Polres Kota Pangkalpinang Pantau Keberadaan Satu Tersangka Kasus Tewasnya Santri Pondok Gontor
Kepolisian Pangkalpinang belum menerima perintah resmi terkait proses hukum tersangka yang diketahui berasal dari Pangkalpinang.
Editor: Erik S

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG- IH, satu orang tersangka dugaan penganiayaan AM, santri Pondok Gontor Ponorogo Jawa Timur, berasal dari Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung
Terkait penetapan tersangka tersebut, Polres Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung masih memonitor keberadaan IH (17).
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pelaku Penganiayaan Santri Gontor, Begini Tanggapan Keluarga Korban
Saat ini, kepolisian Pangkalpinang belum menerima perintah resmi terkait proses hukum tersangka yang diketahui berasal dari Pangkalpinang.
"Belum ada (perintah), mungkin di Polda, kami cek dulu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).
Diberitakan sebelumnya, santri pondok pesantren Gontor asal Palembang AM (17) tewas diduga karena dianiaya seniornya.
Polisi yang melakukan pengembangan kasus, menetapkan dua tersangka MFA (18) asal Tanah Datar, Sumatera Barat dan IH (17) asal Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia sebelumnya menjelaskan, ada dua orang senior korban yang diperiksa.
Baca juga: KPAI Minta Pondok Pesantren Gontor Ikut Bertanggung Jawab terkait Kasus Kekerasan terhadap Santri
Kedua orang itu pun menjadi terduga pelaku yang menyebabkan AM tewas.
“Penyidikan telah mengumpulkan alat bukti dan menetapkan dua tersangka dengan inisial MF dan IH,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta di Mapolres Ponorogo, Senin (12/9/2022).
Nico mengatakan, alat bukti untuk penetapkan tersangka di antaranya hasil otopsi yang sudah dilakukan pada jenazah korban di Palembang.
Baca juga: Wamenag Yakin Kekerasan di Ponpes Gontor Murni Tindakan Pribadi
Menurut Nikolas, motif penganiayaan AM hingga tewas diduga dilatarbelakangi kesalahpahaman saat menggelar acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Saat itu, AM yang menjadi ketua kekurangan alat hingga menyebabkan keduanya marah.
Berita ini telah tayang di Kompas.com