Otoritas Singapura Temukan Satu Mayat Laki-Laki Calon PMI, Diketahui Warga Lombok Tengah
Ahmat Sapii jadi seorang dari tujuh korban insiden kapal di sekitar perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Batam Beres Lumbantobing
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI Kepri menunggu informasi KBRI Indonesia di Singapura terkait pemulangan jasad Ahmat Sapii.
Warga Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah merupakan satu dari tujuh korban insiden kapal di sekitar perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Otoritas Singapura menemukan jasad laki-laki ini di perairan Batu Puteh, Rabu (22/6/2022) pagi.
Ahmat Sapii merupakan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berniat ke negeri jiran Malaysia secara ilegal dari Batam.
Sebanyak 30 orang dilaporkan berada dalam kapal nahas itu, 23 di antaranya berhasil selamat.
Baca juga: Pria NTB Tega Habisi Nyawa Teman hingga Mayat Korban Dibuang di Jalanan Situbondo
Beberapa di antaranya pernah bekerja di Malaysia dan kembali mencoba peruntungannya.
Jenazah Ahmat Sapii masih berada di Singapura.
“Kami baru mengetahui identitas jasad. Untuk proses pemulangan masih menunggu informasi dari KBRI di Singapura,” ujar Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kepri, Mangiring Sinaga, Rabu (22/6).
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas Singapura khususnya terkait proses identifikasi jasad yang ditemukan.
Hasilnya terungkap, korban dengan identitas Ahmat Sapii.
“Untuk pemulangan, kami masih menunggu informasi dari KBRI. Nanti disampaikan lagi iya,” tuturnya.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Kepulauan Riau atau Kepala BP2MI Kepri, Mangiring Sinaga sebelumnya membenarkan penemuan jenazah di Singapura merupakan bagian dari tujuh korban insiden kapal yang hilang di perairan Batam.
Ia mengungkap identitas jasad laki-laki yang ditemukan otoritas Singapura di perairan Batu Puteh, Rabu (22/6/2022) pagi.