Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Viral Mahasiswa Ngaku Non-biner saat Ditanya Gender, Orang Tua Datangi Kampus untuk Minta Maaf

Berikut fakta video seorang mahasiswa diusir mengaku bukan laki-laki atau perempuan (non-biner) saat ditanya gender, viral di media sosial.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Viral Mahasiswa Ngaku Non-biner saat Ditanya Gender, Orang Tua Datangi Kampus untuk Minta Maaf
Instagram.com/memomedsos
Video detik-detik mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar saat diusir dosen lantaran mengaku non-biner saat ditanya gender. 

TRIBUNNEWS.COM - Video seorang mahasiswa diusir karena mengaku bukan laki-laki atau perempuan (non-biner) saat ditanya gender, viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman bersumber dari siaran zoom itu diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @memomedsos pada Senin (22/8/2022).

Awalnya mahasiswa tersebut dipanggil ke depan saat mengikuti acara perkenalan kehidupan kampus mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Pada rekaman memperlihatkan tiga orang, termasuk mahasiswa yang bersangkutan.

Kemudian seorang dosen perempuan menyatakan di dalam Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan.

"Harus ada pilihan, di KTP-mu apa," tanya dia.

Baca juga: Viral Pria Bertemu Ayah Kandung setelah 18 Tahun Berpisah, sang Anak: Bingung, Campur Aduk

"Di KTP-mu apa," ucap dosen pria menegaskan.

BERITA TERKAIT

Mahasiswa ini kemudian menjawab jenis kelamin yang tertera di identitasnya adalah laki-laki.

Dosen pria kembali bertanya ke mahasiswa dirinya ingin menjadi laki-laki atau perempuan.

"Tidak keduanya. Di tengah-tengah. Makanya gendernya netral, Pak," jawab mahasiswa tersebut.

Pada akhir video tampak mahasiswa ini diusir dari lokasi acara dan dibawa oleh panitia.

Hingga Selasa (23/8/2022), video ini sudah ditonton oleh ribuan kali.

Warganet juga meramaikannya dengan beragam komentarnya.

Baca juga: VIRAL Pria Ini Membelah Lautan Naik Perahu Rakit, dari Pare Pare Sulawesi menuju Kalimantan

Penjelasan rektor Unhas

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa membenarkan ada kejadian sebagaimana video yang beredar.

"Biasalah itu, ada accident, ada perbedaan, perselisihan," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Meskipun demikian, Jamaluddin menyebut dosen pria yang ternyata Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas itu tidaklah mengusir mahasiswanya.

Ditambah permasalahan sudah diselesaikan.

"Kita minta untuk segera diselesaikan. Saya kira itu bukan pengusiran, itu biasa bahasa-bahasa dalam setiap penerimaan (mahasiswa) baru," tambahnya.

Jamaluddin juga menyetakan, Unhas merupakan lembaga pendidikan inklusif yang memfasilitasi seluruh kebaikan.

Baca juga: Viral Biduan Joget di Atas Meja saat Turnamen Golf Piala Gubernur Riau, Dikecam hingga Kata Panitia

Orang tua mahasiswa datangi kampus

Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof Hamzah Halim menyebut, permasalahan antara pihak fakultas dan mahasiswa yang bersangkutan sudah selesai.

Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof Hamzah Halim sudah sebanyak tiga kali bertemu dengan orang tua mahasiwa tersebut.

"Orang tuanya beliau dengan secara sukarela datang membawa surat pernyataan permohonan maaf kepada Unhas kepada Fakultas Hukum," ucap Hamzah, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Hamzah menegaskan, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan atas kejadian ini.

Sehingga masalah sudah dianggap selesai.

"Mereka saling memaafkan, mahasiswa mencium tangan dosennya dan meminta maaf.

Dosennya juga menasihati dan berharap mahasiswa tersebut tidak mengulangi," lanjut Hamzah.

Terakhir Hamzah menegaskan, insiden diskriminasi mahasiswa baru seperti ini tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Timur.com/Faqih Imtiyaaz)(Kompas.com/Hendra Cipto)

Berita lainnya seputar kejadian viral.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas