebut dengan sebutan bukan dengan nama aslinya (pelaku)."

Baca juga: Siswa MTs di Kotamobagu Tewas Dianiaya Temannya, Ternyata Ada Korban Lain, Pihak Sekolah Akui Lalai

"Inilah yang mengakibatkan awal mula dugaan pelaku melakukan penganiayaan secara bersama-sama dengan teman-teman sesama pelajar," jelas Abast.

Abast menambahkan, sifat yang dilakukan oleh para pelaku masih spontan dan kejadian ini terjadi pada saat menjelang waktu salat siang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas