Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KRONOLOGI Anak SD Dibunuh Paman saat Pelajaran di Deli Serdang: Guru Pingsan, Teman Sekelas Histeris

Berikut kronologi anak SD dibunuh pamannya saat pelajaran di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Guru korban sempat pingsan dan teman histeris.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in KRONOLOGI Anak SD Dibunuh Paman saat Pelajaran di Deli Serdang: Guru Pingsan, Teman Sekelas Histeris
Kolase Tribunnews.com: HO/Tribun Medan dan TRIBUN MEDAN/EDWARD GILBERT MUNTHE
(KIRI) Nadiya, kakak korban saat memberikan penjelasan terkait tewasnya sang adik dan (KANAN) Lokasi ruang kelas yang menjadi saksi bisu anak SD dibunuh pamannya di Deli Serdang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi anak SD dibunuh pamannya saat pelajaran di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kejadian nahas menimpa bocah berumur 10 tahun, SRB yang meregang nyawa di tangan sang paman Rahmat (32).

Korban yang masih duduk di bangku SD kelas 6 itu dianiaya dengan menggunakan pisau.

Tragisnya pelaku beraksi saat korban sedang mengikuti pelajaran.

Sehingga detik-detik kejadian disaksikan guru dan teman korban.

Dihimpun dari Kompas.com, dilaporkan kasus bermula saat korban masuk sekolah pada Selasa (9/8/2022) pagi.

Baca juga: Bocah 10 Tahun Tewas Ditikam Paman saat Belajar di Kelas, Korban Sering Diancam akan Dibunuh

Lokasinya berada di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

Berita Rekomendasi

Kegiatan sekolah dimulai dengan apel pagi.

Korban bersama teman-temannya lalu mengikuti pelajaran sebagaimana biasanya.

Murid-murid saat itu sedang membaca surat-surat pendek Al Quran.

Sekitar pukul 07.30 WIB, pelaku datang ke sekolah langsung masuk ke kelas korban.

Ia membuka pintu kemudian menghampiri tempat duduk korban sambil berteriak mati kau.

Pelaku menikamkan sebuah pisau ke tubuh korban dan langsung melarikan diri.

Korban sempat dilarikan ke klinik oleh pihak sekolah untuk mendapatkan pertolongan.

Namun takdir berkata lain, korban meninggal dunia karena luka yang ia derita.

Guru korban pingsan

Anak SD Dibunuh Paman saat Pelajaran di Deli Serdang
Lokasi ruang kelas dipasangi garis polisi yang jadi TKP anak SD dibunuh pamannya saat sedang mengikuti pelajaran di Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (9/8/2022).

Kabid SD Dinas Pendidikan Deli Serdang, Samsuar Sinaga menjelaskan, pelaku datang ke sekolah dengan sepeda motor.

Ia masuk ke TKP lewat pintu belakang yang saat itu sedang ada pembangunan musala.

Aksi pelaku membuat histeris seisi ruangan kelas.

"Guru saat itu pingsan karena anak ini sempat bilang tolong aku bu," kata Samsuar, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Atas kejadian ini, pihak Dinas Pendidikan Deli Serdang memberikan perhatian serius.

Samsuar meminta teman-teman korban diliburkan sementara.

Ruang kelas juga dipasangi garis polisi supaya tidak dipakai beberapa waktu.

Samsuar juga meminta sekolah-sekolah meningkatkan pengamanan lewat surat edaran.

"Sehingga kami mengimbau satuan pendidikan lain, turut memperketat keamanan, dan bisa memakai jasa penjaga sekolah atau satpam," ucapnya.

Motif masih misteri

Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha Pranata sudah mengantongi identitas pelaku.

Saat ini polisi tengah melakukan pengejaran.

Chandra belum bisa mengungkap motif pelaku karena masih mendalami kasus ini.

"Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku, doakan cepat tertangkap."

"Apa motifnya, setelah pelaku ditangkap baru akan ketahuan," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Penjelasan kakak korban

Anak SD Dibunuh Paman saat Pelajaran di Deli Serdang 1
Nadya (25) kakak dari SRB (10) yang menjadi korban penusukan akibat ulah pamannya saat memberikan keterangan.

Sementara itu, kakak kandung korban Nadya, menyebut pelaku pernah menganiaya korban saat di sekolah.

Pihak keluarga korban sudah ingin memindahkan korban ke sekolah lain karena khawatir dengan keselamatan SRB.

Pihak sekolah menyarankan tidak korban tetap belajar di sekolah tersebut.

Sekolah beralasan korban sudah berada di kelas 6.

"Karena meyakinkan gurunya bilang gitu, ya makanya ya sudahlah lanjut sekolah, kalau gurunya mampu menjaga. Terakhir kejadian juga," kata Nadya.

Nadya menduga, motif kasus ini pelaku memiliki dendam.

"Saya rasa mungkin ada ucapan yang tidak mengenakkan didengar dia. Mungkin pikiran sampai membunuh adik saya," tambahnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Medan.com/Indra Gunawan)(Kompas.com/Dewantoro)

Berita lainnya seputar kasus pembunuhan.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas