Hasil Investigasi Ambruknya Atap SD Muhammadiyah, Ternyata Gunakan Baja Ringan Mutu Rendah
Baja ringannya sendiri sudah dicek mutu dan kualitasnya memang tidak sesuai mutu yang seharusnya, ucap pihak kepolisian
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: bunga pradipta p

TRIBUNNEWS.COM - Hasil investigasi amrbuknya SD Muhammadiyah Bogor, Gunungkidul, DIY diungkapkan oleh pihak kepolisian.
AKP Mahardian Dewo Negoro selaku Kasat Reskrim Polres Gunungkidul mengungkapkan bahwa bangunan tidak sesuai dengan rencana pembangunan.
Dalam rencana pembangunan, atap menggunakan kayu, namun pada saat eksekusi, malah menggunakan baja ringan.
"Baja ringannya sendiri sudah dicek mutu dan kualitasnya memang tidak sesuai mutu yang seharusnya," ucapnya seperti yang dilansir oleh Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Ia melanjutkan, ada kelalaian pada saat perencanaan, pelaksanaan, dan perawatan.
Hingga saat ini, 12 saksi masih diperiksa oleh pihak berwajib.
Baca juga: Soal Atap SD Muhammadiyah Bogor Ambruk, 1 Anak Meninggal hingga Siswa Trauma
"Sementara baru 12 (saksi) mungkin nanti bisa kita tambah, karena untuk saksi anak sebagai korban belum bisa dimintai keterangan karena kondisi pemulihan fisik dan psikologis," pungkasnya.
2 Orang dari Pemborong Ditetapkan Tersangka
Atas kejadian ambruknya atap SD Muhammadiyah ini, polisi menetapkan dua tersangka.
Keduanya berinisial B dan K dari pihak pemborong.
"Jadi hari ini kita ada progres untuk sementara kita tetapkan dua orang sebagai tersangka, inisial B dan K, dari pihak pemborong," ungkap Mahardian.
Hasil uji laboratorium menjadi dasar untuk menetapkan dua orang tersebut menjadi tersangka.
"Dengan adanya pemeriksaan dari ahli, uji laboratorium itu yang salah satunya dasar yang kita jadikan tersangka kedua orang tadi," ungkap Mahardian.
Kompas mengabarkan, bahwa dua orang tersangka tersebut nantinya akan dipanggil dan ditahan.