Fakta Pembunuhan Mahasiswa Unpad: Pelaku Teman Korban hingga Sempat Dikira Pencurian
Berikut fakta yang menyelimuti pembunuhan mahasiswa Unpad dari motif hingga ternyata pelaku adalah teman korban.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) berinisial CAM (23) terjadi di Kompleks Gading Tutuka, Kabupaten Bandung pada Jumat (11/11/2022) pagi.
Kini, pelaku pembunuhan berinisial FA (24) telah diamankan oleh Satreskrim Polresta Bandung di hari yang sama pukul 14.30 WIB.
Dikutip dari Tribun Jabar, FA diamankan di rumah orang tuanya di Kota Bandung.
Ada beberapa fakta yang menyelimuti kasus perampasan nyawa ini seperti pelaku yang merupakan rekan korban hingga motif yang melatari pembunuhan ini.
Selain itu, peristiwa ini sempat dikira oleh warga kompleks sebagai pencurian.
Bahkan dalam peristiwa pembunuhan ini, pelaku sampai menyempatkan diri untuk membeli jaket ojol demi niat membunuh CAM.
Imbas dari perbuatannya, FA dijerat dengan pasal 340 subsidair pasal 33, dan atau pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup, atau paling lama 20 tahun.
Baca juga: Sudah Hampir 4 Bulan, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan KY, Bocah yang Tewas di Septic Tank
Untuk selengkapnya berikut fakta-fakta yang melatari pembunuhan mahasiswa Unpad ini dikutip dari berbagai sumber.
Pelaku adalah Teman Korban, Motif Membunuh Soal Foto
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengungkapkan pelaku adalah teman dari korban.
Kusworo menuturkan motif dari kasus pembunuhan ini lantaran FA kecewa terhadap korban yang berniat menyebarkan foto dirinya.
Adapun foto tersebut memperlihatkan kekurangan dari tersangka dan foto penganiayaan terhadap korban yang sempat terjadi sebelumnya.
“Sehingga tersangka merasa marah dan kecewa. Kemudian merencanakan pembunuhan ini dengan cara membeli jaket online dan senjata tajam,” jelasnya.
Baca juga: Dulu ART-nya Punya Suami Mantan Napi Kasus Pembunuhan, Poppy Sovia Ungkap Hal yang Bikin Takut
Sebelum terjadinya pembunuhan, Kusworo menjelaskan pelaku dan korban sempat terlibat cekcok.
Kemudian, pelaku pun menghabisi korban dengan pisau dengan menusuk ke arah leher korban.
“Begitu masuk langsung terlibat cekcok dan menusukkan pisaunya itu ke leher korban," katanya.
Setelah itu, warga pun membawa korban ke RSUD Iskandardinata Soreang.
Pada saat dibawa tersebut, CAM belum meninggal.
Korban dinyatakan meninggal sesampainya di RSUD Iskandardinata.
Sempat Dikira Pencurian
Awalnya warga kompleks Gading Tutuka, Kabupaten Bandung mengira pembunuhan terhadap korban adalah bentuk kriminal pencurian.
Masih dikutip dari Tribun Jabar, hal tersebut berawal dari foto pelaku dan korban yang berlumuran darah menyebar di grup-grup WhatsApp kompleks.
Pelaku disebut memiliki gelagat aneh di kompleks tersebut yang terekam kamera CCTV.
Baca juga: Kuasa Hukum Sesalkan Tudingan Para Saksi ke Brigadir J: Ini Pembunuhan Karakter yang Sangat Keji
Lantas, FA pun masuk ke sebuah rumah dan diduga hendak melakukan pencurian.
Warga pun sempat menduga penusukan berujung tewasnya korban lantaran pelaku ketahuan korban akan mencuri di rumahnya.
Setelah itu, pelaku pun kabur meninggalkan lokasi kejadian.
Sebelum kabur, ibu-ibu kompleks perumahan itu disebut sempat akan menangkap FA.
Namun, aksi penangkapan itu tak berlanjut karena pelaku membawa pisau.
Sempat Kerjakan Tugas Akhir dan Dijenguk sang Ayah
Sebelum peristiwa nahas terjadi, CAM disebut tengah mengerjakan tugas akhir.
Sebagai informasi, korban merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad tahun 2018.
Selain itu, tiga hari sebelum pembunuhan, korban juga sempat dijenguk oleh ayahnya yang bernama Agus Barkah.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Karyawati di Gowa Ditangkap, Motifnya soal Uang Rp 800 Ribu
Pada saat itu, Agus menginap dengan anaknya itu di salah satu hotel yang berlokasi di dekat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Tidak banyak yang dibicarakan, hanya makan biasa. Cuma saya sempat berkata, Ariq (nama korban), sekarang bagus badannya, agak gemuk, bagus. Bagaimana nyusun (tugas akhir) sudah sampai mana, sok terusin,” ujarnya.
Ayah Korban Tidak Izinkan Berteman dengan Pelaku
Pada pertemuan dengan anaknya, Agus juga mengungkapkan dirinya tidak mengizinkan CAM untuk berteman dengan FA.
Lalu, korban pun mengatakan kepada ayahnya itu telah tidak berteman dengan pelaku lagi.
“Almarhum bilang, dia sudah tidak lagi dengan si Faris (pelaku). Saya bilang ya sudah Alhamdulillah, memang dari semula juga saya sudah tidak berkenan. Ada hal yang menurut saya ganjil dan pikahariwangeun lah,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Giri/Lutfi Ahmad Mauludin/Sidqi Al Ghifari)