Oknum Dukuh di Sleman Ketahuan Langgar Norma Sosial Masyarakat, Pilih Mundur Sebelum Didemo Warga
Pengunduran diri Dukuh Bantulan diterima Lurah Margokaton untuk selanjutnya dilaporkan ke Bupati Sleman melalui Panewu Seyegan
Editor: Eko Sutriyanto
Pengunduran diri Dukuh Bantulan diterima Lurah Margokaton untuk selanjutnya dilaporkan ke Bupati Sleman melalui Panewu Seyegan.
Setelah mundur, otomatis jabatan Dukuh Bantulan kosong. Rencananya, akan diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) agar pelayanan di masyarakat tidak terganggu, sembari menunggu proses pengisian perangkat Pamong Kalurahan yang direncanakan melalui seleksi di tahun 2023 mendatang.
Terpisah, Perwakilan warga Bantulan, Budianto menyampaikan, segenap elemen masyarakat Bantulan telah menerima keputusan pengunduran diri Dukuh.
Baca juga: Dikira Lakalantas, Keberadaan Sepeda Motor dalam Semak di Sleman Diduga Terkait Kasus Perselingkuhan
Menurut dia, dengan keputusan mundur tersebut, masyarakat dan anak-anak muda yang sempat bergejolak bahkan hendak berunjuk rasa ke Balai Kalurahan Margokaton, kini sudah tenang.
"Kami semua menerima (keputusan) itu. Karena tuntutan kami hanya itu. Sekarang masyarakat sudah ayem, adem. Istilahnya dikatakan sudah normal kembali," kata Budi.
Disinggung pelanggaran norma sosial seperti apa, Budi enggan menjelaskan detail karena menurut dia tidak ada bukti otentik namun masyarakat mencurigai dan muncul desas-desus yang beredar terkait dugaan asusila.
Hal itu yang menjadi pokok berat sehingga warga menginginkan Dukuh mundur.
Tribun Jogja berupaya mengklarifikasi persoalan ini dengan mengunjungi kediaman Dukuh Bantulan.
Tetapi sesampainya di lokasi, yang bersangkutan tidak berada di rumah dan hanya diterima sang Istri.
"Bapak sedang di luar," jawabnya. Meski demikian, Ia membenarkan jika suaminya semalam telah mengundurkan diri sebagai Dukuh Bantulan. "Iya mundur. (Bapak) sudah legowo," tuturnya. (rif)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dukuh di Sleman Mengundurkan Diri, Diduga Terlibat Asusila dan Nyaris Didemo Warga