TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengungkap program untuk anak-anak yatim di Kota Bengkulu.

Gerakan Peduli Yatim adalah program yang diinisiasi Wali Kota Bengkulu.

Bahkan itu tanpa bantuan dana APBD.

"Gerakan peduli yatim ini sebenarnya sebuah gerakan yang harapan kita ini bisa menghadirkan kebahagiaan di tengah-tengah anak yatim dan ibunya anak yatim."

"Karena memang  anak yatim ini punya hak untuk menjadi orang-orang hebat ke depan," kata Helmi saat berkunjung ke Kantor Tribun Network, Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Dia menilai modal agar seseorang anak bisa menjadi sukses kelak yakni dengan motivasi dari orangtuanya.

"Nah ketika ayah tercintanya telah meninggal dunia begitu, maka harusnya peranan itu bisa diisi oleh pemerintah. Pemerintah  itu ya walikota, wakil walikota, sekda, kepala dinas, asisten ya pejabat-pejabat semuanya yang mengambil manfaat terhadap negara itu," kata dia.

Dia menilai para pejabat negara berkewajiban untuk menghadirkan kebahagiaan terhadap anak yatim dan juga ibu si anak.

"Gerakan ini bukan gerakan yang dianggarkan di APBD. Kenapa kita tidak anggarkan di APBD? Pertama, APBD Kota Bengkulu itu tidak sebesar DKI," kata dia.

Dia mengatakan bisa saja pihaknya kita memasukkan anggaran APBD ke program ini.

"Tetapi saya menemukan bahwasanya kalau hanya uang itu kesannya enggak ada," kata dia.

Helmi memberi contoh jika anak hanya diberi uang tanpa perhatian dan motivasi, maka anak tersebut tak ada hubungan emosional dengan orang tua.

"Maka gerakan ini mulai dari Walikota wakil walikota kita minta mengadakan pertemuan, ada makan-makan, jalan-jalan. Jadi pertemuannya dua tema itu, makan-makan jalan-jalan. Ini cara nabi begitu untuk mendekatkan hati," tandasnya.(*)