Tutup Dikreg Sespim, Kapolri: Kita Sedang Diuji, Mau Jadi Emas 24 Karat atau Bagian yang Lebur
Sigit menekankan kepada seluruh peserta didik yang telah lulus agar menyiapkan diri menjadi pemimpin yang profesional
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Kemudian, membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk menjawab tantangan zaman. Lalu, juga mampu memberangus segala bentuk kejahatan yang meresahkan serta menjadi perhatian masyarakat.
Sigit juga memaparkan, pentingnya meningkatkan hubungan personel kepolisian dengan masyarakat atau Proximity Policing.
Setiap personel harus mampu melakukan perbaikan instrumental agar mampu menerapkan prediktive policing.
Menurut Sigit, strategi lainnya yang tak kalah penting adalah bagaimana menampilkan sosok yang betul-betul dicintai dan diharapkan oleh masyarakat atau prosedural justice.
Baca juga: Kapolri Diyakini Mampu Mengawal Pelaksanaan Pemilu 2024
"Jadi bagaimana menekankan perlakuan rekan-rekan terhadap masyarakat secara patut dan adil. Tingkah laku kita, bagaimana kita betul-betul mau mendengarkan keluhan masyarakat, menunjukan kesungguhan dalam memberikan pelayanan," ungkap Kapolri.
Strategi selanjutnya adalah, seluruh jajaran Korps Bhayangkara harus lebih transparan, rasional dan memenuhi logika publik dalam menjalankan tugasnya melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
"Jadi ini yang harus rekan-rekan lakukan karena dari keempat strategi tersebut, maka yang berkorelasi paling kuat terhadap peningkatan kepercayaan publik adalah procedural justice," kata Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Sigit juga kembali mengingatkan soal pengarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera dipahami serta ditindaklanjuti dengan baik dalam penerapannya.
Dia juga mengingatkan, para peserta lulusan Sespimti dan Sespimmen agar terus menyiapkan diri guna menghadapi tantangan dan dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Mulai dari krisis global yang berdampak ke Indonesia, konflik antara Negara Rusia dan Ukraina, mengamankan Presidensi G-20, Pemilu 2024, hingga menindak tegas segala bentuk kejahatan-kejahatan konvensional yang dapat meresahkan masyarakat.
"Terhadap peristiwa yang ada saya selalu sampaikan saat ini kita sedang terus diuji, ibarat emas saat ini kita sedang ditempa, dipanaskan, dimurnikan, diayak untuk bisa menjadi emas 24 karat," ungkapnya.
"Pilihannya apakah rekan-rekan masuk menjadi bagian emas yang 24 karat atau rekan-rekan menjadi bagian yang lebur karena ujian yang saat ini sedang terjadi. Jadi saya kira kita semua sepakat bahwa rekan-rekan akan masuk menjadi bagian kelompok yang menjadi emas 24 karat," tutup Sigit.