Pemuda Bunuh Ayahnya yang Stroke, Mengaku Bosan dan Ingin Kabur, Sebut Tak Sadar Telah Membunuh
FAE (19), pemuda di Ngawi tega membunuh ayahnya yang menderita stroke, Jumat (9/9/2022). Pelaku mengaku tak sadar telah membunuh ayahnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - FAE (19), pemuda di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tega menghabisi nyawa ayahnya yang menderita stroke.
Korban berinisial W (52) tewas karena luka tusukan di dada.
W ditemukan tewas di ruang tamu kontrakannya di Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Jasad korban pertama kali ditemukan anak perempuannya yang berkunjung ke rumah kontrakannya, Jumat (9/9/2022).
Pihak kepolisian akhirnya menangkap pelaku di masjid di Solo, Jawa Tengah, dilansir Kompas.com.
"Pelaku ini lari ke Solo, kita amankan di salah satu masjid pada hari Rabu (14/9/2022) sekitar pukul 23.00 WIB," ujar Wakapolres Ngawi, Kompol Henry Ferdinand Kennedy, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Pengakuan Suami yang Bunuh Istri di Tangerang, Sakit Hati Korban Selingkuh Sambil Bawa Bayi Mereka
Henry mengatakan, pelaku membunuh korban menggunakan pisau.
Ternyata, sebelum membunuh, pelaku mengaku sempat berencana kabur dari rumah kontrakan yang selama ini ditempati bersama ayahnya.
Dia mengaku ingin kabur dari rumah karena merasa bosan dan ingin bekerja.
"Mau kabur karena bosan di rumah dan mau kerja tapi dilarang," katanya, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
FAE menceritakan, pada Jumat sekira pukul 09.00 WIB, ia meminta tolong kepada temannya untuk mengantar ke Terminal Ngawi untuk kabur dari rumah.
Namun, temannya tersebut menyanggupi pada Jumat pukul 14.00 WIB.
Ia lantas kembali ke rumah untuk mengemasi bajunya.
Sehari sebelumnya, FAE juga telah menjual beras.
"Berasnya laku Rp 75.000 dari celengan saya dapat Rp 16.000 untuk kabur," ungkapnya.
Setelah mengemas baju, pelaku menonton televisi bersama sang ayah di ruang tamu.
Baca juga: Kasus Istri Bunuh Suami di Sumut, Motif Ingin Menikah dengan Selingkuhan, Pelaku Sempat Bersandiwara
Dia mengaku tak sadar telah melakukan pembunuhan kepada ayahnya menggunakan pisau dapur.
"Saya duduk di depan TV, saya tidak sadar tahu-tahu sudah pegang pisau tepat di atas dada bapak saya," jelasnya.
Karena panik, pelaku langsung membersihkan pisau dapur dengan baju.
Ia lalu memasukkan pisau tersebut ke dalam tas yang akan digunakan untuk kabur.
Selanjutnya, dia mengambil topi milik tetangganya untuk menutup kepala korban yang telah tewas.
Sekira pukul 13.00 WIB, temannya yang akan mengantar ke Terminal Ngawi datang.
Dia pun buru-buru meninggalkan rumah.
Baca juga: Guntur Bunuh Istrinya karena Diduga Selingkuh & Menginap di Tempat Kos Pria Sambil Bawa Bayi Mereka
"Saya tutup kepala bapak pakai topi milik tetangga saya, teman saya tidak masuk, hanya di luar kemudian saya pergi," katanya.
Dalam pelariannya di Solo, pelaku sempat bekerja membersihkan stadion dan mendapat upah Rp 50.000.
Selama beberapa hari, FAE tinggal di sebuah masjid hingga akhirnya diusir oleh warga.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sukoco)