Update Kasus Video Kebaya Merah, Terungkap Cara Pelaku Menawarkan Jenis Video ke Pelanggan
Polisi mengungkap cara kedua pelaku menawarkan videonya ke pelanggan. Pelanggan dapat memesan kostum dan video dewasa yang diinginkan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Penjualan melalui telegram, ketika ada endors pesanan yang masuk di Twitter. Setelah dibuat dikirim ke telegram. Pembayaran melalui payment getaway di Indonesia," ungkapnya dikutip dari TribunJatim.com.
Untuk video dengan tema kebaya merah yang viral, kedua pelaku mengaku membuat video tersebut pada awal Bulan Maret 2022.
Dalam video yang dipesan, pelanggan meminta kedua pelaku beradegan seperti resepsionis dan tamu hotel.
Baca juga: Fakta Baru Video Kebaya Merah: Dibanderol Rp 750 Ribu, Pembeli Juga Bisa Pesan Tema Video Dewasa
Video dengan kostum kebaya merah tersebut dibanderol dengan harga sekitar Rp750 ribu.
"Kronologis Maret 2022, AH menerima DM Twitter dari akun Twitter yang diselidiki dan meminta utk membuat konten dengan tema resepsionis hotel, dengan dibayar diterima Rp750 ribu," imbuhnya.
Dengan uang yang diterima kedua pelaku melakukan reservasi hotel.
Hotel yang digunakan berada di Jalan Sumatera, Gubeng, Surabaya.
"Dengan uang itu mereka pesan kamar hotel 1710 dan membuat video sesuai pesanan yakni tersangka perempuan menggunakan kebaya merah, seolah-olah sebagai karyawan hotel," ujar Kombes Pol Farman.
Untuk alat perekam, kedua pelaku menggunakan HP dan mengeditnya.
Video direkam oleh kedua pelaku secara bergantian dan menggunakan alat bantu tripod.
"Kedua tersangka bergantian melakukan perekaman, menggunakan HP milik tersangka, lalu diedit dan dikirim ke melalui akun telegram milik AH," ungkapnya.
Kedua tersangka mengaku memperoleh keuntungan dari video dewasa yang mereka buat.
Hasil keuntungan tersebut mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dan mendapatkan keuntungan dari konten video porno tersebut. Tarif ini bervariasi tergantung tema. Hasil penjualan konten untuk keperluan sehari-hari," imbuhnya.