Tinjau Lokasi Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Soroti Pintu Stadion yang Terkunci saat Kerusuhan
Kunjungi Stadion Kanjuruhan, Jokowi menyoroti pintu stadion yang terkunci saat terjadi kerusuhan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan, terkuncinya sejumlah pintu tribune Stadion Kanjuruhan saat suporter Arema FC menghindari gas air mata, merupakan tanggung jawab security officer Arema FC.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, mengaku sudah menanyakan alasan mengapa pintu terkunci kepada pengelola Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Turut Jadi Perhatian pada Perhelatan P20
Erwin menyebut, saat itu pengelola menyerahkan kunci stadion kepada panitia pertandingan.
"Saya tanya ke pengelola Stadion Kanjuruhan, jawabannya 'Pak dalam setiap event kita berikan ke panitia kuncinya'."
"Siapa (ketua) panitianya? saudara Abdul Haris (Ketua Panpel Arema FC)," ungkapnya di Kota Malang, Selasa (4/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Komdis PSSI lalu bertanya kepada Abdul Haris terkait kewenangan pemegang kunci pintu masuk dan keluar stadion.
"Siapa yang pegang (kuncinya)? Steward atau Security Officer, saya tanya, jawabannya 'oh saya buka' tapi faktanya tidak terbuka pintunya, kenapa tidak dibuka? nah ini suatu kelalaian," beber Erwin.
Baca juga: LBH Malang Ungkap soal Beberapa Hal yang Terjadi Pasca Tragedi Kanjuruhan
Saat itu, lanjut Erwin, penonton berdesakan di tribune bagian selatan pada pintu 11-13.
"Nah terjadi penumpukan massal, terlihat video beredar, bagaimana orang minta tolong, tetapi pintu tidak terbuka," jelas dia.
Sebagai informasi, sebanyak 131 orang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Para korban disebut kekurangan oksigen dan berdesak-desakan setelah gas air mata ditembakkan ke arah tribune.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJatim.com/Surya.co.id/Luhur Pambudi) (Kompas.com/Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana)