Bocah 10 Tahun Tewas Ditikam Paman saat Belajar di Kelas, Korban Sering Diancam akan Dibunuh
SRB (10), siswa kelas VI SD di Deli Serdang tewas ditikam pamannya, R (31). Penikaman dilakukan saat korban belajar di kelas, Selasa (9/8/2022) pagi.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami SRB (10), siswa kelas VI SD di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dia tewas ditiman pamannya, R (32) dengan pisau.
Aksi keji pelaku itu dilakukan saat korban belajar di kelas, Selasa (9/8/2022) pagi.
Persitiwa itu terjadi di Yayasan Baiti Jannati di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Melansir Kompas.com, saat itu, pelaku tiba-tiba masuk ke ruang kelas dan langsung melakukan penikaman kepada korban.
Demikian disampaikan oleh Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata, Selasa siang.
Baca juga: Warga Deliserdang Tega Bunuh Keponakannya yang Berusia 10 Tahun Saat Korban Bersekolah
Penikaman itu dilakukan di hadapan teman-teman korban dan guru di kelas.
Menyaksikan kejadian itu, para murid langsung teriak histeris.
Setelah menikam korban, pelaku langsung melarikan diri.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan pengejaran terhadai pelaku.
"Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku, doakan cepat tertangkap."
"Apa motifnya, setelah pelaku ditangkap baru akan ketahuan," kata Chandra.
Sementara itu, Nadya (25), kakak korban mengatakan, tidak ada hal yang mencurigakan saat dia mengantar adiknya ke sekolah.
Baca juga: POPULER Regional: Ibu Brigadir J Syok Tahu Putranya Tewas Ditembak | PSHT Bentrok dengan Warga
"Saya yang nganterin ke sekolah, sama seperti hari-hari biasanya."
"Adik saya pun masuk sekolah seperti biasa," kata Nadya, dikutip dari Tribun Medan.
Namun, tak lama setelah itu, dia mendapat kabar dari sekolah bahwa adiknya meninggal dunia.
Baca juga: Fakta-fakta 6 Pelajar SMP Bunuh Teman Sekelas di Lampung: Korban Dibuang ke Sungai, Motif Dendam
Dikatakan Nadya, pelaku diduga melompat dari belakang sekolah.
Pasalnya, selama perjalanan menuju sekolah, Nadya tak melihat R membuntutinya.
Menurut Nadya, sebelum penikaman terjadi, korban kerap mendapat ancaman dari pamannya akan dibunuh.
Akan tetapi, karena dianggap saudara, Nadya tak menggubris ancaman pelaku.
Dia pun tak menyangka, sang paman benar-benar membuktikan ancamannya.
Nadya berharap agar pelaku dapat segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Harapannya, mohon untuk bapak polisi amankan dia, takutnya ada korban lain."
"Tolonglah Pak, saya nggak ikhlas," ujarnya sembari menangis.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Dewantoro, Tribun-Medan.com/Edward Gilbert Munthe)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.