Alasan Babarsari Yogyakarta Dijuluki Gotham City
Mengapa Babarsari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dijuluki 'Gotham City'? Simak alasannya dalam artikel ini.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Babarsari merupakan salah satu daerah di Yogyakarta, tepatnya di Kelurahan Caturtunggal, Depok, Sleman.
Kawasan tersebut kembali menjadi sorotan publik lantaran terjadi aksi kerusuhan antarkelompok pemuda.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, hingga pagi ini topik 'Babarsari' masih trending di Twitter dengan mencapai lebih dari 28,6 ribu cuitan.
Karena aksi kerusuhan tersebut, warganet menyebut Babarsari mirip Gotham City.
"Got this from my Dad. Ya Allah... Babarsari Gotham City (again). Stay safe everyone," tulis akun @skripsw***.
"The Babarsari Gotham City," tulis akun @hampirmerd***.
Baca juga: Bentrokan Babarsari: Pertikaian Antar Kelompok Berujung Perusakan dan Pembakaran
Adapun sebutan itu disematkan pada Babarsari lantaran menjadi salah satu kota di Yogyakarta yang sering terjadi konflik.
Seperti contohnya pada tahun 2018 yang sempat ramai tawuran antar kelompok Papua dan Ambon yang dipicu keributan di sebuah kafe.
Seperti yang dilansir Tribunnews, pada Mei 2020 lalu juga terjadi kisruh antara driver ojek online dengan Debt Collector di Babarsari.
Dikutip dari berbagi sumber, Gotham City sendiri merupakan kota fiksi tempat tinggal Batman yang muncul dalam buku Komik Amerika yang diterbitkan oleh DC Comics.
Dalam komik maupun film Batman, Gotham City digambarkan sebagai kota dengan tingkat kejahatannya yang tinggi.
Di tempat tersebut dikuasai mafia terorganisir.
Walaupun Batman sebagai superhero berusaha memerangi kejahatan di kota ini, hal itu tidak bisa dipungkiri bahwa Gotham City sebagai kota mafia.
Dengan latar belakang yang hampir sama itulah, kota Babarsari disebut sebagai Gotham City.
Kronologi Kisruh Terbaru di Babarsari
Diwartakan Tribunnews.com, kisruh merupakan buntut dari kejadian keributan yang terjadi pada Sabtu (2/7/2022), di salah satu tempat hiburan kawasan Babarsari.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto, mengatakan ada beberapa oknum kelompok inisial L melakukan karaoke di lokasi tersebut.
Kemudian, oleh kasir ditanya apakah sudah membayar atau belum, hingga sebuah insiden terjadi dan memancing keributan.
Lantas pihak manajemen tempat hiburan menghubungi pihak keamanan, yakni sesorang berinisial K.
K selaku sekuriti di tempat karaoke tersebut, lanjut Yuliyanto, sudah menyampaikan agar supaya tidak ada keributan.
"Tapi, kemudian di situ terjadi keributan dan ada perusakan di tempat hiburan tersebut. Ada monitor komputer yang pecah, kemudian ada juga kaca yang pecah," kata Yuliyanto.
Imbasnya, satu tempat hiburan, beberapa ruko juga sepeda motor mengalami kerusakan.
Selain itu, beberapa orang juga mengalami luka-luka buntut dari perselisihan kelompok ini.
Kapolres Sleman, AKBP Imam Rifai, mengatakan penganiayaan terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00-03.00 WIB.
Dirinya juga mengatakan akibat dugaan penganiayaan itu sekitar lima orang mengalami luka-luka.
"Ini (Sabtu) masih berproses. Korban luka di tangan dan di dada. Ada sajam dan benda tumpul," ujar Imam.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Hasiolan Eko/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.