Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Titip Anak Tuntut Ilmu di Ponpes Gontor Malah Tewas Dianiaya, Orangtua Korban Ungkap Penyesalannya

Hati Soimah remuk. Anaknya yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, tewas dianiaya. Pelaku diduga santri senior.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Titip Anak Tuntut Ilmu di Ponpes Gontor Malah Tewas Dianiaya, Orangtua Korban Ungkap Penyesalannya
KOMPAS.com Muhlis Al Alawi/Instagram @hotmanparisofficial
Jalan masuk menuju Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (kiri). Soimah, ibu AM santri Gontor yang tewas karena dianiaya (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Soimah, ibu santri Gontor yang tewas dianiaya, diliputi perasaan duka mendalam. Ia menyesal karena sudah menitipkan anaknya di pesantren tersebut.

"Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang notabene nomor satu di Indonesia," tulis Soimah dalam surat terbuka yang dibuatnya dan beredar di media sosial.

Lewat curhatannya di media sosial, Soimah juga menyebut pihak Ponpes Gontor awalnya tidak menyampaikan yang sebenarnya terkait penyebab tewasnya AM.

Ib asal Palembang, Sumatera Selatan itu, mengatakan, awalnya mendapat kabar dari ponpes bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Baca juga: FAKTA Santri Gontor Tewas Dianiaya: Pesantren Sempat Tutupi Penyebab Kematian hingga Ada Korban Lain

Kabar tersebut didapatkan Soimah dari Ustad Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 Wib.

“Akhirnya almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022, diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustad Agus. Itu pun saya tidak tahu siapa ustad Agus itu, hanya sebagai perwakilan,” tulis Soimah.

Namun, Soimah mendapatkan laporan dari Wali Santri lain yang menyebutkan AM bukan meninggal karena kelelahan. Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka.

Berita Rekomendasi

Keluarga melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

Seorang wanita bernama Soimah mengaku pada Hotman Paris bahwa anaknya yang merupakan santri di pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur, diduga meninggal karena kekerasan
Seorang wanita bernama Soimah mengaku pada Hotman Paris bahwa anaknya yang merupakan santri di pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur, diduga meninggal karena kekerasan (Tangkapan Layar akun Instagram @hotmanparisofficial)

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi,” jelasnya.

Setelah didesak, pihak Gontor 1 yang mengantarkan jenazah AM, mengakui bahwa AM menjadi korban kekerasan.

Usai mendapatkan pengakuan dari pihak pondok pesantren, Soimah memutuskan untuk tidak jadi melakukan otopsi karena tidak ingin tubuh putranya tersebut "diobarak-abrik".

"Keputusan saya untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum pada saat itu didasari banyak pertimbangan."

"Karena itu kami membuat surat terbuka yang intinya ingin ketemu sama kyai, pelaku, dan keluarganya untuk duduk satu meja."

"Ingin tahu kronologis hingga meninggalnya anak kami," jelas Soimah.

Namun, sampai Rabu, 31 Agustus 2022, belum ada kabar atau balasan dari surat terbuka tersebut.

Baca juga: Santri Ponpes Gontor Meninggal Diduga Dianiaya, Polres Ponorogo Periksa 9 Saksi Termasuk 4 Dokter

Ia juga berharap, jangan ada lagi korban kekerasan seperti dialami anaknya, di pondok pesantren lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang.

Saat bertemu Hotman Paris, Soimah pun menangis dan menyebut bahwa anaknya tewas tak wajar.

Hotman Paris kemudian menyatakan bersedia untuk mendampingi Soimah mencari keadilan bagi AM.

Video pertemuan Hotman Paris dengan Soimah diunggah di akun Instagram Hotman Paris, @hotmanparisofficial dan telah dilihat lebih dari 700.000 kali.

Usai mendengar penjelasan Soimah, Hotman Paris menyarankan agar membuat laporan polisi ke pihak berwajib di Jawa Timur di mana lokasi anaknya meninggal.

"Nanti akan saya bantu, tapi ajukan dulu laporannya," kata Hotman Paris.

Hotman Paris pun meminta kepada pihak Polda Jawa Timur agar menindaklanjuti kasus kematian anak Soimah tersebut, yang diduga karena penganiayaan

"Halo Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan," kata Hotman Paris, Minggu (4/9/2022).

"Mohon Pak Kapolda menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan," sambungnya.

Hotman Paris juga curiga mengapa pelaku yang sesama murid Pondok Gontor hanya dikeluarkan dan dipulangkan ke rumah orang tua.

Mestinya pihak Pondok Gontor bukan hanya memberhentikan pelaku, tapi juga melapor ke polisi.

Jubir Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) , Noor Syahid saat memberikan keterangan terkait tewasnya AM, santri yang diduga menjadi korban penganiayaan.
Jubir Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) , Noor Syahid saat memberikan keterangan terkait tewasnya AM, santri yang diduga menjadi korban penganiayaan. (Tangkap layar kanal YouTube gontortv)

Polisi periksa 9 saksi

Polres Ponorogo telah memeriksa sembilan saksi kasus penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga berujung meninggal dunia.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, merinci sembilan saksi tersebut antara lain dua santri, empat dokter, dan tiga pengasuh Pondok Gontor.

Empat dokter yang dimaksud juga berasal dari RS Pondok Gontor.

Baca juga: Kasus Santri Gontor Tewas Dianiaya, Terduga Pelaku Dikeluarkan dari Ponpes, Ada 2 Korban Lain

"Data detailnya akan kita sampaikan, untuk pemanggilan bertambah dua dokter kita panggil untuk pemeriksaan."

"Total sembilan orang," kata Catur, Selasa (6/9/2022).

Catur juga mengatakan, pihaknya akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Untuk saksi kemungkinan akan bertambah lagi karena rangkaiannya ada beberapa titik," lanjutnya.

Catur memastikan, Polres Ponorogo akan mengusut tuntas kasus penganiyaan hingga penyidikan dan segera menaikkan ke tahap selanjutnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kecurigaan Hotman Paris ke Pondok Gontor soal Pelaku Penganiayaan Santri, Ibu Nangis Dibohongi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas