Diundang Iriana Jokowi ke Pernikahan Kaesang-Erina, Bupati Sragen: Saya Diberi Tugas Apa, Bu?
Menurut Bupati Kusdinar, dia telah mendapat undanga dari Iriana Joko Widodo terkait rencana pernikahan Kaesang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono dibocorkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Menurut Bupati Kusdinar, dia telah mendapat undangan dari Iriana Joko Widodo terkait rencana pernikahan Kaesang.
Baca juga: Ibu Negara Iriana Jokowi akan Serahkan Bantuan Sembako di Sragen
Iriana diketahui berkunjung ke Kabupaten Sragen bersama istri Wakil Presiden Maruf Amin yakni Wury Estu Handayani dan istri-istri para menteri, Kamis (22/9/2022).
"Tadi beliau berkata, Bu Bupati aku meh mantu lho (Bu Bupati saya mau menggelar pernikahan lho), tadi beliau ngendika, nanti hadir ya," katanya menirukan ucapan Iriana.
"Nggih Bu, diparingi tugas nopo Ibu? (Iya Bu, diberi tugas apa Ibu?), oh enggak no, datang saja," tambahnya.
Menurut Yuni, Iriana nampak gembira ketika menyampaikan kabar tersebut.
Meski begitu, Yuni belum diberi bocoran kapan pernikahan tersebut akan digelar.
"Pokoknya beliau tadi dengan gembira menyampaikan itu, belum dikasih bocoran kapan, cuma beliau ngendika aku meh mantu lho," terangnya.
Baca juga: Iriana Jokowi Buka Pameran Kriyanusa Tahun 2022 di Jakarta Convention Center
Ditanya perihal apakah Iriana akan membeli batik untuk keperluan mantu, menurut Yuni, keluarga Presiden Joko Widodo sudah memesan kepada perajin lain.
"Ibu tadi juga beli batik, (milih untuk mantu) mboten, beliau sudah pesan sendiri, yang untuk kepentingan keluarga sampun," jelasnya.
Iriana meninggalkan sentra batik di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sekitar pukul 11.58 WIB dan kunjungan dilanjut ke Kota Solo.
Didampingi Srikandi
Agenda Iriana di Kabupaten Sragen yakni menyerahkan bantuan sembako kepada ibu hamil, ibu balita, difabel hingga lansia.
Baca juga: Jawaban Erina Gudono Terkait Tanggal Pasti Dinikahi Kaesang Pangarep Desember Nanti
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, Iriana beserta rombongan tiba di Kantor Kecamatan Masaran sekitar pukul 09.18 WIB.
Iringan rombongan datang dengan dikawal ketat oleh petugas gabungan TNI-Polri.
Iriana beserta rombongan kompak memakai kemeja putih dan memakai syal batik bewarna merah.
Kedatangan Iriana disambut Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati beserta forkompimda.
Iriana lantas menuju ke area pemberian bantuan yang berada di basemen Kantor Kecamatan Masaran.
Iriana terlihat berbincang sejenak dengan para ibu-ibu sembari menyerahkan bantuan.
Setelah memberikan bantuan, Iriana secara simbolis menanam pohon kelapa dan alpukat di area Kantor Kecamatan Masaran.
Baca juga: Sama-sama Jebolan Puteri Indonesia, Feby Annisa Bongkar Sifat Erina Gudono Calon Istri Kaesang
Iriana dan rombongan berada di Kantor Kecamatan Masaran kurang lebih selama 15 menit.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran untuk berkunjung ke TK Pertiwi 1 dan gerai batik Windasari.
Batik di Masaran Sragen yang Ditinjau Iriana Ternyata Jadi Langganan Suvenir di Acara Istana Negara
Produk batik buatan warga Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen ternyata dipesan istana negara untuk dijadikan suvenir dalam berbagai acara yang digelar.
Ya, produk batik tersebut bernama Batik Windasari, yang berlokasi di Desa Kliwonan.
Perjalanan panjang dan jatuh bangun dialami Batik Windasari, hingga pada akhirnya kini jadi langganan istana untuk menyuguhkan suvenir kepada tamu-tamu yang datang.
Pemilik Batik Windasari, Aswanda (44) menceritakan awal mula usaha batiknya mulai dirintis.
Ia mengatakan usahanya dimulai sejak tahun 2000.
Baca juga: Kaesang Pasrah Rencana Pernikahannya Terbongkar, Erina Gudono Pilih Ucap Terima Kasih untuk Doa Baik
Setelah Aswanda lulus kuliah dan menikah, kemudian dirinya merintis usaha bersama dengan sang istri.
"Awalnya dulu masih ambil dari orang (reseller), jualan keliling, kemudian semakin berkembang, pada tahun 2001 sampai 2002 mulai produksi sendiri," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (21/9/2022).
Yang namanya usaha, pasti ada proses naik turunnya atau jatuh bangun.
Dan benar, tiga tahun setelah produksi sendiri tak lantas usahanya berjalan mulus, pada tahun 2004 usahanya sempat mengalami penurunan.
Kemudian mencoba bangkit, dan kemudian usahanya terpuruk lagi pada tahun 2007.
Setelah itu, usahanya mulai berjalan dengan baik, dan bisa mempekerjakan sebanyak 50 karyawan dengan memberdayakan warga desanya.
Usahanya kembali terpuruk kala pandemi covid-19.
Dia terpaksa mengurangi karyawan dan hanya tersisa 10 orang saja kini. Sekarang Aswanda mencoba kembali bangkit.
Produk batiknya ada beragam, mulai dari printing, tulis, cap dan kombinasi tulis.
"Pemasaran tidak hanya di Sragen saja, di kota-kota besar, ke Jakarta, Surabaya, Yogyakarta," terangnya.
"Belum go internasional, baru pasar lokal saja," tambahnya.
Batik Windasari mempertahankan pakem khas Jawa dengan warna cokelat alamnya.
"Ciri khasnya warga alamnya, pakai warna asli, warna cokelat, sama motifnya pakem khas Jawa," kata Aswanda.
"Motifnya Sidomukti, tumurun, dan trumtum, memang sengaja mempertahankan pakem lama sampai sekarang," imbuhnya.
Karena itulah, Batik Windasari dipilih istana negara untuk dijadikan suvenir yang sudah dilakukan sejak sebelum pandemi covid-19.
Baca juga: Rencana Pernikahannya dengan Erina Gudono Bocor, Kaesang Kecewa: Yoweslah, yang Penting Doanya
Menurut Aswanda, dalam sekali pesan, pihak istana biasanya order hingga ribuan buah.
"Alhamdulillah langganan istana negara, untuk suvenir acara istana, dimulainya sebelum pandemi," terangnya.
"Ordernya tergantung kegiatan, paling 5.000, nanti tambah lagi 1.000, 2.000, nggak mesti tergantung kegiatannya, biasanya pesan yang jenis kombinasi tulis," kata Aswanda.
Satu helai kain batiknya dibanderol mulai Rp 90.000, untuk jenis kombinasi dibanderol sekitar Rp 200.000, dan batik tulis sekitar Rp 1,5 juta-Rp 3 juta.
Penulis: Septiana Ayu Lestari
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Momen Iriana Undang Bupati Sragen Yuni ke Pernikahan Kaesang - Erina: Aku Mau Mantu Lho, Hadir Ya