Wakili Wisuda Putrinya yang Telah Meninggal, Rosewarzal : Reni Bercita-cita Kuliah S3 di Australia
Rosewarzal mewakili putrinya menerima ijazah kelulusan jenjang magister karena Reni Sabrina meninggal dunia awal bulan Juni 2022 lalu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Rosewarzal (59) sempat bermimpi bisa ke Yogyakarta menemani putrinya menjalani wisuda di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Keinginannya ke Yogyakarta akhirnya terwujud, namun tak bisa bersama dengan sang putri, Reni Sabrina (27).
Reni Sabrina meninggal dunia karena sakit ginjal yang dideritanya.
Rosewarzal datang di acara wisuda menjadi wakil dari Reni menerima ijazah kelulusan jenjang magister yakni Magister of Public Administration (MPA).
Berikut deretan fakta-faktanya :
1. Meninggal Sekitar 1,5 Bulan Lalu
Rosewarzal mengatakan, Reni tidak pernah mengeluh sakit parah dan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 10 hari di rumah sakit.
“Reni meninggal hari Selasa, 7 Juni 2022 lalu, jam 08.28 di RSUP Dr M Djamil, Padang,” kata Rosewarzal ketika ditemui di sela-sela wisuda pascasarjana UGM, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Saat Wisuda SMA 3 Bandung, Ridwan Kamil Menjelaskan Tentang Empat Syarat Manusia Unggul
Saat putrinya sakit, Rosewarzal pun berusaha untuk menyemangati Reni agar bisa sembuh dari penyakit ginjal yang diderita dan melanjutkan perjuangan hidup.
Ia tahu, Reni memiliki segudang mimpi dan asa yang ingin diraih di masa muda.
“Kami sempat bawa dia ke dua RS. Sebelum ke Padang itu, dia kami bawa ke RS Ibnu Sina di Payakumbuh, Sumbar.
Kemudian, baru dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang itu dan meninggal di situ,” terangnya dengan tegar.
2. Sempat mengabarkan saat Reni Meninggal Dunia
Kehampaan setelah kehilangan Reni membuat Rosewarzal dan keluarga tak bisa berkomunikasi dengan pihak UGM untuk memberikan kabar kematiannya.
Baru, setelah tiga hari jasadnya dikuburkan, sang adik membuka laptop Reni dan berupaya memberi kabar kepada kampus.
Kabar duka dia siarkan ke teman, rekan hingga dosen yang menjadi pembimbing Reni.
“Terus kami adakan Zoom Meeting dengan kampus UGM dan saya diminta untuk menerima ijazah Reni karena memang dia sudah menyelesaikan tesis,” jelasnya.
3. Ke Yogyakarta Wakili Terima Ijazah
Sehari-hari, Rosewarzal bekerja sebagai pengawas Sekolah Menegah Atas (SMA) di Riau.
Istrinya, Anizar, bekerja sebagai guru di SMK Negeri 1 Rengat, Indragiri Hulu Riau.
Dengan langkah berat, keduanya datang ke UGM untuk menerima ijazah Reni yang diberikan langsung oleh Rektor UGM, Prof Ova Emilia.
Baca juga: Siswa SMK di Brebes Meninggal Dunia karena Kecelakaan, Peroleh Penghormatan saat Wisuda
“Tuhan sudah menjemput Reni, jadi kami relakan. Saya yang berangkat ke Yogyakarta, bersama istri, satu anak dan tantenya Reni,” kata Rosewarzal lagi.
Seumur hidupnya, ini kali pertama Rosewarzal datang ke Yogyakarta dan menginjakkan kaki ke UGM. Ia datang tepat di hari Senin (18/7/2022).
4. Reni Dikenal Sosok Mandiri
Selama Reni kuliah, dia memang bisa mengatur segalanya sendiri dan enggan memberikan kerepotan pada keluarga.
Kedua orang tuanya tak perlu mengantar ke Yogyakarta agar bisa melihat dirinya menjadi mahasiswa pascasarjana UGM.
“Anak saya mandiri. Ini kali pertama dia merantau ke Jawa.
Sebelumnya dia sempat les di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Terus tes S2 UGM dan masuk. Dia tidak pernah ngerepotin keluarganya di Riau. Semua sendiri,” jelasnya.
5. Memiliki Impian Kuliah di Australia
Saat masih hidup, mimpi Reni begitu tinggi dan mulia karena ingin bisa melanjutkan kuliah doktoral di Australia dan menjadi kebanggaan kedua orang tua.
“Reni ini ingin kuliah lagi setelah S2 selesai. Ingin di Australia.
Saya memang pensiun di tahun ini karena usia saya sudah 59 tahun, tapi saya akan bantu Reni capai impiannya,” tutup Rosewarzal. (Ard)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KISAH Ayah Wakili Wisuda Putrinya yang Telah Meninggal, Terima Ijazah Jenjang Magister di UGM