Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelinci Sumatera yang Tergolong Langka Mati dalam Perawatan

Diduga kematian kelinci sumatera ini karena luka di bagian punggung, infeksi, anemia dan stress

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kelinci Sumatera yang Tergolong Langka Mati dalam Perawatan
istimewa/BKSDA Sumbar
Kelinci sumatera yang ditemukan di Kecamatan X Koto, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) 9 Juni 2022 akhir mati walau sempat mendapatkan perawatan (Istimewa: Kiriman BKSDA Sumbar) 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNNEWS.COM, PADANG- Kelinci Sumatera (nesolagus netscheri) yang sangat langka hingga terancam punah mati saat dalam perawatan.

Kelinci itu ditemukan oleh kelompok Sadar Wisata Saniangbaka, Kecamatan X Koto, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada tanggal 9 Juni 2022.

Saat ditemukan kelinci sudah dalam keadaan kurang sehat, penuh dengan caplak sehingga sempat dilakukan perawatan selama tiga hari. 

"Mengingat Kelinci Sumatera ini kami anggap super prioritas, Tim WRU Seksi III Sijunjung yang dibantu oleh Dokter Hewan mengevakuasi kelinci sumatera tersebut ke Yayasan Kalaweit," kata Ardi Andono selaku Kepala BKSDA Sumbar, Kamis (16/6/2022).

Tujuan satwa langka ini dibawa ke Kalaweit Supayang untuk dilakukan proses observasi dan perawatan intensif pada tanggal 11 Juni 2022.

"Namun, pada tanggal 12 Juni 2022 sekitar pukul 07.00 WIB, kelinci sumatera mengalami syok dan kejang- kejang," kata Ardi Andono.

Baca juga: Usai Membunuh Teman, Pria Blora Ini Makan Sate Kelinci di Warung Lalu Gauli Pacar

Berita Rekomendasi

Akibat kondisinya yang terus memburuk membuat kelinci sumatera mati sekitar pukul 12.30 WIB.

Selanjutnya dilakukan nekropsi oleh tim medis Kalaweit.

"Diduga kematian kelinci sumatera ini karena luka di bagian punggung, infeksi, anemia dan stress," katanya.

Lalu dilakuan upaya test DNA, pengambilan sample darah, pengambilan organ dalam, dan tubuh untuk diawetkan oleh laboratorium Biologi Unand.

Berdasarkan data IUCN kelinci sumatera pada tahun 2019 tidak memiliki data mencukupi dan hanya dilaporkan di Bukit Barisan Selatan, Bengkulu dan Leuser.

BKSDA Sumbar Bersama Biologi Unand, Yayasan Kalaweit dan Fakultas Kehutanan UMSB membentuk tim untuk mendokumentasikan, morfologi, darah, DNA, hingga pengecekan habitat.

"Satwa langka ini populasinya terus menyusut di habitatnya, dan statusnya tergolong terancam punah sama seperti harimau sumatera," katanya.

Ia menyebutkan,  penemuan kelinci sumatera adalah peristiwa yang langka terjadi di hutan Sumatera Barat.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kelinci Sumatera Langka yang Ditemukan di Solok Mati, Sempat Jalani Perawatan Intensif

Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas