Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Oknum ASN Ditangkap Saat Pasok Amunisi ke KKB, Bawa Rp 450 Juta Diduga dari Oknum Pejabat

AN yang ditangkap saat memasok ratusan butir amunisi ke KKB di Distrik Elelim ternyata membawa uang Rp 450 juta yang bersumber dari oknum pejabat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in UPDATE Oknum ASN Ditangkap Saat Pasok Amunisi ke KKB, Bawa Rp 450 Juta Diduga dari Oknum Pejabat
Tribun-Papua.com/Istimewa
AN yang ditangkap saat memasok ratusan butir amunisi ke KKB di Distrik Elelim ternyata membawa uang Rp 450 juta yang bersumber dari oknum pejabat. Foto oknum TNI Praka Asben Kurniawan Gagola (kanan) yang menjual amunisi ke KKB Papua. 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Fakta baru kasus oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya terkuak.

Oknum ASN berinisial AN yang ditangkap saat memasok ratusan butir amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua ternyata membawa uang senilai Rp 450 juta.

Uang sebanyak itu dibawa AN untuk mencari amunisi yang akan dipasok ke KKB.

Diduga uang Rp 450 juta tersebut bersumber dari oknum pejabat.

Baca juga: Polda Papua Amankan Penyuplai Amunisi kepada ASN yang Ditangkap di Yalimo

"AN membawa uang Rp 450 juta," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Rabu (13/7/2022).

Sebelumnya Oknum ASN berinisial AN ditangkap di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua.

Dia ditangkap beserta ratusan butir amunisi.

Berita Rekomendasi

Ratusan amunisi itu rencananya akan diserahkan ke KKB di bawah komando Egianus Kogoya yang beroperasi di Kabupaten Nduga.

Oknum ASN Inisial AN Ditangkap karena Pasok Amunisi ke KKB
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) inisial AN ditangkap di Distrik Elelim Kabupaten Yalimo atas kasus dugaan pemasok amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Hingga kini, penyidik masih mendalami terkait pihak yang memberi uang kepada AN yang diduga berasal dari oknum pejabat itu.

"Uang itu berasal dari beberapa oknum pejabat pemerintahan," ujarnya.

Namun Faizal tak menjelaskan lebih detail terkait asal daerah oknum pejabat yang dimaksud.

AN ditangkap di Distrik Elelim karena membawa 615 butir amunisi pada 29 Juni lalu.

Penangkapan bermula dari pantauan aparat yang melihat gerak-gerik AN yang mencurigakan saat sedang mengendarai kendaraan roda dua.

Baca juga: KKB Papua Diduga Terima Amunisi dari Aparat, Komisi III: Polri dan TNI Harus Usut Tuntas

Kemudian pada 2 Juli 2022, polisi menangkap T di Jayapura yang diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.

Beberapa hari setelahnya, Pomdam XVII/Cenderawasih menangkap Kopda BI dan Koptu TJR karena diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Amunisi Dibeli dari Papua Nugini

Sementara itu, oknum ASN insial AN yang memasok ratusan amunisi untuk KKB ternyata tak hanya membeli amunisi di Jayapura.

AN juga sempat pergi ke negara tetangga, Papua Nugini (PNG), untuk membeli amunisi.

"Jadi sebelumnya AN pernah pergi Pegunungan Bintang lalu menyeberang ke PNG, di sana dia beli amunisi juga," ujar Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.

Untuk menghindari pemeriksaan di perbatasan, kata Faizal, AN kembali ke Papua melalui jalur tradisional di Kabupaten Keerom.

Setelah itu, AN pergi ke Jayapura untuk membeli amunisi yang hendak dibawa ke Nduga.

"Dia dari Keerom lalu ke Jayapura dan mau Wamena (Kabupaten Jayawijaya) pakai motor," kata Faizal.

Namun sebelum sampai ke Wamena, AN tertangkap di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.

Meski berstatus ASN Pemkab Nduga, Faizal memastikan, AN merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya.

"Dia kelompoknya Egianus, katanya dia mau berkontribusi (untuk KKB)," cetus Faizal.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan, penangkapan AN membuat banyak nyawa terselamatkan.

Hal itu lantaran suplai amunisi bagi KKB terhambat dan mengganggu aktivitas mereka.

Baca juga: 2 Oknum Polisi Penjual 80 Amunisi kepada KKB Papua Dituntut 6 Tahun Penjara

Menurut Fakhiri, KKB selalu berupaya menembak sedekat mungkin dengan sasaran agar tidak memboroskan amunisi.

"Kalau kita bagi tiga (tiga peluru untuk satu nyawa) berarti sudah 200 nyawa diselamatkan karena mereka (KKB) suka cari sasaran lalu mendekat baru tembak," ujarnya di Jayapura, Senin (4/7/2022).

Fakhiri juga menegaskan bakal mengusut sumber dana KKB.

Menurut Fakhiri, pembelian 615 butir amunisi oleh AN membutuhkan anggaran cukup besar sehingga aliran dananya harus dibongkar.

"Sumber dananya itu apa dia pakai sumber dana dari kampung atau ada donatur lain," ucapnya.

Oknum TNI Jual Amunisi

Beberapa waktu lalu oknum aparat TNI juga tertangkap lantaran kedapatan menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Oknum TNI berinisial Praka AKG ditangkap aparat gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Intan Jaya.

Dia kemudian diinterogasi oleh petugas.

Video interogasi itu lalu menyebar ke warga pengguna internet hingga viral di media sosial.

Dalam video itu, Praka AKG mengaku sudah dua kali menjual amunisi.

Pertama, dia menjual amunisi sebanyak lima butir.

Lalu yang kedua, lima butir lagi dijual kepada seseorang bernama Jhon Sondegau.

Total sudah 10 butir amunisi yang dijual Praka AKG kepada KKB Papua.

Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman mengatakan, Praka AKG ditangkap pada Selasa (7/6/2022) sore, di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baca juga: Pelaku Penembakan yang Menewaskan Pedagang di Deiyai Papua Kemungkinan KKB dari Kabupaten Terdekat

Menurut Herman, penangkapan Praka AKG itu berawal dari penangkapan FS.

FS adalah tersangka pembacok Ustaz Asep di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.

Setelah ditangkap, FS buka suara mengaku membeli amunisi dari Jhon Sondegau.

"Dari keterangan FS, maka anggota (kita) menjemput JS untuk dimintai keterangan," kata Herman.

Kebetulan, saat petugas sampai di rumah Jhon Sondegau, di sana ada Praka AKG.

"Secara kebetulan, saat itu oknum AKG berada di rumah JS, sehingga keduanya langsung dibawa untuk pemeriksaan," sambungnya.

Dari penangkapan itu, Praka AKG mengakui dirinya telah menjual amunisi kepada Jhon Sondegau.

Jhon Sondegau menjual amunisi yang dibelinya itu kepada FS, anggota KKB.

Dari rekaman video yang beredar, Praka AKG mengaku sebagai anggota Yonif 743.

Praka AKG merupakan Satgas Apter Kodim Persiapan Intan Jaya.

Ketika diinterogasi, dia menitikkan air mata.

Dia mengakui sudah menerima Rp 2 juta dari hasil penjualan amunisi tersebut.

Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.

"Siap salah," kata Praka AKG ketika diinterogasi.

Dia mengaku uang hasil penjualan amunisi itu dipakai untuk makan-makan.

Mendengar pengakuan itu, petugas yang menginterogasi bertanya pada Praka AKG apakah dirinya sadar, bahwa amunisi yang dijualnya ke KKB itu dipakai untuk menembaki petugas TNI AD dan Polri.

Menjawab pertanyaan itu, Praka AKG cuma menangis.

Pria yang memiliki nomor registrasi pokok 31140286441094 itu cuma mengatakan dirinya bersalah.

Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Papua Gempar, ASN Ditangkap saat Suplai Amunisi ke KKB: Dana Rp450 Juta Diduga Diberi Oknum Pejabat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas