Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kematian Guru TK di Lombok Barat Terungkap, Pembunuhan Haerani Diduga Bermotif Asmara

Haerani (22), seorang guru TK di Dusun Medas, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat tewas dibunuh. Kasus pembunuhan ini berlatar belakang asmara.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Misteri Kematian Guru TK di Lombok Barat Terungkap, Pembunuhan Haerani Diduga Bermotif Asmara
Net
Ilustrasi - Haerani (22), seorang guru TK di Dusun Medas, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat tewas dibunuh. Kasus pembunuhan ini berlatar belakang asmara. 

Adapun sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan seperti handphone, pakaian, serta satu unit sepeda motor.

Hasil visum luar jasad korban ditemukan lebam akibat benturan benda tumpul.

"Pelaku akan terus kami dalami serta pelaku akan menjalani proses hukum sesuai yang berlaku," kata Kadek Adi.

Sebelumnya guru TK di Gunungsari, Lombok Barat Haerani (29) ditemukan meninggal di kamar mandi rumahnya di BTN Citra Persada Medas Blok S Nomor 5, Gunungsari.

Polresta Mataram akan mendalami hasil autopsi korban untuk menguak indikasi pidana dalam kasus kematian guru TK ini.

Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa, Rabu (10/8/2022) mengatakan, 15 orang saksi sudah diperiksa.

Antara lain tetangga, keluarga dan teman korban, untuk menemukan titik terang penyebab kematian korban.

Berita Rekomendasi

"Kita sudah memeriksa beberapa orang, istilahnya sudah bisa mengerucut. Tentang kemungkinan ada tindak pidananya kita segera mengumpulkan bukti dan saksi," urainya.

Dari penyelidikan sementara, ditemukan luka lebam di jasad korban, selain itu gigi korban juga ada yang tanggal.

Penyidik sedang mendalami fakta kondisi jasad korban itu mengenai indikasi tindak pidananya.

"Saya belum dapat info dari dokter, tapi intinya memang ada dugaan bahwa itu karena penganiayaan, tapi kan hasil lengkapnya saya harus menunggu hasil dokter. Saya masih mengumpulkan bukti untuk mengerucut," jelas Mustofa.

Penyebab pasti kematian korban juga baru dapat diketahui secara rinci berdasarkan hasil autopsi.

"Sementara memang kita juga tidak menunda, yang jelas tanda-tanda ke arah (penganiayaan) ada. Tapi saya belum berani memastikan karena masih menunggu hasil visum dokter," terangnya.

Hasil autopsi ini pula yang akan menentukan langkah penyelidikan selanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas