TERKINI Meninggalnya Anak Buya Arrazy, Nasib Polisi Pemilik Pistol hingga Pesan Keluarga
Perkembangan terkini kabar meninggalnya anak Buya Arrazy, polisi pemilik pistol kini diperiksa Propam Polri.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
![TERKINI Meninggalnya Anak Buya Arrazy, Nasib Polisi Pemilik Pistol hingga Pesan Keluarga](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kolase-buya-arrazy-dan-suasana-duka-sang-anak-kedua-yang-tewas-tertembak-setelah-bermain-pistol.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini kabar meninggalnya anak Buya Arrazy atau KH Arrazy Hasyim.
Buya Arrazy merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ribath Nouraniyah Hasyimiyah di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Diberitakan sebelumnya, anak Buya Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy (3) meninggal dunia setelah tertembak pistol milik anggota Polri pengawal Buya.
Musibah itu terjadi pada Rabu (22/6/2022) di rumah istri Buya Arrazy Hasyim, di Desa/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sekira pukul 13.30 WIB.
Dihimpun Tribunnews.com, Jumat (24/6/2022), berikut perkembangan terkini dari kabar meninggalnya anak Buya Arrazy:
1. Mabes Polri periksan polisi pemilik senjata api
Keluarga Buya Arrazy sudah mengikhlaskan meninggalnya putra kedua mereka dan tidak menuntut siapa-siapa.
Meski demikian, Mabes Polri menyatakan bakal tetap memeriksa M, polisi pemilik pistol.
Hal itu disampaikan Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko.
"Yang jelas Polri tetap akan menindak tegas terhadap anggota tersebut," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).
![Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko memberi keterangan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/5/2022).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/divisi-humas-polri-gatot-repli-handoko-nih5.jpg)
Saat ini, M sudah ditarik ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam Polri.
M diduga lalai melakukan pengawasan atas senjata api yang ia pegang.
"Infonya yang saya dapat sudah ada di Mabes dan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Propam. Dia harus mempertanggungjawabkan kelalaiannya," terangnya.
2. Pesan keluarga
Sementara itu, Buya Arrazy menitipkan pesan kepada media.
Buya meminta agar peristiwa meninggalnya sang anak tidak diberitakan terus-menerus.
"Kami mohon teman-teman media untuk tidak memberitakan terus menerus, demi menjaga perasaan kami (keluarga, red)," kata Buya di sela acara tahlil kedua di rumah duka di Desa/Kecamatan Palang, Kamis (23/6/2022) malam, dikutip dari Surya.
Buya juga menyatakan pihaknya sudah ikhlas atas kepergian sang putra.
"Mohon doanya, saya dan keluarga ikhlas atas musibah ini," bebernya.
![DR. Arrazi Hasyim atau Buya Arrazi - Simak profil Arrazi Hasyim atau Buya Arrazi](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dr-arrazi-hasyim-atau-buya-arrazi-simak-profil-arrazi-hasyim-atau-buya-arrazi1.jpg)
Dalam acara tahlil kedua di rumah duka, banyak tetangga maupun kerabat yang ikut memanjatkan doa pada Hushaim.
Buya Arrazy terlihat memejamkan mata sejak awal tahlil hingga selesai.
Sesekali ia mengusap air mata, tak kuasa menahan kehilangan yang dirasakan.
Saat tahlil selesai, banyak jemaah yang menyalami dan mendoakan agar ulama muda itu tetap tegar.
3. Kronologi singkat
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Tuban, AKBP Darman mengatakan, musibah yang menimpa keluarga Buya Arrazy itu bermula saat pengawal dari unsur kepolisian yang mengawal Buya Arrazy melakukan salat dhuhur.
Senjata api yang dibawa petugas berinisial M ini kemudian ditaruh di tempat yang dianggap aman.
Namun, meski sudah ditaruh ditempat yang dianggap aman, senjata api itu ternyata justru bisa dipakai mainan oleh anak Buya Arrazy.
"Saudara M ini sedang salat lalu menaruh senjata api di tempat yang dianggap aman. Ini musibah, tidak disengaja. Untuk selanjutnya, M akan diperiksa oleh satuan tempat bertugas," ungkap Kapolres di lokasi.
Baca juga: Buya Arrazy Ikhlas sang Putra Meninggal Tertembak Pistol, Tak Menuntut Siapapun, Polisi: Case Close
Berdasarkan keterangan saksi warga setempat, korban tertembak saat berada di rumah.
Saksi tidak mengetahui detail bagaimana proses penembakan tersebut, termasuk juga tidak mendengar bunyi tembakan.
"Kejadiannya di rumah, ramai sekali itu," beber saksi yang enggan disebutkan namanya.
(Tribunnews.com/Daryono) (Surya/M. Sudarsono/Akira Tandika Paramitaningtyas)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.